"Jadi, gimana caranya ?."Tanya Ren kebingungan.
"mudah saja, kita tinggal buat mereka lupa, dengan pemilihan ketua kelas ini. "Balas Surya dengan santai.
"Tapi, gimana caranya Sur?."Tanya Karen kebingungan.
"kalian hanya perlu berakting."Balas Surya dengan senyum licik.
"Berakting?."Tanya Ren dan Karen yang kebingungan.
"Iya berakting, gue mau kalian berakting."Balas Surya dengan santai.
"Mm, berakting gimana yang kamu maksud Sur?." Tanya Ren.
"Kalian hanya perlu menghina, dan merendahkan semua orang dikelas, tentu saja Ren ke perempuan, dan Karen ke laki laki."Balas Surya dengan santai.
"Tunggu dulu Sur, jelasin kenapa bisa semua orang lupa sama pemilihan ketua kelas, hanya dengan kita hina dan rendahkan mereka?."Tanya Ren kebingungan.
"Coba liat aja nanti, pasti akan berhasil."Balas Surya dengan penuh keyakinan.
"Yah, kalau ngomongin soal Surya keknya percuma, soalnya kan dia susah dibujuk buat berubah pikirin, jadi mending turutin aja."Pasrah Karen sembari mengeluh.
"Yaudah deh, kalau begitu aku lakuin. "Balas Ren dengan pasrah
Dan mereka pun kembali ke bangkunya masing masing dan melaksanakan apa yang disuruh Surya.
"Begitulah ceritanya pak, selanjutnya seperti yang bapak lihat sendiri sekarang."Jawab Surya dengan Senyum puas.
"Kalau begitu, apa yang kamu rencanakan selanjutnya?. "Balas Pak Yohan sambil menghela nafas.
"Sisanya. Tolong bapak lakuin ini. "Ucap Surya dengan sambil mendekat ke Pak Yohan.
Surya pun mendekatkan bibirnya, ke telinga Pak Yohan sembari membisikan sesuatu, setelah selang beberapa detik, Pak Yohan pun paham.
"Baiklah, kalau begitu."Balas Pak Yohan yang kemudian, kembali pergi ke bangku guru.
Pak Yohan pun berdiri, dan mulai menyuruh seluruh murid untuk diam dengan suara keras. Sehingga menghentikan keributan dikelas dengan cepatnya.
"Dengan begini sesuai rencana Surya, selanjutnya tinggal menunjuk ketua kelas."Pikir Pak Yohan yang ikut membantu.
"Kalau begitu, Ren apakah kamu mau jadi ketua kelas?."Tanya Pak Yohan dengan wajah marah.
"Ngga mau."Balas Ren sambil memalingkan wajah kepada Karen.
"Lah kok beda, dari rencana ya."Pikir Surya yang mulai merasakan firasat aneh.
"Kalau begitu, apakah kamu mau menjadi ketua kelas Karen?. "Tanya Pak Yohan kepada Karen karena tahu akan kode Ren.
"Tentu saja, aku ngga mau."Balas Karen dengan wajah cuek.
"Lah kok, mereka seenaknya sendiri?."Pikir Surya sambil kebingungan.
"Kalau begitu siapa yang akan kalian tunjuk sebagai ketua kelas?. "Ucap Pak Yohan dengan wajah serius
Semua orang pun terdiam dan keadaan dikelas pun menjadi sunyi. tiba-tiba Ren dan Karen pun mengangkat tangan dengan menggunakan tangan kanan.
"Apa kalian ingin mengajukan diri menjadi ketua kelas?."Tanya Pak Yohan dengan wajah serius.
"Bukan pak."Balas mereka berdua dengan kompak.
"Eh?!."Ucap Surya kebingungan Karena kejadiannya tidak seperti rencananya.
Begitupula dengan semua murid dikelas kebingungan dan saling berbisik satu sama lain.
"Kalau begitu, apa kalian ingin mengajukan seseorang untuk menjadi ketua kelas?. "Tanya Pak Yohan yang kebingungan.
"Kami ingin mengajukan Surya sebagai ketua kelas."Ucap mereka berdua dengan tegas sembari menunjuk ke arah Surya.
"Eeeehh?!."Ucap Surya sembari Kaget.
Tidak hanya Surya. Akan tetapi semua murid dikelas terkejut. Bahkan Pak Yohan pun ikut terkejut, tapi dalam beberapa saat Pak Yohan pun sadar kembali dari kejutan tadi.
"Oh, jadi ini juga rencanamu Sur, kalau begitu akan bapak ikutin rencanamu."Pikir Pak Yohan sembari menganggukkan kepala.
"Sisanya bapak serahkan kepada Surya, sekarang kalian akan melakukan tes tertulis. Oleh karena itu keluarkan pensil kalian, tenang saja soalnya diambil dari pelajaran smp kalian. Jadi kalian tidak perlu buka buku terlebih dulu."Ucap Pak Yohan sambil memberikan jembol kepada Surya sebagai isyarat kerja bagus.
"Kok jadi begini."Ucap Surya sambil memegang kepalanya.
"Semangat ketua kelas."Ucap Ren sambil memegang bahunya.
"Iya haha, semangat jadi ketua kelasnya."Ucap Karen sambil tertawa kecil.
"Sialan, kalian berdua."Gerutu Surya dalam hati.
Setelah semua murid tersadar dari kejutan tadi. Mereka pun langsung terkejut lagi, karena tes yang diberikan Pak Yohan.
Setelah satu jam semua murid pun selesai mengerjakan tes yang diberikan Pak Yohan. Terlihat murid murid sangat kelelahan, dan letih karena sudah mengerjakan tes yang diberikan.
"Terima kasih anak anak, kalau begitu bapak izin mengundurkan diri, sekarang kalian boleh pulang, dan besok akan dipasang di papan pengumuman nilai kalian. Jadi kalian bisa melihatnya sendiri."Ucap Pak Yohan dengan wajah yang berseri.
"Kalau begitu, ayo pulang Sur."Ajak Ren dengan semangat.
"Iya nih, capek banget."Ucap Karen sambil melakukan sedikit peregangan.
"Kepala gue pusing banget, gegara kalian sih."Gerutu Surya sembari marah dan menatap tajam mereka.
"Maaf Sur, aku salah. Jangan marah ya."Balas Ren sambil menundukkan pandangan.
"Aku juga minta maaf, jadi jangan marah lagi ya, tatapanmu nyeremin tahu."Balas Karen sembari melihat ke arah samping, dengan kedua tangan seperti mendorong perlahan.
"Ya, sudah. Ayo pulang, gue juga capek banget."Balas Surya sambil memalingkan wajahnya ke belakang.
Kemudian Mereka pun pulang bersama Dengan keadaan lelah, dan gerutu Surya yang masih kesal.
..............Bersambung...............
KAMU SEDANG MEMBACA
Surya
HumorSebuah kisah yang menceritakan tentang seorang siswa SMA yang bernama Surya. Surya adalah seorang murid yang pintar dan atletis.. Walaupun begitu dia tidak bisa menjadi nomor satu, karena dua sabahatnya yang jenius melebihi dia. Bukan hanya itu, K...