Part 8

20 4 0
                                    

"Assalamualaikum anak-anak."Bu Guru yang bernama Rissa datang, masuk ke dalam kelas yang seisinya pada tegang semua.

"Waalaikumsalam."

"Sekarang ulangan ya. Ibu kasih waktu sampai 20 menit, setelah itu kumpulkan."Bu Rissa mulai berjalan mengasihkan soal ujian satu persatu mengelilingi mereka.

"Tidak ada yang boleh menyontek."Ucapnya dengan nada tajam.

Mereka mengangguk lesu. Kelas ini memang tidak pernah mengeluh. Percuma juga mengeluh, jika nantinya akan ditambahkan lagi dengan tugasnya.

Vella tersenyum lebar melihat soal ujian yang keluar saat ia pelajarin semalam. Tanpa ada hambatan, Vella langsung mengisi soal ujian itu dengan cepat dan pastinya benar. Vella yakin jika ujian kali ini akan mendapatkan nilai yang bagus.

Bu Rissa yang melihat gerak-gerik Vella yang mengerjakan ujian dengan cepat dan tidak terlihat kesusahan itu hanya bisa mengerutkan dahinya. Tumben sekali anak itu bisa mengerjakan ujian dengan lancar jaya.

"Jangan buru-buru isinya Vella. Isi yang benar, jangan asal-asalan."

Vella mendongak menatap Bu Rissa di depan. "Tenang Bu, pasti kali ini saya akan mendapatkan nilai yang bagus."Ucapnya mengacungkan satu jempolnya.

"Semoga aja."Balas Bu Rissa sedikit ragu.

Vella mengecek kerta ujiannya sekali lagi. Ia beranjak berdiri dan berjalan ke meja bu Rissa untuk mengumpulkan soal ujiannya yang telah selesai.

Mereka yang melihat hanya bisa melonggo. bu Rissa memeriksa soal ujian Vella. Ia mengangguk-angguk. "Waktu kalian tinggal 10 menit lagi."

Vella menghembuskan nafasnya lega. Sekarang ia tinggal menunggu hasilnya saja. Semoga sesuai dengan yang ia harapkan.

.....

Vella mengetuk-ngetuk meja. Ia tidak sabar menanti hasil ujiannya saat ini.

Bu Rissa setelah beberapa menit kemudian, ia datang kembali dengan membawa ujian mereka yang sudah dinilai.

Kelas hening. Suasana tegang.

"Disini sudah ada nilai kalian. Ada beberapa yang nilainya masih dibawah KKM, ibu harap lebih giat lagi belajarnya."

Vella menelan salivanya. Semoga saja itu bukan dia orangnya.

Bu Rissa mulai memanggil nama-nama murid XI IPA 3. Sesuai dengan tata penyimpanan ujian itu.

"Vella firly xezandra."

Vella maju dengan jantung yang berdebar-debar. Telapak tangannya sudah banjir atas keringatnya.

Ia memejamkan mata saat menerima soal ujian itu, dan langsung balik ke tempatnya.

Vella membuka matanya perlahan, dengan perasaan takut. Matanya kian membulat besar. Tak percaya dengan hasilnya kali ini. Ia sudah berusaha semaksimal mungkin, dan sudah belajar mati-matian, tapi kenapa hasil yang diperolehnya sangat tidak masuk akal?

Vella Firly xezandra = 0// Belajar lebih giat lagi Vella. Jangan isi asal-asalan√

Vella menghembuskan nafasnya berat. Matanya sudah berair. Rasanya hendak menangis saat ini juga.

"Gak mungkin. Pasti bu Rissa salah. Nanti istirahat Vella bakal ngomongin ini sama bu Rissa secara empat mata."Gumamnya.

Vella meremas kertas ujian itu hingga lecak. Wajahnya ia tekuk, suasana hatinya sangat tidak baik. Ia kecewa terhadap dirinya sendiri.

....

"Bu Rissa pasti salah kan? Coba deh cek lagi bu sekali lagi. Ibu pasti salah. Vella gak mungkin dapet 0 Bu. Vella yakin banget kalo Vella ngisinya sudah benar."

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang