Prolog.
"Lo bisa jalan nggak sih?!" bentak Chika kerena seseorang menabrak bahu nya dari belakang.
"Kebetulan gue udah bisa jalan dari umur satu tahun," jawab lawan bicara Chika dengan santai, kemudian meninggalkan Chika yang masih setia dengan emosi nya.
"Sombong banget! Eh, tapi gue nggak pernah lihat tuh cowok? Murid baru kali ah," Chika mengangkat bahu nya tidak peduli.
Chika berjalan masuk melewati gerbang sekolah, ini hari pertama di tahun ajaran baru. Satu tahun berada di sekolah ini, cukup membuatnya nyaman. Bahkan Chika masuk dalam golongan murid terpintar, teladan, dan pastinya kesayangan guru.
"Welcome Chika! Ayo buat prestasi baru!" ucap Chika pada diri nya sendiri.
Chika berjalan di koridor, mencari ruang kelas nya.
"XI Matematika 1," gumam Chika sambil memperhatikan satu-satu tulisan di pintu kelas.
"Ahh ini dia!" Chika masuk ke dalam ruang kelas yang sudah bertuliskan XI Matematika 1 di pintu nya.
"Chika sayang!!!" teriak Cellin lantang.
"Berisik lin," jawab Chika sambil duduk di bangku nya.
"Lo kok duduk situ?" tanya Cellin.
"Ya nggak mungkin kan kalau gue duduk di lantai, ngaco!"
"Chik! Sekali-kali kek jangan duduk di dekat tembok."
"Lah emang kenapa?"
"Pamali!"
"Nggak ada hubungannya Cellin!!" jawab Chika kesal.
"Ihh di bilangin juga nggak percaya. Eh Chik! Lo tau nggak berita hot hari ini?" tanya Cellin antusias.
"Nggak tau dan nggak mau tau!" kata Chika sambil mulai membuka buku nya.
"Bakal ada murid baru loh di sekolah ini!!" Cellin bersemangat sekali.
Chika refleks menegakkan kepala nya.
"Apa mungkin dia yang tadi?" batin Chika.
Selamat datang di cerita "TRIGONOMETRI"
siapkan hati dan otak kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIGONOMETRI (END)
Teen Fiction"Lo pengin tau jawaban gue?" tanya Chiko yang di balas anggukan dari Chika. "Perasaan gue ke lo itu ibarat nilai dari Cos 90°. 0 atau bisa di ibaratkan menjadi kosong!" ujar Chiko. Chika tersenyum mendengar jawaban dari Chiko. "Makasih, setidaknya...