Setelah acara masa orientasi di kemarin, murid murid pun mulai pergi ke kelas masing masing yang telah ditentukan sebelumnya, dan memulai pembelajaran.
Disaat itu juga, terlihatlah tiga orang sahabat, yang sedang berjalan dilorong menuju kelasnya sembari diiringi suara canda tawa.
Akan tetapi. Saat Surya membuka pintu, dan memasuki kelas suasananya menjadi suram, dan entah kenapa semua orang terlihat tidak senang. Bahkan semua murid yang ada dikelas pun memandangi Surya dengan perasaan benci."Kok gue ngerasa kek diliatin, dan kenapa ya mereka ngeliatin gue, kek benci banget ama gue."Pikir Surya merasa bingung.
"Ada apa Sur, kok diem didepan pintu. "Tanya Ren yang mulai masuk ke kelas.
"Iya, kenapa kamu diem di pintu Sur?. "Tanya Karen sembari memasuki kelas.
Disaat itu juga suasana kelas pun berubah dari yang muram menjadi ceria. Ketika Ren dan Karen masuk ke dalam kelas."Oh ngga apa apa kok."Balas Surya sembari senyum terpaksa.
"Baguslah. Kalau ngga apa apa."Balas Ren sembari menghembuskan nafas.
"Tapi kok suasananya beda ya, ngga adil banget rasanya, cuma gue yang diberikan tatapan penuh kebencian ama orang orang."Gerutu Surya dalam pikirnya.
"Sur, kamu mau duduk dimana?."Tanya Ren sambil memundak pundaknya.
"Oh iya, dimana ya?."Balas Surya yang sedikit terkejut.
Tiba tiba seorang gadis yang duduk dipojokkan belakang sebelah kiri pun berdiri, dan berjalan mendekati Ren.
"Eh Ren nyari tempat duduk ya, disini
aja masih kosong kok."Ucap Gadis yang duduk dibarisan belakang dipojok kiri sembari membawa gandeng tangannya."Eh, jangan pegang pegang Ren, itu tangan gatel banget, lagipula Ren itu harus duduk disini bukan disana."Marah gadis yang duduk dibarisan depan, datang sembari melepaskan pegangan tangan gadis yang duduk dipojok belakang.
"Apa ngga suka hah, terserah aku dong, lagipula Ren itu bukan milikmu.Jadi terserah aku lah mau pegang pegang atau ngga, itu bukan urusan kamu."Balas gadis yang duduk dipojok belakang, sambil melipatkan kedua tangannya.
"Eh papan setrikaan ngaca, kamu itu ngga cocok ama Ren, mending kamu nyari cowo lain aja, dasar pelakor."Sindir gadis yang duduk didepan sembari tertawa dan menatap sinis.
"Apa lu bilang, dasar cewe sapi."Sindir balik gadis yang duduk dipojok belakang sambil marah.
"Biarin. Daripada papan setrikaan, ngga ada daya tarik."Sindiran keras dari gadis yang duduk didepan.
"Hah. Dada oversize gitu apa bagusnya, masih bagus rata, liatnya juga jijik, kalau besar begitu."Sindiran balik, dari gadis yang duduk dibelakang.
"Bodo amat, yang penting Ren duduk disebelah aku."Balas santai gadis yang duduk didepan.
"REN ITU HARUS DUDUK DISINI!? "Tegas gadis yang duduk dibelakang pojok kiri.
"NGGA, DIA ITU HARUS DISINI."Balas gadis yang duduk didepan.
Mereka pun berkelahi saling menjambak rambut, karena menentukan siapa yang duduk berdekatan dengan tempat duduk Ren, tetapi skalanya semakin luas dan membuat gadis gadis dikelas mulai ikut memperebutkan tempat duduk Ren, dan perkelahian beberapa gadis pun dimulai.
"Ngapain sih mereka ini, gak jelas banget."Gerutu Karen yang muak, melihat gadis gadis itu berkelahi.
"Sur, gimana kalau kita duduk disana aja."Tunjuk Ren ke pojok belakang bagian kanan.
"Ide bagus, yaudah ayo kesana."Balas Surya dengan cepat menempati bangku, yang ada sebelah dari yang belakang pojok kanan.
Kemudian Mereka bertiga pun bergegas menempati tempat duduk yang sudah dipilihnya. Seketika para gadis itu pun berbalik, lalu terkejut sekaligus murung, karena melihat Ren yang sudah memiliki tempat duduk, dan para gadis itu pun mulai saling menyalahkan.
Beberapa saat setelah itu seorang guru pun masuk, tetapi gadis gadis pun hanya bisa pasrah, dan kembali ke tempat duduk masing masing, begitu murid sudah duduk guru itu pun mulai memperkenalkan dirinya."Perkenalkan nama saya Yohan Prawisyo. Mulai hari ini dan setahun kedepan, saya akan menjadi wali kelas kalian, oh iya saya mengajar disini sebagai guru pelajaran bahasa inggris, salam kenal dan oleh mohon bantuannya anak anak ."Ucap Pak Yohan yang memperkenalkan diri.
"Sepertinya gurunya baik."Pikir Surya menyimpulkan.
"Kalau begitu yang namanya disebutkan, perkenalkan diri dan sebutkan asal sekolah dan nama panjang."Ucap Pak Yohan sambil melihat lihat daftar siswa.
Kemudian Pak Yohan pun memanggil nama muridnya satu persatu dan mulai mengingat nama dari murid muridnya itu. Setelah semua murid disebutkan Pak Yohan memperkenalkan diri,"Sudah semua kan?."Tanya Pak Johan sambil melirik kanan kiri.
"Sudah pak."Balas semua murid.
"Yasudah kalau begitu, selanjutnya penentuan struktur kelas, dan pembagian jadwal piket kelas ini."Ucap Pak Johan sambil melirik kanan muridnya.
"Mm apakah ada yang ingin jadi menjadi ketua kelas?. Kalau ada silahkan angkat tangan. "Tanya Pak Johan, sambil menunggu muridnya mengangkat tangan.
............Bersambung............

KAMU SEDANG MEMBACA
Surya
UmorismoSebuah kisah yang menceritakan tentang seorang siswa SMA yang bernama Surya. Surya adalah seorang murid yang pintar dan atletis.. Walaupun begitu dia tidak bisa menjadi nomor satu, karena dua sabahatnya yang jenius melebihi dia. Bukan hanya itu, K...