Ch. 5

1.5K 218 31
                                    

Sekitar jam enam pagi dan kota masih gelap, Hyunjin bangun dengan keadaan yang sudah jauh lebih membaik.

Felix menginap bersama Yeonjin, tidur dikamar lain.

Suara grasak grusuk dari dapur mampu membuat Hyunjin tersenyum karena itu adalah ulah Felix yang sedang menyiapkan sarapan.

"Apa nggak terlalu pagi?" Hyunjin bertanya saat dirinya sudah mendekati Felix yang sibuk memotong paprika.

"Yeonjin akan ada karya wisata hari ini—"

"Bajunya?"

"Sudah siap di mobil dari kemarin malam..."

Hyunjin mentuk mantuk paham, kebiasaan Felix yang selalu prepare apapun.

Berkacak pinggang karena tak di hiraukan, Hyunjin tetap memperhatikan Felix dengan cekatan mempersiapkan makan.

"Fel.."

"Eumm?"

"Jangan minum kopi, susu aja udah aku siapkan disana tu..." tunjuk Felix tepat tanpa meihat.

Hyunjin tertawa membuat atensi Felix teralih sepenuhnya.

"Kok ketawa..."

Kemudian Felix itu mencuci tangan sebentar, mengelap pada kain yang bersih dan punggung tangannya ditempelkan ke dahi.

Membandingkan panas tubuh dengan milik Hyunjin.

"Udah turun.."

Hyunjin angguk angguk seakan setuju.

Felix kembali sibuk tapi Hyunjin enggan beranjak dari ujung dan itu menganggu fokus Felix.

"Apa lagi?"

Hyunjin nggak mau menjawab pertanyaan Felix dan malah membuat si Lee jengkel.

"Kalau gak ngapa ngapain sana mandi..."

"Jam enam pagi..." protes Hyunjin sambil berjalan ke belakang Felix yang sedang mencuci buah untuk kudapan nanti.

Membisikkan sedikit permohonan izin "Fel permisi"

Sebelum memeluk dari belakang dan mengusak ngusakkan wajah bantal Hyunjin pada leher Felix yang harum sabun mandi miliknya.

"Kamu mandi nggak dingin..."

"Kan ada air hangat.." Felix tidak menyuruh Hyunjin melepas walau kerjaannya melambat.

Sampai hidung Hyunjin ke bagian kuping, Felix menggelinjang karena kegelian.

"Hyun, stop it!"

Tanda pertama dari Felix nggak di hiraukan Hyunjin yang masih asik.

"Jam berapa ini..." tanya Felix

"Masih jam enam"

"Jam enam mulu dari tadi.." kini si Lee memprotes mengenai jawaban Hyunjin

"Kenapa sih..."

"PWAPIIIII~~~"

"Ahh oke..." Hyunjin melepas pelukan, baru sadar kalau jadwal bangun Yeonjin juga sekitar jam enam lebih sedikit.

"Sana samperin"

Menurut bak anjing yang lucu, Hyunjin segera pergi dari situ menuju kamar tamu yang Felix gunakan.

YeonjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang