13.
Pagi ini Chika berangkat lebih pagi karena ini adalah hari senin itu berarti akan ada upacara bendera lebih dulu, selain itu dia juga akan berangkat olimpiade sehabis upacara.
Begitu mobil Chika terparkir rapi, dia langsung bergegas menuju kelas nya. Belum terlalu ramai sekolah jam segini, hanya ada beberapa murid rajin yang memang sudah terbiasa datang pagi dan para petugas upacara. Guru pun belum banyak, hanya Guru piket dan BK yang datang lebih awal.
"Tumben lo datang jam segini?"
Chika melirik samping kanan nya, Chiko sudah ikut berjalan di samping nya.
"Suka-suka gue lah," jawab Chika.
"Lo udah belajar kan?" tanya Chiko lagi.
Chika berhenti sejenak kemudian menatap Chiko datar. "Harus gue yang tanya itu ke lo." jawab Chika.
"Kok ke gue?"
"Secara lo kan BUCIN parah akhir-akhir ini!" ujar Chika sambil sengaja menekan kata bucin.
"Chik, udah lah! Kita nggak bakal bisa kerja sebagai tim kalau lo marah-marah terus!" kesal Chiko.
"Oh tenang aja ko, gue bisa profesional. Gue bakal pura-pura nggak benci lo saat di lomba nanti. So, see you!" ucap Chika kemudian berjalan meninggalkan Chiko.
📚📚📚
Selesai upacara semua siswa yang mengikuti olimpiade tingkat nasional sudah mulai berkumpul di depan ruang guru, Chika saat ini masih di kelas merapikan beberapa buku nya.
"Chik!!" panggil Cellin.
"Apa?" jawab Chika seadanya sambil terus fokus pada buku-buku nya.
"Nanti disana jagain Chiko yah, jangan kasih dia ganjen sama cewek lain!" pinta Cellin.
Chika membanting buku nya, menatap kesal Cellin.
"Sorry ya lin, bukan nya gue nggak mau atau sombong. Tapi gue ini mau pergi lomba, harus fokus biar sekolah kita menang dan nggak malu-maluin. Bukan mau jaga cowok lo, kalau lo takut Chiko di embat ya lo ikut aja sana terus nempel di samping nya. Ribet banget jadi cewek!!" kesal Chika kemudian menggendong tas nya dan keluar kelas, meninggalkan Cellin yang sudah misuh-misuh sendiri.
Chika berjalan menuju depan ruang guru, begitu dia sampai Chiko juga sampai dan ikut berdiri di samping nya. Kali ini Chika akan berusaha kontrol emosi nya, setelah salah satu guru memimpin doa bersama tapi menurut kepercayaan masing-masing para siswa dipersilakan untuk masuk ke dalam bus yang sudah di sediakan.
Tuan rumah olimpiade nasional kali ini adalah SMA Negeri 8, sudah ada 154 sekolah yang berpartisipasi dari berbagai provinsi dengan 1 sekolah mengirim wakil sebanyak 6 orang untuk 2 orang setiap mata pelajaran. Olimpiade IPA, IPS, dan Matematika. Pemerintah juga sudah menyediakan hotel khusus untuk mereka yang sekolah nya diluar jawa atau pun yang jauh dari lokasi olimpiade. Berhubung sekolah Chika dekat dengan lokasi olimpiade jadi mereka tidak perlu tidur di hotel.
Hanya 20 menit perjalanan mereka sudah tiba di lokasi, sudah banyak siswa dengan berbagai seragam yang berbeda memenuhi halaman sekolah.
"Kalian berdua ikut ibu ya! Kita ke ruangan matematika," ucap bu Lita kepada Chika dan Chiko.
Begitu sampai di sebuah aula yang di pintu nya bertuliskan MATEMATIKA, Chika dan Chiko langsung masuk dan mencari meja yang bertuliskan nama sekolah mereka.
"10 menit lagi lomba di mulai, ibu tinggal dulu ya! Semangat dan jangan lupa berdoa, nggak usah takut kalah kalau kalian sudah berikan yang terbaik!" ujar bu Lita sambil menepuk pelan bahu Chika dan Chiko bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIGONOMETRI (END)
Teen Fiction"Lo pengin tau jawaban gue?" tanya Chiko yang di balas anggukan dari Chika. "Perasaan gue ke lo itu ibarat nilai dari Cos 90°. 0 atau bisa di ibaratkan menjadi kosong!" ujar Chiko. Chika tersenyum mendengar jawaban dari Chiko. "Makasih, setidaknya...