Berbulan bulan setelah mereka menikah, rumah yang nyaman ditempati sebagai keluarga yang utuh, tidak sampai akal Hyunjin mempercayainya. Ketika bangun pagi Hyunjin melihat sosok Felix yang sibuk di dapur membuat bekal, Yeonjin yang sibuk memakan sarapan dan Hyunjin sendiri yang sengaja tidak bangun pagi agar di hampiri Felix.
Kebiasaan lama ketika mereka pacaran di LA, Hyunjin tidak perlu alaramnya melaikan cubitan di paha cukup dahsyat dari Felix untuk membangunkan. Pagi ini juga sengaja Hyunjin tidak bangun dan pura pura untuk tidur, menunggu Felix yang bertindak untuk lanjut di eksekusi.
Tapi tinggalah tapi suara aneh muncul terdengar dari kamar mandi dalam, suara orang kesakitan dan memuntahkan isi perut. Begitu suara jerit ketiga terdengar, Hyunjin menurunkan egonya. Felix sedang sakit dan butuh bertolongan. Buru buru menghampiri, Hyunjin makin panik saat si Lee sudah selesai dengan memuntahkan seluruh isi makan pagi.
Wajah itu ketika Hyunjin sodorkan air minum benar benar pucat pasi.
"Kamu udah berapa kali muntah pagi ini?" Hyunjin bertanya padahal Felix seperti susah untuk berbicara.
Hingga Felix menujukkan angka tiga, Hyunjin mengangguk dan suara serak Felix terdengar memohon "antar Yeonjin sekolah yah"
Hyunjin yang paham cuman manggut manggut. Kemudian menggendong Felix ke ranjang agar bisa istirahat dengan nyaman.
"Kamu izin kerja ya?"
"Udah tadi malam aku izin" Ternyata rasa sakit udah Felix rasa dari tadi malam, kemana Hyunjin yang tidak mengindahkan karena pulang terlalu larut kepepet kerjaan.
"Antar Yeonjin, udah telat dia..." Felix mengingatkan disisa tenaganya.
Hyunjin berkata sambil nyelimutin Felix bilang bahwa "iya habis ini aku antar, aku bolos aja ya— kamu sakit gini"
Felix menghindar kontak mata dengan Hyunjin tapi menjawab "aku sakit biasa, gak kenapa napa"
Tapi Hyunjin tetaplah si Hwang yang keras kepala "gak mau, kan aku boss nya biar aja dah bolos kerja"Felix yang mendengar cuman bisa terkekeh diatas bantal "Anak aku butuh susu sama baju, kamu kerja sana" Hyunjin membalasnya dengan cemberut setelah akhirnya pergi dari kamar, mengantar Yeonjin ke sekolah secepatnya.
—
Pulang dari mengantar Yeonjin yang sudah menginjak bangku kelas pertama sekolah dasar, Hyunjin bersiap berangkat kerja. Selesai mandi dan siap siap, lemari dibuka. Hyunjin bingung hendak pakai kemeja yang mana. Biasanya selama ini Felix yang akan memilihkan untuknya bersama dasi dan lain lain. Sedangkan si pemikir tampak terbaring lelah di sofa depan sambil menonton tv setelah tadi Hyunjin lihat sehabis mengantar Yeonjin.
Ditengah memilih atasan yang akan ia gunakan, Hyunjin terkejut karena sebuah tangan melingkar di perut, bersama kecupan seringan bulu di bagian punggung. Oh si pemikir itu tidak jadi berbaring lucu. Hyunjin tersenyum geli, Felix selama ini tidak pernah begini— "kamu kenapa ai?"
Sedangkan yang ditanya cuman geleng geleng kepala terus tetap melancarkan aksinya kecup bagian punggung hingga di gigit secara sengaja. Yang empunya malah kegelian sampai gemes sendiri dan berbalik menghadap Felix yang menatap dengan mata berkaca kaca tanpa dosa. Mirip kucing kecil yang butuh dilindungi dari mara bahaya dunia.
Hyunjin berujar "kalau kamu gini, aku mana bisa berangkat kerja"
Felix yang mendapatkan protes hanya tertawa, malah mengangguk dan berkata "iya ya—" setelahnya melepas pelukannya dari Hyunjin dan mengingat kata yang barusan sejam sebelumnya di ucapkan "iyaa anak aku butuh susu sama baju" pendirian Felix tidak boleh goyah. Dan Hyunjin menganggap itu benar benar lucu.
Tapi saat Hyunjin berbalik, mau ngambil kemeja yang sudah ada di bayang bayang kepala. Felix melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Menginterupsi aktivitas Hyunjin. Menghela nafas, Hyunjin sekarang gemas. Berakhir menggendong Felix yang meringkuk tanpa salah dengan gaya koala dan pelan pelan di taruh di ranjang.
Terus di kecup bagian jidat. Hyunjin bilang "aku mau berangkat kerja ya sayang, kamu udah enakan kan?" Sudah mantra paling ampuh menggunakan panggilan sayang, ketika Hyunjin balik kanan setelah menaruh Felix diranjang. Si Lee menahan jari jemari Hyunjin tapi ketika ketika tertangkap basah. Felix cuman geleng geleng kepala tanpa ada maksud tertentu di buatnya.
"Ai mau apa, hmmm?" Ditanya Hyunjin untuk yang kedua. Felix tetap diam dan Hyunjin bingungmana paham.
Tapi kemudian, Felix menepuk sebelah ranjang yang kosong. Yang biasanya digunakan untuk Hyunjin tidur setiap malam.
"Ai mau aku baring?"
Ditanya begitu Felix juga tidak jawab, jadi Hyunjin memilih menurut. Ikut masuk dalam selimut— padahal kalau dilihat lihat jam sudah menunjukkan angkat sepuluh mepet sekali dengan jam kerja Hyunjin mulai di kantor.
Berbalik menghadap Felix yang juga menatap Hyunjin. Si Lee yang berubah marga jadi Hwang karena menikah, memilih mendusel duselkan diri ke bagian dada Hyunjin yang terbuka. Merengkuh dengan hangat, tepukan di punggung Felix— Hyunjin lakukan agar Felix tenang dan memberi kejelasan maunya apaan. Masalahnya Hyunjin harus kerja untuk popok dan kawan kawan.
"Ai kenapa, hmmm?" Sekali lagi pertanyaan dan Felix cuman bercicit kecil menjawab pernyataan "bukan aku, tapi adik bayi mau deket ayahnya pagi ini"
—Selesai—😂apa sih epilog nya maaf yaaa kalau kurang suka😭🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Yeonjin
Short StoryAda suatu hal yang membuat Felix seperti sedang kabur dari sesuatu yang bahkan tidak mengejar. Itu semata mata untuk melindungi Yeonjin putri kecilnya. kapalgetek ©