Prolog

72 11 6
                                    


Halo semua! Aku bawa cerita baru nih.

Jangan lupa buat vote + komen ya!

Semoga kalian suka💖

Happy Reading-!!

*****

Hari ini, cuaca di kota Jakarta lumayan cerah, matahari sudah tampak menyinari sedari pagi. Seorang gadis berlari sambil membenarkan rambut hitam sepunggungnya yang terlihat berantakan. Waktu telah menunjukkan pukul 06.45 yang artinya 15 menit lagi gerbang sekolahnya akan segera ditutup.

Gadis itu berlari tergesa ke pinggir jalan guna mencari angkutan umum yang akan membawanya ke sekolah. Namun, sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak padanya.

"Ah lama banget sih," gerutunya seraya mengacak pelan rambutnya, yang semula berantakan menjadi lebih berantakan.

Saat ini, matanya sibuk bergerak kesana-kemari, menunggu kendaraan lewat. Sial! Sudah 5 menit dia menunggu di pinggir jalan tetapi tidak ada satupun kendaraan umum yang lewat. Dia hanya punya waktu 10 menit untuk berangkat ke sekolah.

"Gara-gara semalem gue jadi terlambat gini kan!" ujarnya entah kepada siapa.

Ini memang salahnya yang semalam begadang hanya untuk membaca cerita di sebuah aplikasi berwarna 'orange' itu. Salah satu rutinitas pada malam harinya adalah membaca cerita di aplikasi tersebut dan berhalu. Menurutnya tidak ada yang lebih menyenangkan daripada halu. Oke, mungkin hanya dia yang berpikiran seperi itu.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya ia mendapatkan angkutan umum, buru-buru ia menaikinya takut gerbang sekolah sudah ditutup.

Setibanya di depan sekolah, ternyata gerbang sekolahnya masih terbuka lebar, 2 menit lagi bel sekolah akan berbunyi. Cepat-cepat dia berlari menuju kelasnya. XI IPA 2.

"Lo kok lama banget si Nei!," omel seorang gadis dengan rambut sebahu, namanya Ocha Pramudya, satu-satunya sahabat yang ia miliki.

"Gue kesiangan Ca," jawabnya dengan napas yang memburu.

"Kebiasaan deh lo, untung Pak Beni belum masuk kelas," timpalnya.

Namanya Junei. Junei Aletta Mozarella.

Dia segera duduk di kursinya, melirik Ocha yang sedang video call dengan kekasihnya yang beda sekolah dengan mereka.

Junei mendengus, pagi-pagi kok udah video call-an, dasar bucin!

"Kamu lagi ngapain sayang?," suara Ocha dan kekasihnya yang sedang berbincang sangat terdengar jelas oleh Junei.

"Apaan sih Ca, jijik tau nggak," tegurnya seraya menyenggol lengan Ocha pelan, mendengar nada suara mereka yang sedang berbincang membuat bulu kuduknya merinding.

"Ye, sirik aja jomblo," balas Ocha tak mau kalah.

Junei hanya memutar bola matanya malas.

Tiba-tiba pintu kelas diketuk oleh seseorang, dan orang itu adalah Pak Beni, guru Matematika serta wali kelas mereka.

Semua siswa-siswi mengerutkan kening kala melihat ada seseorang dibelakang tubuh Pak Beni, seorang cowok dengan postur tubuh yang tinggi.

Junei memperhatikan cowok itu, netranya sibuk melihat penampilannya dari atas hingga bawah. Tubuh yang tinggi atletis, hidung mancung, kulit putih bersih dan jangan lupakan kaca mata yang sudah bertengger manis di hidungnya, serta ransel hitam yang menggantung di kedua pundaknya. Terlihat culun menurut Junei tapi kalau dilihat-lihat cowok itu memang tampan.

Junei membuang pandangannya ketika matanya bersitatap dengan netra yang terbingkai kaca mata, cowok itu menunduk dalam sambil menggerakkan ujung sepatunya gugup.

"Selamat pagi anak-anak!," seru Pak Beni mengawali.

"Pagi pak!,"

"Hari ini kalian kedatangan teman baru, Bapak harap kalian bisa saling membantu satu sama lain," ucap Pak Beni, tersenyum.

Seketika semua mata tertuju kepada cowok yang katanya murid baru.

"Silakan perkenalkan diri kamu nak,"

Cowok itu maju selangkah, pandangannya menyapu ke seluruh ruangan kelas. Matanya tertuju kepada seorang gadis dengan rambut sepunggung yang sedang sibuk menuliskan sesuatu di bukunnya.

"H-hai semua," sapanya gugup.

Semua siswa-siswi mengalihkan perhatian mereka kedepan, siap mendengarkan nama yang akan cowok itu sebutkan.

"P-perkenalkan, namaku…,"

*****

Ada yang penasaran sama kelanjutannya? Yuk ikutin terus ceritanya ya!

Mohon maaf kalau ceritanya nggak sebagus ekspektasi kalian, aku masih pemula soalnya hehe.

Oh iya, follow  hilyyyaa_ya!

Jangan lupa vote + komen ya!

See you next part<333

instagram : @hilyyyaa_

Dunia JuneiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang