ⓓⓤⓐⓟⓤⓛⓤⓗⓓⓤⓐ

2.6K 309 2
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, hari dimana seluruh siswa kelas 12 menanti hasil ujiannya.

Mereka berbaris sesuai kelas masing-masing. Pengumuman murid yang memiliki nilai terbaik pun segera diumumkan oleh kepala sekolah.

"Selamat pagi para orang tua dan wali murid yang terhormat beserta siswa dan siswi SMAN 70 Jakarta"

"Pada pagi yang cerah ini saya akan mengumumkan hasil ujian terbaik murid murid kelas 12"

"Nilai tertinggi untuk murid tahun ajaran 2020/2021 diraih siswa dari kelas XII IPA 1"

Semua murid saling tatap, itu adalah kelas Heeseung, Jake, dan Sunghoon. Kelas yang penuh dengan murid genius tapi super brutal.

"Saya gak heran sih, yaaa walaupun kelas ini penuh dengan murid yang brutal tapi nilainya sungguh membanggakan sekolah!"

"Baik saya akan umumkan nama tersebut. Siswa terbaik yang memperoleh nilai tertinggi yaitu rata-rata 99,89 nyaris sempurna adalah.....Sim Jake!!"

Heeseung dan Sunghoon menatap Jake penuh bangga, mereka merangkul Jake dan memberinya ucapan selamat.

Jake melihat ayahnya yang sedang menatapnya dengan bangga dan mengacungkan jempolnya. Jake sangat senang dengan sikap ayahnya, tapi ia teringat dengan adiknya yang sedang berbaring lemah di rumah sakit. Mungkin jika Jessica ada disini ia akan memeluknya.

"Ini buat kamu dek" ucap Jake pelan.

Jake memenemui kepala sekolah. Ia di beri medali dan piala oleh kepala sekolah.

"Terimakasih pak" ucap Jake ramah.

"Harusnya bapak yang berterimakasih sama kamu karena sudah mengharumi nama sekolah kita" ucap kepala sekolah bangga.

Jake mengangkat pialanya yang membuat seisi lapangan bertepuk tangan. Setelah ini Jake beserta teman-temannya juga kedua orangtuanya menjenguk Jessica.

Sesampainya disana Jake meraih tangan adiknya "Dek, kakak mau pamer ke kamu. Nilai kakak 99,89 dong terus kakak jadi yang pertama di sekolah. Tapi sayang kamu gakbisa denger kakak lagi pamer, kalo kamu denger pasti kamu udah ngoceh ngatain kakak" lirih Jake dan mulai menangis.

Ucapan Jake membuat orang-orang di sekelilingnya terharu terutama kedua orangtuanya.

Heeseung mengajak Sunghoon untuk menemaninya ke kantin rumah sakit karena ada hal yang ingin ia bicarakan.

"Ada yang mau gue omongin ke lo" ucap Heeseung serius.

"Serius amat si lo hahaha yauda apaan?" tanya Sunghoon.

Heeseung menghela nafasnya berat "Gue harus gimana ya Hoon? Sebentar lagi gue bakal pergi ke Australi tapi Jessica belom sadar juga".

"Hmm sulit juga bro, kita ga tau juga kapan Jessica sadar dari koma nya" ucap Sunghoon.

Heeseung memijat pelipisnya "Gue titip dia ke lo ya" mohon Heeseung.

Sunghoon membulatkan matanya dengan sempurna "Apaansih lo? Kok jadi gue?".

"Jake sama Jay itu saudaranya, sedangkan gue pacarnya. Jelas banget kalo butuhnya dia ke Jake Jay sama gue tuh beda" jelas Heeseung.

Sunghoon mengerutkan dahinya "Maksud lo? Gue jadi pacar Jessica selama lo di Australi gitu?" tanya Sunghoon dengan wajah tablonya.

"Gak gitu anjir! Maksud gue lo jagain dia kayak gue jagain dan peduli sama dia, tapi lo gakboleh suka sama dia awas aja lo!" tegas Heeseung.

"Dih? Kalo misalnya gue bertingkah kayak lo peduli ke dia terus salah satunya ada yang baper gimana? Nyaho lo! Lagi ada aja permintaannya" kesal Sunghoon.

Benar juga yang dikatakan Sunghoon, bagaimana jika salah satu dari mereka ada yang terbawa perasaan? Ah membayangkannya saja membuat Heeseung sesak.

"Ck intinya jagain dia" tegas Heeseung dan pergi meninggalkan Sunghoon.

Sunghoon mencerna kata-kata yang diucapkan Heeseung. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Yak makin random, 😭💔

lee heeseung ; feverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang