Disebuah rumah yang cukup mewah yang hanya dihuni oleh seorang wanita dan anak tunggal laki-lakinya.
Wanita bernama Park Salma kini sedang memasak untuk anak tunggal kesayangannya yang bernama Park Jay.
"Jay makan dulu yu nak" ucap Salma.
"Iyaa ma otw pake helm" jawab Jay sambil tertawa.
Salma hanya menggelengkan kepalanya, anaknya ini selalu membuatnya tersenyum dan tidak pernah mengecewakannya.
"Wiihh wangi banget nih keknya makanannya ma" ucap Jay bersemangat.
"Iyaa dong sayang. Kan mama jarang-jarang dirumah makanya masak yang enak buat anak kesayangan mama" ucap Salma dan mencubit pelan hidung Jay.
Kini keduanya sedang menyantap makanan sembari mengobrol. Salma rasa ini waktu yang tepat untuk membicarakan pernikahannya dengan Mike.
"Ekhm Jay, mama mau bicara" ucap Salma.
"Haha mama daritadi kita ngobrol ma yaampun" balas Jay.
"Tapi ini serius nak, mama harus bicarakan ini dengan kamu sekarang" kali ini nada bicara Salma mulai serius.
Jay mengangkat satu alisnya bermaksud bertanya apa yang ingin dibicarakan.
"Mama akan menikah dengan rekan kantor mama" ucap Salma.
Jay membulatkan matanya "Mama gak becanda kan ma?".
"Mama ngerti kalau kamu kecewa sama mama, mama udah terima semua resikonya. Maafin mama sayang" lirih Salma dan menundukan kepalanya.
Jay bangkit dari duduknya dan siapa sangka ternyata Jay malah lompat-lompat seperti anak kecil yang dibelikan mainan dan permen.
"Yeayyy punya papaaa wohoo" ucap Jay sambil tersenyum lebar.
"Ka-kamu gak marah sama mama?" tanya Salma hati-hati.
"Gak dong ma, sebenernya dari lama Jay pengen ngerasain punya papa" ucap Jay dengan senyum manisnya.
Salma tersenyum dan memeluk anak sematawayangnya dengan erat "Alhamdulillah banget kalo kamu terima nak, besok kita adakan pertemuan dengan keluarga calon mama ya".
"Emang calon papa Jay udah punya anak ma?" frontal Jay.
"Udah sayang, anaknya ada dua. Yang pertama umur 17 tahun yang kedua umur 16 tahun" ucap Salma.
"Wahh berarti yang kedua seumuran dong sama Jay" girang Jay.
"Gaksabar ketemu" ucap Jay .
_____
Mike memarkirkan mobilnya di parkiran apartment. Lelaki paruh baya ini berjalan menuju lift dan memencet tombol untuk menuju kamar anaknya.
Mike menjadi pusat perhatian orang-orang disana, walaupun sudah berumur ia tetap terlihat gagah dan tampan.
Sesampainya di kamar yang ia tujui, Mike memencet tombol bel kamar itu. Tidak butuh waktu lama Jake membukakan pintunya.
"Papa?" ucap Jake semangat dan langsung memeluk ayahnya.
Ya memang sebelum Mike pergi ke apartment ia menyempatkan untuk berbicara dengan Jake melalui via telphone. Mike menjelaskan semuanya dan Jake pun menerimanya.
"Adik kamu mana?" tanya Mike yang masih memeluk Jake.
"Di dalem pa lagi nyuci baju Jake" ucap Jake dan mengajak Mike masuk ke dalam apartmentnya.
Mike melihat isi apartment yang ditempati kedua anaknya. Tempatnya cukup nyaman, semua tertata dengan rapih, bersih, dan wangi khas kamar Jessica.
"Kak ada siapa di lu-" ucapan Jessica terpotong ketika melihat ayahnya yang sedang duduk di samping Jake.
"Ada papa dek, sini kamu juga duduk samping papa" pintah Jake.
Jessica hanya terdiam dan menatap malas ayahnya. Selama ini ia tidak pernah bersikap seperti ini dengan Mike, hanya saja ia tidak bisa menerima apa yang ingin Mike lakukan kali ini. Jessica tidak ingin wanita manapun untuk menjadi ibu tirinya.
"Jessica ngantuk, mau tidur" ucapnya datar dan pergi ke dalam kamarnya.
Jake berniat ingin menghampiri adiknya namun ditahan oleh Mike.
"Udah nak, papa mengerti sekali adikmu kecewa dengan papa. Papa cuma mau besok kalian ikut dengan pertemuan keluarga Jay. Papa pulang" ucap Mike dan pergi meninggalkan apartment Jake.
Setelah mengantar ayahnya, Jake memasuki kamar dan melihat Jessica yang sedang menangis sambil memeluk boneka besar yang dulu pernah diberi oleh ibunya.
"Sayang....jangan gitu lain kali kalo papa kesini, gakbaik" ucap Jake lembut sambil mengelus kepala Jessica.
"Abis papa jahat kak, kenapa mau nikah lagi?" isak Jessica.
"Hmm gimana ya, tapi perempuan yang kamu liat di restaurant itu mama nya Jay" ucapan Jake membuat Jessica berhenti menangis dam menatapnya bingung.
"Hah?? Kok kakak tau?" tanya Jessica.
"Awalnya Heeseung yang bilang kalo calon istri papa itu kayak mamanya Jay. Nah pas kakak telphonan sama papa ternyata bener dia itu mamanya Jay" ucap Jake.
"Besok ada pertemuan sama keluarga calon papa, kakak harap kamu mau ikut sama kakak siapa tau emang itu bener-bener mamanya Jay.
Jessica berfikir keras kali ini, disatu sisi ia tidak ingjn ayahnya menikah lagi. Tapi setelah mendengar penjelasan dari Jake hatinya sedikit tergoyang. Ia tahu betul bagaimana sahabatnya itu, dia adalah anak yang baik.
"Apa gue salah ngelarang papa nikah sama perempuan yang ternayata orang tua dari sahabat gue sendiri?" batin Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
lee heeseung ; fever
RomansaSim Jessica adalah seorang gadis yang hidup serba kecukupan. Hidupnya sangat bahagia ditambah lagi ia memiliki kakak laki-laki yang sangat sayang kepadanya. Hidupnya berubah 180 derajat semenjak ibunya meninggal dunia. Ayahnya menjadi player dan tid...