ⓢⓔⓜⓑⓘⓛⓐⓝⓑⓔⓛⓐⓢ

3.2K 349 36
                                    

Karena ujian nasional akan diadakan beberapa hari lagi, Heeseung datang kerumah Jessica untuk belajar bersama dengan Jake.

Sebenarnya itu hanya alibi Heeseung agar bisa berduaan dengan Jessica, buktinya sejak datang sampai sekarang Heeseung sama sekali belum belajar.

"Kapan belajarnya?? Dari tadi tiduran terus" kesal Jessica yang mengusap kepala Heeseung yang sedang berbaring di pahanya.

"Tau lo males banget" cibir Jake.

Heeseung membuka matanya dan melihat wajah Jessica dari bawah, ia tersenyum. Wajah kekasihnya sangatlah cantik bahkan jika dilihat dari bawah.

"Iya ini bangun" ucap Heeseung dan mencium singkat pipi Jessica "Biar semangat belajar hehe" kekeh Heeseung.

"Biadab lo emang kesian pipi adek gue udah gak perawan" ucap Jake sambil melempar pulpen ke Heeseung.

Akhirnya Heeseung dan Jake pun belajar untuk materi ujian. Sebenarnya Heeseung paham mengenai materi ujian ini, namun ia sengaja mengulur waktu agar lebih lama di rumah Jessica.

"Dih masa lo gakbisa sih Hee? Udah gue jelasin berkali-kali" geram Jake.

Heeseung menggaruk kepalanya yang tidak gatal agar terlihat seperti orang kebingungan "Gimana ya gue gak ngerti sama sekali" alibi Heeseung.

Jessica menghampiri kedua lelaki yang sedang belajar bersama dan memeluk kekasihnya dari belakang.

"Are you ok??" tanya Jessica lembut. Inilah yang sangat ditunggu oleh Heeseung, dimanjakan oleh kekasihnya.

"I'm ok....cuma agak cape aja" ucap Heeseung manja sambil menyenderkan kepalanya di bahu Jessica.

"Harusnya sih yang capek gue" cibir Jake.

"Heh jangan gitu kak, lo sih ngejelasinnya kecepetan ya anak orang tekor lah" omel Jessica.

"Iya deh iya, gue udahan deh belajarnya cape" kesal Jake dan meninggalkan kedua sejoli ini di ruang tamu.

Jessica terkekeh melihat kakaknya yang sedang merajuk karena ia terus membela Heeseung. Ia melirik Heeseung yang masih bersandar di pundaknya. Ia terlihat berbeda hari ini, tidak banyak bicara seperti sedanh memikirian sesuatu.

"Hmm Hee? Lo lagi kenapa sih?" tanya Jessica.

Heeseung mengangkat wajahnya dan menggeleng pelan lalu kembali menyandarkan kepalanya di bahu Jessica.

Baiklah sepertinya Heeseung sedang tidak ingin berbicara pada Jessica, mungkin sekarang kekasihnya sedang banyak fikiran.

"Yaudah kalo gakmau cerita gakpapa, cuma kalo lo ngerasa lagi butuh tempat buat cerita lo bisa ke gue, kalaupun lo gakmau cerita juga gakpapa tapi jangan diem terus sama gue, gue ini pacar lo Hee gue gakbisa liat lo begini" ucap Jessica seperti menahan nangis.

Heeseung menghela nafasnya berat dan melihat pipi Jessica yang sudah dibasahi air mata. Ia mengusap air mata itu dengan ibu jarinya. Heeseung memegang kedua pipi Jessica dengan kedua tangannya.

"Heii kenapa nangis? I told you kalo gue gakpapa, gue gakpapa sayang" ucap Heeseung lembut yang membuat Jessica sedikit...tenang.

"Ta-tapi lo gak kayak biasanya Hee, lo nyembunyiin sesuatu?" tanya Jessica ragu.

"Gu-gue...laper" ucap Heeseung.

