"Ucle papi jam belapa sampai?" Anak perempuan itu terus berbicara bersama katsu yang dikunyah dimulut kecilnya.
"Sebentar lagi sayang" Kata Hyunjin dengan telaten mengelap mulut Yeonjin yang belepotan.
"Pwapi bawa kue?"
Hyunjin terdiam seketika. Ia tidak menelpon Felix selama tiga hari kebelakang karena kesibukan mereka masing masing. Jadi Hyunjin sendiri tidak sempat bertanya ke Felix mengenai keinginan si kecil.
"Eung—"
"Kue?" Yeonjin bertanya lagi.
Hyunjin cuman bisa tersenyum penuh arti.
Setelahnya makan siang, Hyunjin berjalan menggendong Yeonjin sampai pada gate kedatangan stasiun kereta yang dari busan menunggu Felix datang.
"Papi ndak bawa mobil?"
"Nggak, papi naik kereta... Yeonnie mau naik kereta?"
Ditanya Hyunjin demikian Yeonjin itu menggelenggkan kepalanya.
"Why?"
"Ndak mau, soalnya ndak sama papi"
"Kalau sama uncle?" Hyunjin bertanya menggoda.
Tapi fokus Yeonjin kecil teralihkan sepenuhnya ke bagian depan mereka sambil berteriak nyaring dan minta diturunkan dari gendongan.
Kemudian setelahnya Hyunjin sudah melihat Yeonjin berlari dengan semangat masuk ke pelukan Felix yang baru datang.
Tak sampai situ hatinya terenyuh dan beralih terkejut karena Yeonjin dipeluk orang lain bersama Felix tertawa bahagia. Posisinya Hyunjin masih berjarak tiga meter dari mereka.
Seperti teraduk aduk, hati Hyunjin nyeri sempurna entah karena anaknya dekat sama orang lain atau apapun sebutannya.
"Uncle abin ini ucle hun"
Hyunjin tersenyum ketika namanya itu tidak di katakan secara sempurna oleh Yeonjin, sambil menyalami orang yang memperkenalkan diri sebagain Changbin Seo.
"Changbin"
"Hyunjin" mantap memperkenalkan diri, tapi disatu sisi ada sebagian kecil rasa Hyunjin yang sakit.
Sepertinya Changbin bukan teman biasa terbukti ketika pamit, Yeonjin masih lengket dan bertanya paman teman papinya akan kemana? Apakah tidak ikut bersama mereka.
"Nanti kita main lagi ya sayang"
Bagai kata penenang anak kecil berumur empat tahun itu berhenti menarik baju sebelah kanan Changbin dan berlari minta di gendong Hyunjin.
"Uncle abin jahat, nggak mau teman"
Sumpah mati, Hyunjin mau tertawa dengan kelakuan anaknya tapi ditahan tahan karena sepertinya Changbin yang memperkenalkan diri ke Hyunjin adalah atasan Felix.
Batasan kokoh pertahanan Felix itu terlihat sekali, memanggil Changbin dengan sebutan atasan— menandakan tidak ada apa apa di antara hubungan mereka kan?
Tolong yakinkan Hyunjin Tuhan.
Setelah Yeonjin puas melambaikan tangannya pada paman yang lain yaitu Changbin, anak perempuan itu banyak bercerita ke Felix tentang bagaimana seminggunya berlalu bersama Hyunjin.
"Jadi pi, Uncle hun macak teyul kemayin... ratanya acim" Yeonjin tertawa, Hyunjin cuman nyengir tanggapan Felix masih masa seperti lima tahun lalu kalau ada seseorang bercerita tentang tingkat kepayahan Masak seorang Hyunjin Hwang maka—
"Beneran masih gak bisa?"
"Nggak— gitu, jadi aku habis jemur baju. Terus balik balik gosong"
Berjalan kenparkiran mobil, mereka isi dengan obrolan ringan.
"Ya lagian kok ditinggal" protes Felix
"Bajunya dipengering udah selesai di keringin, biar bisa multi tasking"
"Satu satu Hyun"
Ucap Felix diikuti Yeonjin yang mencubit pipi Hyunjin "catu catu uncle"
"Oke aku mengalah"
"Yeonnie gak kasihan kah, uncle Hyun capek gendong kamu terus" mungkin maksud hati Felix baik mau mengambil Yeonjin dari gendongan ayahnya.
Keburu lengket, Yeonjin gak mau lepas dari Hyunjin seperti getah karet.
"Uncle Hyun kuat pwapi"
"Hngg sayang, gak kangen ya sama papi— maunya di gendong uncle Hyun aja... iya yaa?" Felix mencoba membujuk. Tapi Yeonjin benar benar batu seperti Hyunjin dulu.
"Baik lah baiklah kalau begitu kue ini papi makan sendiri~"
Spontan Yeonjin gak tenang di gendongan Hyunjin dan minta diturunkan mengejar Felix yang sudah berlari duluan ke arah parkiran.
Jadilah terjadi kejar kejaran. Hyunjin sudah tertawa, seandainya dulu ia tidak melakukan tindakan hal yang bodoh mungkin sekarang ia bisa hidup dengan penuh bahagia.
Melihat keluarga kecilnya ada Felix dan Yeonjin anak mereka.
Pikiran Hyunjin masih melayang mengenai mimpinya, teriakan Felix sudah membuyarkan.
"Ayo pulang"
Dalam Hati Hyunjin yang paling dalam, ada perasaan bahwa masih bisakah ia berharap untuk kedepannya bersama sebagai keluarga utuh yang sempurna?

KAMU SEDANG MEMBACA
Yeonjin
Short StoryAda suatu hal yang membuat Felix seperti sedang kabur dari sesuatu yang bahkan tidak mengejar. Itu semata mata untuk melindungi Yeonjin putri kecilnya. kapalgetek ©