***jangan lupa follow aku yah and vote. Inget vote itu murah lho yang mahal kan harga diri kalian.:) Malam nih
Salva sudah membaringkan tubuhnya di kasur. Dia tak mandi dulu. Rebahan sambil ngebayang bayang ucapan Ando beberapa jam yang lalu.
Nggak mungkin seorang Ando mau mengajak nya menikah. Pasti ada kesalahan Salva harus menyelidikinya.
"Mah, mamah tau gak Salva rinduuu banget sama mamah" Salva mengusap lembut foto mamahnya. Ia tersenyum saat membayangkan pasti mamahnya sudah di surga, bahagia dengan ayah adik dan kakaknya. Ari matanya menetes, melalui pipinya. Terasa panas.
"Salva tau, mamah pengen kan liat Salva jadi anak kuat? Mamah pengen Salva nggak cengen kayak dulu lagi? Mamah juga pengen Salva jago masak,"
Ia memejamkan matanya. Air matanya terus mengalir deras.
Salva sedang coba mah, Salva udah kuat kan mah? Salva kerja untuk biaya kuliah, Salva juga udah sering masak. Ya meskipun baru bisa masak mie instan sama nasi goreng. Mamah, ayah, Dinda ,dan kak Fajri bahagia yah disana. Terus pantau Salva. Dan doain Salva supaya bisa cepet cepet yusul kalian.Semakin lama terpejam akhirnya Salva memilih tidur. Menenangkan pikiran, juga untuk menambahkan staminanya yang sudah terbuang begitu banyak.
Ia terlelap. Menelusuri mimpi indah saking lelapnya Salva tidak mendengar deringan telpon ponselnya. Beberapa kali orang itu mencoba menghubungi Salva tapi tetap saja wanita itu tak mengangkatnya. Mana ada sih orang lagi mimpi angkat telpon? Dimimpi saja.
Tapi laki laki yang sedari tadi menelponnya mana tahu kalau Salva sudah tertidur. Ia berdecak kesal melempar benda pipih itu ke kasur.
"CK kemana sih tuh cewek?"
Jam menunjukan pukul lima sore. Salva meregangkan tubuhnya "arrgghhh". Tubuhnya terasa pegal tidur selama empat jam malah membuatnya gak enak badan.
Ia menduduki tubuhnya. Menyenderkan kepalanya pada dinding kamar memijat pelipisnya yang terasa pening. Belum terkumpul semua nyawa di tubuhnya tiba tiba ia terperanjat mendengar suara gedoran pintu.
Dor dor dor dor...
"Astaghfirullahal azim" sambil mengelusi dadanya.
Dor dor dor dor dor...
Lagi.
Salva bangkit dari duduknya.
"Woi cewek budeg buka" teriakan lelaki sampai terdengar ke kamar Salva.
Yup Salva tinggal di kontrakan berukuran minimalis hanya ada sepetak ruang tamu minim dengan satu kamar dan dapur kecil yang disertai kamar mandi.
Dengan wajah orang yang bangun tidur dan selendang transparan yang ia lilitkan di kepalanya guna menutupi rambut.
Dia lagi.
"Ada apa?" Tanya Salva santai. Tubuhnya bergelayut di samping pintu.
"Ngapain aja si? Lama banget" Arlando membentaknya.
"Tidur" jawab Salva santai.
"Tidur lu kayak kebo tau gak"
Tubuh Salva di dorong hingga pintu terbuka sepenuhnya. Arlando memperhatikan isi kontrakan milik Salva.
Kumuh.
"Eh kak ngapain masuk?" Salva menyusul Arlando yang berjalan enteng memasuki rumahnya
Arlando membuka pintu berwarna coklat yang ia yakini itu adalah kamar Salva. Tapi secepat kilat Salva menahan tangan Arlando
"Kak jangan masuk kamar gue"
"Ngapa emang" tanya Arlando menaikan satu alisnya
"Nanti kalo di liat orang kan gak enak" cicit Salva pelan
Arlando tertawa Salva menautkan alisnya.
"Hahah biarin aja biar mereka tau lu itu cewek murah, jadi bisa langsung gua nikahin kan?" Ucap nya enteng disela tawa.
Salva terkejut bukan main ia melepaskan tangannya di punggung tangan Arlando 'sedikit memukul'. Ucapan Arlando membuatnya sakit hati. Salva menunduk mukanya ia tekuk mash bisa dilihat oleh Arlando. Arlando menghentikan tawanya.
Sepersekian detik juga ia tersadar mulutnya begitu bodoh. Lihat sekarang Salva malah di buat sakit hati.
"Pulang lu sonoh" ucap Salva tanpa mengangkat kepalanya.
"So-sorry gak ada niat bu-"
"Pulang aja gua gak mau di bilang cewek murahan gara gara ada cowok di rumah gua" marah Salva nadanya pelan
Arlando mengambil tangan Salva tapi di tepis oleh si empu.
"Sal sory gua gak ada niatan sakitin hati lu ngomong gitu"
Salva hanya diam
"Sal... Salva sory sumpah gua minta maaf"
Tanpa aba aba Salva menjatuhkan air matanya. Arlando dibuat semakin bersalah saat mendengar isakan pelan Salva. Ia kembali menyentuh tangannya kali ini Arlando menggenggamnya lebih kuat. Salva mencoba menarik tangannya kembali tapi genggaman Arlando sangat kuat.
Salva memukul mukul tubuh Arlando dengan tangan satunya harap di lepas tangannya itu. Tapi ia malah ditarik kedalam dekapan cowok didepannya.
"Lepasin" Salva berontak di tengah isakannya.
"Sory maaf gua tau gua salah maaf.." lirih Arlando ia memeluk Salva erat tak ingin melepaskannya.
Salva lelah berontak ia menurunkan tangannya. 'Rapuh' seperti biasa hati nya rapuh saat ada seseorang yang menggoresnya dengan mengatainya murahan. Salva bukan wanita seperti itu.
Arlando mendekap kepalasalva di dada bidangnya membiarkan Salva membasahi bajunya ia mengelusi kepala Salva.
Yeayyyy aku nambah satu nih. Dan info bakal jarang up karena ada misi,, saat misi;-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salva dan Arlando
Genç Kurgu"Dia satu satunya yang Salva miliki Dia satu satunya yang membela dalam diam Dia yang satu satunya selalu berusaha mencintai Dalma dingin Salva Saputri.... namanya. Arlando Remandra... Baginya apa yang dilakukannya adalah balasan dari kesalahan oran...