ⓓⓤⓐⓟⓤⓛⓤⓗ

3K 318 27
                                    

Karena rapat osis Jessica pulang sekolah lebih lama dari biasanya, sedangkan Jake sudah ada janji dengan kekasihnya sehingga tidak bisa menjemput adiknya.

Jay? Dia ada tanding basket mewakili angkatannya begitupun dengan Jungwon. Heeseung? Entahlah dia tidak ada kabar hari ini bahkan sekolah saja tidak.

Terpaksa Jessica harus pulang sendiri kerumahnya. Ia menunggu bus di halte dekat sekolahnya. Karena hari sudah sore, tidak banyak orang yang lewat di dekat halte.

Saat sedang menunggu bus tiba-tiba Jessica dikejutkan dengan kedatangan tiga laki-laki yang terlihat seperti berandalan. Jujur Jessica sangat takut tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja.

"Cewek, sendirian aja nih?" tanya seorang laki-laki yang terlihat sangat urakan.

"Maaf tapi saya tidak ingin diganggu, permisi".

Jessica berniat ingin pergi dari tiga berandal ini, namun dengan cepat salah satu dari mereka mengangkap Jessica dan membekap mulutnya dengan kain lalu membawanya ke dalam mobil. Di dalam mobil Ni-Ki membuka bekapan itu. Ia tersenyum puas melihat ekspresi Jessica yang ketakutan.

"Gampang juga ya ternyata nyulik lo" bisik lelaki itu.

"Lo siapa hah?! Gue ada salah apa sama lo?!" bentak Jessica pada lelaki itu.

"Ah gue lupa. Gue Ni-Ki musuh besar pacar lo" ucap Ni-Ki dengan smirknya yang menakutkan.

Jessica teringat akan sesuatu dimana Heeseung pernah bercerita tentang musuh besarnya yang membunuh mantan kekasihnya yang bernama Fara. Oh tidak ini bencana buat Jessica.

"Heeseung keren juga dapet modelan kayak lo, cantik dan....wow" bisik Ni-Ki dan tertawa renyah.

"Apa mau lo?!" tanya Jessica yang menahan air matanya.

"Mau gue??? Liat Heeseung menderita!" teriak Ni-Ki yang membuat Jessica semakin takut.

"Dan dengan cara gue culik lo pasti dia akan hancur banget hahahahah" ucap Ni-Ki sambil tertawa keras.

Akhirnya mereka sampai di suatu gudang yang terpencil dan terlihat berantakan. Ni-Ki membawa Jessica dan mengikatnya di kursi.

"Lepasin gue hiks" Jessica tidak kuasa menahan tangisannya.

"Lepasin? Apa yang dilepas huh? Seragam lo? Boleh sih" ucap Yeonjun sambil melirik seragam Jessica.

"Bajingan!" bentak Jessica yang membuat Yeonjun tersenyum senang.

Sedangkan Ni-Ki duduk di depan Jessica dan menghubungi Heeseung. Ia sengaja menggunakan ponsel milik Jessica agar Heeseung mengangkatnya. Tidak butuh waktu lama Heeseung mengangkat telphone itu.

"Apa sayang??"

"Lee Heeseung, Masih inget gue?"

"Ni-Ki?! Ngapain lo bangsat?!"

"Cewek lo bening banget Hee iman gue gak kuat nih"

"Jangan lo sentuh cewek gue bajingan!"

"Makanya kesini dong"

Tut

Ni-Ki memutuskan sambungan telphone itu dan mengirim lokasi tempat ia menyekap Jessica. Setelah itu ia dan kedua temannya meninggalkan Jessica yang terus menangis dan menangis.

Mereka menunggu kedatangan Heeseung di depan gudang tempat ia menyekap Jessica. Tidak butuh waktu lama Heeseung datang dengan temannya yang bermama Sunghoon dan ternyata juga ada Jake.

"Bangsat lo! Mana adek gue?!" tanya Jake penuh amarah sambil meremas kerah baju Ni-Ki.

"Kalem dong bro, adek manis lo di dalem aman-aman aja tuh belom gue apa-apain" ucap Ni-Ki santai.

lee heeseung ; feverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang