10. SESUATU YANG ASING (2)

11 1 0
                                    


Hallo! Akhirnya aku bisa update lagi yey!!

Oh iya, jangan lupa dengerin lagu yg ada di mulmed juga, biar feel-nya makin dapet, hehe.

Ada yang kangen Junei gak nih? Atau kangen Radit? Atau yang lain? Coba komen disini.

Koreksi ya kalau masih ada typo atau kesalahan dalam penulisan, soalnya aku juga masih belajar hehe.

Jangan lupa buat vote+komen ya.

Happy Reading💗-!!

*****

Terkadang, diri ini hanya perlu didengarkan, agar bisa sedikit meluapkan sesuatu yang selalu tertahan tak terucapkan.


*****

Jantungnya berpacu dengan cepat, setelah dirinya membaca pesan yang baru saja muncul di layar ponselnya. Masih dengan tangan yang memegang ponsel, Junei merasakan sesuatu yang aneh.

Akhir-akhir ini, Jonathan banyak mengiriminya pesan, ya walaupun hanya pesan singkat. Bahkan tidak bisa dibilang kalimat, hanya sebatas kata yang tersampaikan.

Entah dengan alasan salah kirim lah, nanyain ini itu yang menurut Junei sendiri tidak penting.

Menurutnya, ini adalah sesuatu hal yang cukup mengejutkan, apalagi Jonathan terkenal sebagai cowok cuek di sekolah. Tapi, mengapa dia jadi sering sekali mengiriminya pesan?

Seperti saat ini, Junei baru saja mendapatkan pesan dari cowok itu. Mau tau apa isi chatnya?

-----

Cowok sksd
slmt mlm
19.48

Hah?
19.50

Salkir
19.51

Oh
19.53


Besok gue jemput
19.55

Gak perlu
19.56


Oke, jam set 7
19.57

-----

Huft. Menyebalkan sekali, mana maksa maksa lagi.

Rasanya Junei ingin sekali berteriak di depan wajah Jonathan sambil bilang 'mau lo apa sih!'

"Huh, gak jelas." Ujarnya, lalu segera merebahkan diri di atas ranjang. Tak lupa menarik selimut sebatas dada dan mulai memejamkan matanya. Bersiap untuk tidur.

Semoga aja dia cuma bercanda.

*****

Junei sudah bersiap menggunakan seragam sekolahnya. Terlihat, dia sudah rapi dengan atribut lengkap serta tas yang tersampir di kedua pundaknya.

Dia berjalan keluar kamar, menghampiri ibunya yang tengah menyiapkan sarapan dengan penampilan yang sudah rapi.

"Tumben udah rapi, Bu. Ibu dapat sift pagi ya?" tanyanya.

Sinta tersenyum sebelum menjawab pertanyaan anaknya. "Iya Nei, kamu berangkat sekalian sama ibu ya," jawabnya lembut.

"Oke Bu, siap!"

Setelah menyelesaikan sarapannya. Junei keluar rumah diikuti dengan Sinta di belakangnya, sebelum benar-benar berangkat, Sinta mengunci pintu rumah terlebih dahulu.

Dunia JuneiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang