"Vella!!"Andra berlari histeris berjongkok dan menyingkirkan Mela keras hingga terbantur tembok.
Memeluk tubuh Vella yang sudah basah kuyup. Andra berjanji pada dirinya akan selalu ada untuk tempat Vella bersandar.
Kenapa gadis sebaik Vella harus mendapatkan semua ini? Kenapa?
"Vell, lo kuat Vel. Gue tau itu."Andra berusaha menguatkan Vella. Tangannya tak berhenti-henti mengelus surai berwarna hitam tersebut.
Vella menghapus air matanya yang sudah banyak mengalir dipipinya.
"Vella punya dosa apa Kak? Kenapa dunia seolah-olah tidak membiarkan Vella bahagia? Apa Vella ga pantas merasakan apa itu yang dinamakan bahagia? Kalo gitu kenapa Vella dilahirkan?"meskipun bibir tak mampu bicara. Hati tak kuat menahan segala luka, serta mental yang mulai terganggu."V-vella.."karna tak sanggup mengeluarkan kata lagi dari mulutnya, Vella langsung pingsan di pelukan Andra.
Andra menepuk-nepuk pipi Vella, dan berteriak memanggil nama gadis itu agar terbangun. Dirinya sangat panik, ditambah dengan badan Vella yang sudah dingin.
"Bangun Vell, BANGUN!"
....
Dokter yang telah memeriksa Vella menghembuskan nafasnya pelan. Duduk dibangku menatap seorang laki-laki yang identitasnya sebagai teman satu sekolah gadis itu.
Andra menatap dokter itu panik.
"Gimana keadaan temen saya dok?!"tanya Andra mengebu-ngebu.Dokter terdiam beberapa detik hingga berbicara menjawab pertanyaan Andra.
"Penyakit gagal ginjalnya bertambah parah."Deg.
Seketika itu juga jantung Andra yang tadinya berdetak lebih cepat dari biasanya, langsung terhenti saat itu juga.
Menatap nyalang ke arah sang dokter. Seolah-olah dokter ini bercanda, dengan mengatakan bahwa Vella mempunyai riwayat penyakit Gagal ginjal.
Mengatur nafasnya, serta emosinya. Berusaha untuk menerima semuanya.
"G-gagal ginjal dok?"dengan mulut terbuka lebar serta matanya yang menyorot tatapan tidak percaya.Dokter mengangguk.
"Dia sudah lama sekali jarang mengontrol ke sini lagi. Mungkin, karna dia tidak meminum obatnya secara rutin, penyakitnya bertambah parah."Kenapa Vella tidak memberi tahunya kalau Vella mempunyai penyakit mematikan? Kenapa hidup Vella begitu miris?
Andra merasa gagal menjaga Vella.
.....
"Kenapa lo ga bilang kalo lo punya penyakit mematikan Vell? Kenapa?!!"tanya Andra dengan emosinya. Matanya sudah dipenuhi dengan air mata.
Vella terkejut. Ternyata rahasia besarnya sudah diketahui oleh Andra. Bukannya ia tidak mau memberitahukan Andra tentang penyakitnya. Tapi ia tidak mau merepotkan Andra secara terus-menerus.
Orang sebaik Andra sangat tidak pantas untuk direpotkan oleh dirinya.
Vella memegang kedua bahu Andra dengan senyum manisnya.
"Vella cuma ga mau ngerepotin Kakak. Vella juga gapapa kok."Andra menggelengkan kepalanya, dengan tanggisannya yang belum berhenti. "Gapapa lo bilang? LO SAKIT VEL!! LO SAKIT GAGAL GINJAL!! GAPAPA NYA GIMANA??!"Andra berteriak hingga menyebabkan pasien yang disebelah Vella langsung berteriak memarahi.
Penyakit gagal ginjal bukanlah penyakit biasa. Penyakit itu bisa menyebabkan kematian. Andra bener-bener tak habis pikir terhadap Vella.
"WOI JANGAN BERISIK!"
Vella terkikik pelan.
"Kakak ga usah khawatir. Vella bener-bener gapapa kok. Duh, andai aja Abang Vella sebaik dan seperhatian Kakak. Kakak itu udah aku anggap sebagai abang aku sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
VELLA
Teen FictionDengan sebuah satu kesalah-pahaman yang membuat orang-orang membenci Gadis yang tidak tahu apa-apa. Vella yang selalu menempel pada luka serta tanggisan. Hanya karna fitnah yang menyebar bahwa dirinya seorang pencuri, dirinya menjadi korban bullyin...