Mendengar ucapan Heeseung membuat Jessica tidak bisa menahan tawanya. Ia memeluk kekasihnya gemas.

"Ihhhh bilang dong kalo laper jangan diem kayak gitu kan gue kira gue ada salah sama lo" ucap Jessica sambil mengumpat di dada Heeseung.

Heeseung terkekeh pelan dan mengelus rambut Jessica "Makan diluar mau?" tanyanya. Jessica mengangguk dengan senang.

____

"Tadi ada yang bilang laper tapi makan satu piring aja gak abis" cibir Jessica.

Heeseung mengusap perutnya memberi tanda bahwa ia sudah kenyang.

"Yaampun pantes kurus kamu" ucap Jessica dan kembali menyantap makanannya. Ucapan Jessica membuat Heeseung membulatkan matanya.

"Repeat please" ucap Heeseung dengan senyum lebarnya.

"Apaan yang di repeat?" tanya Jessica dengan pipi yang gembung karena kepenuhan makanan.

"Tadi lo bilang kamu" ucap Heeseung yang membuat Jessica terdiam.

"Ihh reflek doang. Udah nih yuk anterin gue pulang" ucap Jessica dan memeluk lengan Heeseung.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada tiga remaja laki-laki yang sedang memperhatikan mereka.

"Guys guys! Itu Heeseung kan?!" heboh Yeonjun.

"Hah? Mana mana??" tanya temannya Soobin.

"Wahh iya bener, Ni-Ki liat deh" pintah Soobin.

Laki-laki bernama Ni-Ki itu melihat ke arah yang ditunjuk temannya Soobin. Benar saja, dia adalah Heeseung lelaki yang ingin sekali dihancurkan oleh Ni-Ki.

"Woah jadi dia masih hidup? Gue fikir dia mati karena Fara gue bunuh" ucap Ni-Ki dengan smirknya.

"Tunggu deh, itu siapa yang meluk tangan Heeseung? Pacarnya? Buset bening banget" ucap Soobin sambil merangkul Yeonjun.

"Beuh banget bro liat aja tuh body nya bikin kenyang pasti tu hahahah" ucap Yeonjun sambil tertawa.

"Yang begini enaknya dipake bukan di bikin mati. Ya gak?" ucap Ni-Ki dan menatap Jessica dari jauh.

"Gak salah lagi boss" ucap Yeonjun dan Soobin bersamaan.

"Ehh ikutin mereka cepet" ucap Ni-Ki dan mereka bertiga pun mengejar Heeseung dan Jessica.

Selama di perjalanan Ni-Ki dan teman-temannya agak sedikit menjauh agar Heeseung tidak dapat melihatnya.

Setelah sampai di suatu rumah yang terbilang mewah, Ni-Ki dan teman-temannya saling menatap.

"Ini bukannya rumah Jake?" tanya Soobin.

"Wow kayaknya seru" ucap Ni-Ki.

Setelah mengamati dari jauh ternyata benar, Jake membuka pagar dan merangkul Jessica.

"Kebiasaan lo bawa adek gue gak bilang-bilang bagussss" omel Jake pada Heeseung.

"Yaela makan sate depan taman doang ribet lo" ucap Heeseung.

Jessica tertawa pelan dan melepas rangkulan Jake "Gakusah galak sama pacar Jessica" ucapnya sambil memeluk Heeseung.

"Gemes banget sih. Yauda ya gue balik dulu, goodbye sweety" ucap Heeseung lembut sambil mengacak rambut Jessica dan pergi meninggalkan kedua adik kakak itu.

"Itu Heeseung tuh barusan? Gila udah mau kiamat ini. Udah yuk masuk tar masuk angin kamu" ucap Jake dan menggandeng adiknya ke dalam rumah.

Lagi-lagi tanpa disadari Ni-Ki dan kedua temannya memperhatikan dari jauh. Ni-Ki tampak senang dengan apa yang ia lihat sekaranh ini.

"Welcome to the hell Jessica" ucap Ni-Ki dengan smirknya.

lee heeseung ; feverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang