"Kak Fan.. mau jus jeruk atau es jeruk?"
"Iiihhh.. kok gak jelas gitu pilihannya?"
Solar terkekeh pelan melihat Taufan yang mengembungkan pipinya kesal. Rasanya menyenangkan melihat Taufan seperti itu.
"Btw.. kak Upan udah damai sama Yaya, ya?"
"Begitulah~" Taufan tersenyum bangga seolah-olah perdamaian dirinya dengan Yaya adalah hal yang bisa dibanggakan.
"Kamu lihat kan, Sol? Aku berhasil buat Yaya luluh!"
"Iya iya" Solar menggelengkan kepalanya tidak mengerti. Yah.. Solar tidak bisa memingkiri jika Taufab telah berhasil meluluhkan hati es Yaya. Haruskah mereka merayakannya dengan segelas soda?
"Kak Taufan gak mau es jeruk atau jus jeruk kan? Kita minum soda aja yuk"
"Wah! Boleh juga tuh! Cepat ambil Sodanya!"
"Iya kak sabar"
Solar mulai meletakkan dua gelas soda di atas meja dapur yang langsung di sambut meriah oleh Taufan.
Untuk sejenak atensi Solar beralih ke sebuah buku yang berada di samping Taufan. Dahinya mengernyit bingung. Tidak biasanya seorang Taufan tertarik untuk membaca buku apalagi buku tebal yang penuh dengan tulisan kecil-kecil.
Tapi kali ini pemilik elemental angin itu terlihat membaca buku dengan kriteria membosankan.
Ah..
Jika dirinya mengatakan hal ini kepada Gempa pasti kakaknya itu langsung pingsan."Kak Fan baca buku apa? Asyik banget kayaknya"
"Ooh.. buku ini?" Taufan tersenyum kecil sambil membuka lembaran-lembaran buku dengan semangat. Solar yang melihat hal itu menatap kakaknya aneh.
"Ini buku silsilah keturunan pemilik elemental terdahulu! Ini buku yang sangat keren loh!"
"Huh.. kakak aneh.. pasti ada tujuan lain kan?"
Taufan terdiam sejenak. Manik safirnya terlihat bergerak gelisah seolah-olah ada hal yang sangat dikhawatirkan dirinya saat ini.
"Anu.. Sol.."
"Iya kak?"
"Boleh aku tanya sesuatu?"
"Tanyakan saja kak gak usah sungkan"
Taufan menarik nafas dalam-dalam. Manik safirnya kini menatap lekat manik abu-abu milik Solar seolah takut kehilangan sosok yang ada dihadapannya saat ini.
"Kalau misalnya barang milik Boboiboy diambil oleh orang lain.. apa yang akan kau lakukan?"
"Bukankah sudah jelas? Aku akan mengambilnya kembali! Tunggu dulu.. kenapa Kak Fan bertanya seperti itu?" Taufan menggigit bibir bawahnya ketika kegelisahan hatinya semakin menjadi-jadi.
Ntah kenapa Solar merasakan hal yang tidak enak saat ini.
"Kak Fan.. ada apa?"
"Itu.. kamu masih ingatkan kata Tok Kasa tentang Kuputeri?"
"Soal Kuputeri punya seorang anak laki-laki? Tentu aku masih ingat~ kata Tok Kasa dia sudah hilang sejak lama.. lalu apa yang kakak pikirkan?"
Taufan menghela nafas dan kembali menatap Solar lekat.
"Aku takut anak itu masih hidup"
"Apa yang kakak takutkan?"
"K-kalau misalnya anak Kuputeri masih hidup pasti dirinya akan mencoba mengambil kembali kekuatan milik ibunya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly (BoboiBoy Fanfic AU)
FanfictionTaufan sudah tiada. Ia menghilang seperti serpihan cahaya. meninggalkan semuanya dalam luka duka yang dalam. Tapi Yaya tau. setiap kali dirinya melihat kupu-kupu biru yang terbang di sekelilingnya, ia dapat merasakan kehadiran Taufan di sana. Warnin...