Prolog : Masa Orientasi

13 4 3
                                    

Matahari mulai menyinari di pagi hari, dan membuat sekolah dihari pertama menjadi semangat ingin segera pergi sekolah.

Begitulah awalnya sebelum hujan badai akhirnya datang, terlihat banyak murid yang berlari lari menuju ke sekolah agar dapat meneduh disekolah.

Tampak juga banyak orang orang kaya yang turun dari mobil hitam. Kemudian turun dengan bergaya dan terlihat sombong, seakan akan dia berada dikasta yang lebih tinggi.

Dari kejauhan terlihat tiga orang murid berlari dengan cepat, dengan baju yang kebasahan, dan membuat murid murid yang lain terdiam. Walaupun didalam kondisi hujan badai itu.

"Sial, bisa bisanya hujan badai dihari pertama sekolah. Padahal kan tadi cerah banget."Gerutu Gue sambil berlari menuju sekolah.

"Elu sih lama, sok sokkan menikmati hari pertama, jadinya kan hujan."Ucap Karen yang ikut menggerutu, karena gue mengeluh.

"Udah, Udah jan berantem pagi pagi begini, lagipula ini hari pertama sekolah, jadi jangan marah marah dan awali pagi dengan semangat ya."Balas Ren untuk melerai perkelahian gue ama karen.

Beberapa saat kemudian mereka pun sampai disekolah, dan langsung berganti pakaian dengan pakaian olah raga yang disediakan sekolah diruang ganti khusus siswa/siswi.

"Untung sekolah ini ngambil konsep dari sekolah negri jadi baju olah raga gausah bawa dirumah karena ada laundry sekolah dan bisa dipake kalau hujan gini."Ucap Gue sambil memakai pakaian olah raganya .

"Iya, untung aja ya, jadi nanti waktu orientasi gausah pakai baju basah."Ucap Ren sambil memakai bajunya

Disaat itu juga, mereka menjadi pusat perhatian semua orang ruang ganti siswa dan banyak tatapan yang melihatnya berganti pakaian.

"Ren, kok gue ngerasa diliatin ama orang disini ya."Ucap Gue sambil menggaruk garuk kepala.

"Itu cuma perasaan Surya kali."Ucap Ren dengan santai.

Kemudian mereka pun keluar, dan para siswa pun berkumpul dan mulai membisik bisik.

"Oi, kalian lihat tadi." Ucap murid satu sambil membisik.

"Iya, gue liat."Tanggap murid 2 sambil mengangguk.

"Apa mereka beneran murid SMA ?."Tanya Murid 3 sambil keheranan.

"Mungkin beneran soalnya mereka kan pake baju olah raga sekolah ini."
Jawab murid 4 dengan rasa bingung.

"Apa mereka murid kelas 3 ya, dilihat bagaimana pun badan penuh roti sobek gitu, darimana pun juga mereka itu ngga keliatan kek murid kelas 1."Ucap murid 5 dengan yakin.

"yah kalau yang tingginya sepantaran rak sih, muka dia biasa aja jadi ngga perlu khawatir. Tapi, yang satunya itu lho tinggi banget, ampe mau ngambil baju juga harus nunduk dulu, terus wajahnya itu bukannya itu kebagusan."Ucap murid 6 dengan yakin.

"Gue yakin cwe disekolah pasti bakal ngidolain dia, sumpah tampan ama kerennya itu ampe buat gue minder." Ucap murid 7 sambil menghela nafas.

Mereka pun menghela nafas bersama sama dan merasa kalau hidup asmara mereka akan menjadi lebih sulit. Disaat itu juga Ren pun bersin.

"Lu gapapa Ren."Tanya Gue.

"Gapapa, cuma masih kedinginan dikit aja." Balas Ren sambil menggosok hidungnya.

Kemudian bel pun berbunyi, dan semua pun murid dikumpulkan di aula sekolah. Sesuai kelompok yang sudah ditentukan sebelum pelaksanaan sekolah.

Murid yang mengobrol di ruang ganti pun sangat terkejut, karena murid yang mereka anggap kelas 3 ternyata masih kelas 1 dan mulai menghela nafas karena mereka mengkhawatirkan kehidupan asmara mereka selama 3 tahun ini.

......Bersambung.........

SuryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang