14 : Salting

60 9 3
                                    

WAJIB SPAM KOMEN!

Diperjalanan pulang, hanya ada keheningan menyelimuti mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diperjalanan pulang, hanya ada keheningan menyelimuti mereka. Gilang yang sibuk mengendarai dan sesekali melirik kaca spionnya yang dimana ia bisa melihat wajah cantik syana, sedangkan gadis itu sibuk melihat pemandangan kota.

Hingga tiba-tiba syana teringat sesuatu, syana menepuk pelan bahu gilang.

" Lang, bisa anter gue ke indomaret ngga? Sebentar aja kok. " teriak syana.

Gilang hanya mengangguk.

Motor besarnya menepi ke pinggiran toko yang bertuliskan INDOMARET, Syana langsung turun dari motor itu dan pergi duluan meninggalkan gilang yang masih sibuk membenarkan rambutnya, sontak saja gilang menaruh helmnya kasar ketika gadis itu meninggalkan dirinya.

" Tuh cewe nyebelin banget anjim, lain kali gue harus hukum biar dia kapok. Aissh! " kesal gilang, lalu ia berjalan memasuki toko tersebut.

" selamat datang, kak! silahkan berbelanja sepuasnya. " seru kasir toko itu.

Matanya menelisik mencari keberadaan syana, dan ia tersenyum ketika melihat syana yang tengah memilih minuman. Kakinya melangkah pelan menuju syana, berjalan mengendap-endap seperti seorang maling.

" Apa? Mau ngagetin gue? " tanya syana tanpa menoleh.

Senyuman itu luntur diganti dengan wajah masam, gilang mencibik bibirnya mengejek syana. Mengapa gadis itu cepat sekali menyadari keberadaanya.

" Kenapa tadi ninggalin aku? "

" Lo lama, jadi gue buru-buru supaya mempersingkat waktu. " balas syana cuek.

Gilang memanyunkan bibirnya " Ya tapi kan bisa nunggu dulu dong, aku kan cuma benerin rambut aja, kamu langsung ninggalin. "

Syana hanya bergumam, malas meladeni manusia super aneh disampingnya itu. Bahkan gadis itu masih fokus memilih makanan dan minuman tanpa mempedulikan kehadiran gilang yang sedari tadi menatap kesal padanya, sesekali pemuda itu berdecak kala melihat ada dua orang lelaki yang menatap kagum pada syana.

" Jaga mata lo! " Tegas gilang, menatap tajam ke arah dua pemuda itu.

Kedua pemuda itu gelagapan di tatap tajam olehnya, dengan gerakan cepat mereka langsung buru-buru lari dari sana.

Syana mengernyit heran " Jangan gitu, lo udah bikin mereka takut. " kata syana.

Gilang menoleh ke samping menatap syana lembut dan memegang pucuk rambut syana yang awalnya hanya sebuah usapan, namun detik kemudian ia mengacak pelan rambut gadis itu. Menggemaskan!

" Apasih, rambut gue jadi berantakan gini. Gada kerjaan lo. " kesal syana, menepis kasar tangan gilang dari kepalanya.

" Kamu lucu tauu. " gilang tersenyum seraya membawa kepala syana ke dalam pelukannya.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang