ⓢⓐⓣⓤ

16.1K 946 58
                                    

Brak!

Jessica membanting keras pintu kamarnya dan menangis di pinggir kasurnya. Ia memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan wajahnya disana. Ia sangat merindukan sosok ibu nya yang belum lama ini meninggalkannya.

Dengan emosi yang tidak karuan Jake memasuki kamar Jessica dan melihat adiknya tengah menangis. Sungguh ia sangat membenci wanita bernama Indri itu. Ia menghampiri sang adik dan menariknya ke dalam pelukan hangat.

"Kenapa Jessica dipindahin ke sekolah kakak sih?" isak Jessica.

Jake mengelus rambut Jessica "Harusnya seneng dong dek, kakak bisa jaga kamu terus ada Jay juga kan?".

Fyi Jay adalah sahabat Jessica semenjak mereka menginjak umur 6 tahun. Jadi persahabatan mereka memang sudah lama.

"Tapi Jessica gaksuka dipaksa kak, papa maksa sampe nampar Jessica" lirih Jessica

Jake terdiam dan air matanya mulai jatuh membasahi pipinya. Seumur hidup ayahnya tidak pernah bertindak kasar pada kedua anaknya, tapi semenjak berpacaran dengan perempuan sinting bernama Indri, ayahnya berubah drastis.

"Kak, apa kita bakal terus bahagia hidup kayak gini kak?" ucap Jessica sambil menangis di dada Jake.

Jake menghela nafasnya berat "Kakak juga gaktau. Yang bisa kita lakuin sekarang cuma sabar dek. " ucap Jake dan menatap adik kesayangannya dengan tatapan teduh.

"Jess kangen mama kak" lirih Jessica sambil tersenyum pahit. Jake tidak bisa berbohong, hatinya sangat sakit jika mengingat tentang ibu nya yang meninggal akibat penyakit yang di deritanya selama ini. Dan yang lebih pait adalah ayahnya yang menjadi player dengan wanita diluar sana.

"Ikhlasin ya sayang. Udah kamu tidur, besok sekolah. Good night" ucap Jake sambil mengecup singkat dahi Jessica dan menarik selimut untuk menutupi tubuh mungil Jessica.

"Good night kak" Jessica tersenyum manis pada Jake dan menutup kedua matanya.

________

Cahaya matahari yang mulai menyinari jendela kamar Jessica membuatnya terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam di dinding kamarnya, ternyata sudah menunjukan pukul 6.30. Ia segera membersihkan diri dan memakai seragam sekolahnya.

Tidak butuh waktu lama kini Jessica sudah siap dengan seragamnya dan segera turun menuju meja makan untuk menyantap sarapannya bersama ayah, pacar ayahnya, dan Jake.

"Haii sayang" sapa Jake ramah pada Jessica dan dibalas senyuman manisnya.

Cup

Cup

Jessica mencium pipi Jake dan sang ayah. Sedangkan Indri menatapnya malas "Kenapa tan? Mau Jessica cium juga?" tanya Jessica meledek yang membuat Jake menahan tawanya.

"Jessica jangan kurang ajar pacar papa" oke kali ini Mike mulai serius dengan ucapannya.

Sedangkan Indri tersenyum senang sambil menikmati sarapannya. Jake hanya menatap malas Mike dan Indri.

"Jake kenyang. Jessica ayo berangkat sekolah nanti telat" ucap Jake dingin dan menarik Jessica menuju parkiran rumahnya.

Jake melihat wajah Jessica yang tampak kecewa karena ucapan ayahnya. Ayahnya selalu menganggap kedua anak kandungnya ini yang bersikap kurang ajar pada setiap pacarnya.

"Udah jangan sedih. Nanti kakak beliin apapun yang Jess mau" ucap Jake berusaha menghibur adiknya.

Mata Jessica berbinar "Wahh bener ya?? Sayang kak Jake" jessica pun memeluk Jake dengan erat.

lee heeseung ; feverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang