3. kemenangan meragukan

360 49 23
                                    

"Aku capek... mau tidur.. mau rebahan..." Taufan terlihat mengeluh pelan sambil bersandar di bahu Gempa yang sedang sibuk membaca buku. Yaya yang melihat hal itu hanya memutar bola matanya malas dengan kelakuan taufan yang terlampau manja.

"Dih.. lebay" sindiran yang sebenarnya terkesan menohok untuk pemuda bermanik safir itu hanya di balas dengan kelegaan pelan. Tubuhnya kembali menggeliat di bahu Gempa membuat sang empu menjadi risih.

"Kak Upan! Risih tau gak?!" Gempa mulai memprotes perlakuan kakaknya yang sangat mengganggu dirinya. Tangannya terlihat mendorong tubuh Taufan hingga telentang di lantai.

Tapi sepertinya Taufan tidak mempermasalahkan hal itu.

"Cih.. daripada kau terus-terusan mengeluh bukankah lebih baik kau mempelajari planet yang akan kita datangi nanti?" Yaya mulai berucap tanda dirinya sangat jengkel dengan perlakuan Taufan.

Remaja bernegara safir itu hanya diam. Manik safir miliknya menatap Yaya lama sebelum bergumam pelan.

"Aku gak suka belajar" Yaya terdiam. Manik karamelnya kini menatap manik safir yang terkesan kosong itu.

"Jadi kamu suka kalah?" Balas Yaya cepat. Dirinya terlihat mendengus kesal melihat kelakuan Taufan.

"Aku gak suka.."

Yaya sudah bersiap dengan seribu omelan yang ia miliki namun seketika lenyap ketika mendengar penuturan Taufan berikutnya.

"Tapi kalau melawan kamu aku lebih milih kalah"

****

"Yes! Setelah ribuan kali bertarung dengannya akhirnya kita bisa menang!" Blaze bersorak senang ketika mendapatkan berita baik misi kali ini berjalan sempurna. Tangannya terlihat merangkul Thorn yang ikut bersorak senang mendengar berita itu.

"Aku gak percaya Yaya bisa menang melawan dia" Halilintar terlihat bergumam kecil sambil meringis saat lukanya masih diobati Gempa.

"Mungkin itu sebuah keberuntungan" Solar memberikan pendapat. Dirinya terlihat sedang menikmati kopi buatan Ying yang sedikit mendingin karena terlalu lama di biarkan.

"Yah.. siapa yang peduli akan itu? Aku akan mentraktir kalian semua hari ini!" Blaze kembali berteriak girang membuat semua orang menatap dirinya penuh binar.

"Tapi selain ayam" dan kembali murung ketika mendengar penuturan Blaze berikutnya. Padahal Ice sudah berencana pergi ke kantin TAPOPS untuk beli fried chicken sebanyak mungkin.

"Kau keren Yaya~ bagaimana kau bisa mengalahkan Revan? Apa kau memukul kepalanya?" Fang yang merasa aura suram mulai mencoba mencari topik menarik. Kebetulan dirinya penasaran bagaimana Yaya bisa melawan Revan tanpa terluka sedikitpun.

"Aku tidak memukulnya" Yaya mulai bersuara mengingat dirinya yang sedari tadi hanya diam menyimak pembicaraan teman-temannya.

"Lalu?" Gempa merasa aneh sekarang. Sepertinya ada yang salah dengan pertarungan kali ini.

"Aku tidak melakukan apapun" Yaya kembali bersuara membuat yang lainnya semakin bingung.

"Maksudmu Revan mengundurkan diri dalam pertarungan?" Tanya Halilintar tak percaya dan di balas anggukan kepala Yaya.

Butterfly (BoboiBoy Fanfic AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang