Suara mesin jantung terdengar jelas di ruangan inap. Jessica tengah menangis di samping kasur Sunghoon.
Jessica menangis memikirkan kekasihnya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, namun ia harus mendapat kabar buruk bahwa Sunghoon memiliki penyakit keras yang selama 3 tahun ini ia tidak ketahui.
"Jess udah jangan nangis terus, percaya sama gue Sunghoon bakal cepet sadar" ucap Jay berusaha menenangkan Jessica.
"Jay gue takut..gue takut" tangisan Jessica semakin pecah disaat Jay memeluknya.
"Ssttt Sunghoon gabakal kenapa-napa trust me oke?" ucap Jay.
Tiada henti ia berdoa agar kekasihnya cepat pulih.
Ceklek
Suara kenok pintu membuat seisi ruangan menoleh dan kaget dengan kedatangan Heeseung.
"Heeseung?!" ucap Jake.
"Oh god! Ini beneran lo?" tanya Jay dan menghampiri Heeseung lalu memeluknya.
"Lo kapan balik bro dari Australi?? Ck gak asik lo gak bilang-bilang" ucap Jay sambil menepuk bahu Heeseung.
"Sorry gak ngabarin. Gue kesini karena dikasih tau sama tante Salma pas gue kerumah Jessica tadi" ucap Heeseung dan menatap Jessica yang membuang wajahnya saat ia ditatap Heeseung.
Heeseung menghampiri satu persatu teman semasa sekolahnya dan saling menjabat tangan. Saat ia menghampiri Jessica, dengan cepat Jessica beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan ruangan.
Heeseung berniat mengejar Jessica namun ditahan oleh Jake "Biarin dia sendiri dulu" ucap Jake yang dibalas anggukan oleh Heeseung.
Mungkin ia sudah tidak mau mengenal Heeseung lagi pikirnya.
____
Dinginnya angin malam membuat Jessica sedikit menggigil di kursi taman. Ia menangis. Melihat Heeseung membuatnya sakit.
Memang ia menginginkan kehadiran Heeseung malam ini, tapi entah apa yang dipikirnya, ia seperti tidak ingin bertemu dengan Heeseung.
Jessica memeluk lengannya sendiri karena merasa sangat dingin. Ditambah lagi ia hanya mengenakan dress tanpa lengan.
Tiba-tiba ia merasa sedikit hangat karena ada sebuah jaket yang menyelimutinya. Jessica mendongak, ternyata orang itu adalah Heeseung.
Dengan cepat ia menghapus air matanya agar Heeseung tidak melihatnya.
Heeseung duduk di samping Jessica dan menyandarkan kepalanya di bahu Jessica.
"Mau lo apa sih Hee? Pergi aja dari sini dan jangan pernah temuin gue lagi" ucap Jessica yang sudah tidak kuasa menahan tangisannya.
"I miss you, and i always do" ucap Heeseung dengan matanya yang berkaca-kaca.
Ie meletakkan dahinya di pundak Jessica dan menangis. Tidak peduli sekarang gadis yang ia cintai melihatnya menangis.
"Gue berterimakasih banget sama tuhan gue masih bisa ketemu sama lo walaupun keadaannya sekarang udah beda" ucap Heeseung.
Jessica menghapus air mata Heeseung yang membasahi pipinya. Ia bisa melihat betapa Heeseung sangat merindukannya.
"Waktu itu gue bener-bener gak ada apa-apa sama Crystall Jess...."
Jessica memalingkan wajahnya, ia malas mendengar nama perempuan yang sudah membuatnya memutuskan Heeseung.
"Dia terobsesi sama gue dari SMA. Dia ngikutin gue sampe ke Australi, dan lebih gilanya dia boongin gue kalo dia kena kanker..."
"Gue gak tega ninggalin dia sendirian di jalanan waktu itu. Gue udah coba untuk bawa dia kerumah sakit tapi dia kekeuh mau tinggal sama gue sampe dia bener-bener udah gakada..."
Jessica menoleh karena cerita Heeseung mulai serius.
"Gue gak ada pilihan lain. Gue bawa dia kerumah gue dan tinggal sama gue selama hampir 3 tahun ini..."
"Saat itu gue pengen jelasin ke lo semuanya setelah lo mutusin gue. Tapi semua terlambat setelah gue tau lo jadian sama Sunghoon..."
"Gue hancur. Hancur banget..."
"Tapi gue sadar ini semua juga karena kebodohan gue sendiri..."
"Sampe hari ini gue udah tau semua kelicikan dia demi dapetin gue, dan sekarang gue balik ke Indonesia untuk ketemu sama lo. Gue selalu sayang dan cinta sama lo. Gue....cuma mau lo Jessica" ucap Heeseung sambil menundukan kepalanya.
Ucapan Heeseung membuat air mata Jessica kembali jatuh. Mengapa Heeseung baru memberitahunya disaat ia sudah menjadi milik orang lain.
"Tapi semua udah terlambat. Gue udah jadi milik Sunghoon" tegas Jessica.
Heeseung tahu persis jawaban yang akan keluar dari mulut Jessica, ia sudah menduga ini sebelum ia berbicara dengan Jessica.
"Gakpapa Jess. Gue ngerti banget. Tapi gue mohon kabulin satu permintaan gue" ucap Heeseung memohon.
"Oke. Apa itu?" jawab Jessica.
"Gue mau peluk lo" ucap Heeseung penuh harap.
Awalnya Jessica ragu, namun ia luluh dengan tatapan teduh milik Heeseung. Tatapan yang selalu membuatnya terpesona dengan Heeseung.
"What are you waiting for? Just do it" pintah Jessica.
Heeseung menarik Jessica kedalam pelukannya. Jujur Jessica sangat merindukan momen seperti ini dimana Heeseung memeluknya dan memberi kenyamanan untuknya.
Heeseung menenggelamkan wajahnya di cengkuk leher Jessica. Wangi vanilla khas Jessica sangat tercium di hidung Heeseung. Ia merindukan wangi ini.
Jessica bisa mendengar isakan Heeseung disana. Perlahan membalas pelukan Heeseung dan mengusap punggung Heeseung.
"Don't cry my Heero" bisik Jessica.
"Maafin gue..." lirih Heeseung.
"Gue maafin lo" ucap Jessica yang mengelap air mata Heeseung.
"Yauda ayo ke dalem, lo pasti khawatir sama Sunghoon kan?" ucap Heeseung sambil tersenyum pahit.
Jessica mengangguk dan mereka pun berjalan menuju ruangan Sunghoon.
Rasa ini masih sama, tapi mustahil untuk kembali seperti dulu - Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
lee heeseung ; fever
RomanceSim Jessica adalah seorang gadis yang hidup serba kecukupan. Hidupnya sangat bahagia ditambah lagi ia memiliki kakak laki-laki yang sangat sayang kepadanya. Hidupnya berubah 180 derajat semenjak ibunya meninggal dunia. Ayahnya menjadi player dan tid...