VOTE AND KOMEN, JANGAN SIDER YEE:)
Ini yang ketiga kalinya Syana merubah posisi tidurnya, padahal ini sudah pukul 22.45 malam namun matanya tak kunjung menutup.
Ia menoleh ke samping melihat Diva yang sudah tertidur dengan memeluk guling, tak lupa ada setetes air liur di pipinya.
Pasti bentar lagi ada pulau di guling gue. batin Syana.
Ia mendudukan dirinya dan menyandarkan kepalanya dikepala ranjang, menghela nafas lalu memijat keningnya yang sedikit pusing.
Ia berinisiatif mengambil novel di atas nakas dekat pinggiran kasur. Ini sudah menjadi kebiasaan nya, jika syana sulit untuk tidur dia membaca novel.
𝘥𝘳𝘳𝘵𝘵!
ponselnya bergetar, ia melihat sekilas dan ada notif pesan dari seseorang.
Ia mengernyit heran ada nomor yang tak dikenal mengirim pesan padanya.
Siapa yang nyebar nomor gue tanpa izin? Pikir Syana.
Lalu ia menoleh pada Diva " Apa si jamet ini yang nyebar? Ah ngga boleh suudzon, tapi.. bisa aja kan. coba deh gue buka, kali aja penting. " gumam Syana.
Syana mengangkat alisnya heran " Hah? kayanya gue kenal deh. " Mendengus geli melihat isi chatnya.
+62 8***********
| haloo lohalo!
Cewe indomaret, udah tidur?dapet darimana nomor gue? |
| dari orangSyana berdecak pelan, kemudian jarinya dengan lincah mengetik sesuatu.
gue blok ya, ganggu. |
| eh jangan dong :(
gue dapet nomor ini dari temen lo, Diva.lo gilang kan? |
| bukan, aku suamimudih, mimpi! |
| gapapa, siapa tau mimpi gue jadi kenyataanbct. |
| astagfirullah
Syana belum tidur?bye |
| ihh kamu mah
yaudah deh, good night cantik<3read.
Udah gue duga, kalo si dugong yang nyebar. batin Syana.
Ia mematikan ponselnya lalu menatap kesal pada Diva yang sedang ngorok.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE
Teen FictionIni tentang si galak dan si jahil, mereka tidak sengaja bertemu di waktu yang kurang tepat. Gilang dan Syana, ya itu nama mereka. Bagaimana hubungan keduanya? Akankah berlanjut, ataukah perpisahan sebagai jalan terakhir hubungan mereka? [ꜱᴛᴀʀᴛ: 09...