Malam entah yang keberapa Felix menghabiskan waktu di rumah Hyunjin.
Awalnya mereka tidak berniat meminum minuman ber kadar alkohol yang tinggi tetapi godaan itu sungguh tidak bisa Hyunjin tahan untuk ditawarkan kepada Felix yang baru pulang kerja karena ingin menjemput Yeonjin yang dititipkan padanya.
"Jadi Fel terus habis itu—"
"Huek!!"
Tanpa di duga Felix berlari kebelakang secepat kilat yang tidak pernah Hyunjin kira sebelum sebelumnya.
Closet duduk itu dibuka Felix, Hyunjin membantu dibelakang. Memegangi bagian tengkuk yang dari tadi bergerak karena kesusahan mengeluarkan makan malam atau minuman tadi sekalian.
"Huekkk!!!"
Hyunjin tau kalau toleransi alkohol Felix rendah tapi dulu tidak sebegini parah. Jadi laki laki yang sudah lemah habis muntah itu Hyunjin papah ke bagian ruang tengah.
Sofa yang empuk Hyunjin duduki, tenggelam bersama dalam berat Felix yang dipangku di bagian paha.
Posisinya susah dijelaskan, hanya Felix yang miring kanan dan Hyunjin menopang badan.
"Makasih..." kata itu kecil terucap saat Felix selesai menegak air putih, Hyunjin masih sibuk menepuk bagian punggung Felix yang tersenyum sedikit.
Semenit, semenit Hyunjin sadar se sadar sadarnya bahwa ia tanpa sengaja melakukan ini semua, refleks untuk melindungi Felix yang sedang sakit karena ulahnya.
Apalagi sekarang pergerakan dan otak Hyunjin tidak singkron dan malah mendengkatkan Felix bersandar memeluk Felix dengan sedikit tepukan penenang.
"Gak usah pulang nginap sini" titah Hyunjin karena Felix sedang sakit.
"Aku kira itu uhuk gak perlu kamu uhuk tanyakan lagi"
Walau tangan Felix tidak membalas peluk, tapi kepala yang besandar dipundak Hyunjin itu mengangguk.
Hyunjin tau kalau saat ini ia jatuh cinta dengan berulang, tapi bagaimana membuat Felix paham rasa yang membuncah bersama lara yang terselip disetiap abstraknya hubungan mereka.
Hingga Felix terlelap dan Hyunjin tidak bergerak sampai sejam setelahnya— memastikan Felix sudah berada di alam bawah sadar dan baru mengangkat ke kamar utama. Bukan kamar tamu yang digunakan Yeonjin mereka.
Menarik selimut, mendekatkan Felix ke dada serta memeluk erat sebagai bentuk perlindungan dari dirinya— kebiasaan Hyunjin masih sama.
Pagi menjelang dengan matahari yang bersinar terang, tapi tidak menganggu tidur Felix yang benar benar sangat amat dalam.
Padahal katanya Lee itu ada urusan jam sebelas, mau tak mau Hyunjin bersiap membangunkan. Didahului dengan membuat sarapan yang seadanya— sup pereda mabuk dengan teh ocha. Berimbas juga pada makan pagi Yeonjin yang mau berangkat sekolah. Sekalian kalau pikir Hyunjin mah—
Nampan itu Hyunjin taruh di bufet sebelah bagian utara, membangunkan Felix adalah tugasnya.
Entah tidur Felix yang terlalu atau memang tidak peka, guncangan Hyunjin yang lumayan tidak bisa membangunkan.
"Felix udah jam sembilan..."
"Felix..."
"Sayang.."
"Hei bangun udah mau jam sembilan..."
Ungkapan Hyunjin ada tiga kali pengulangan baru si Lee mengerjap dengan perlahan.
"Sarapannya udah siap, kamu berangkat jam sembilan kan?"
"Eung?"
Hyunjin terkekeh karena Felix merentangkan tubuh sana sini— seperti Yeonjin yang di bangunin tadi pagi.
"Aku mau ngantar Yeonjin sekolah, jangan lupa makan ya.." paket lengkap pesan Hyunjin dengan kecupan kilat di jidat.
Mata Felix membola saat Hyunjin sudah sampai pintu kamar baru sadar dan si Hwang mau melambaikan tangan bersama Yeonjin yang sumringah memakai baju olahraga—
"Pwapi~~ dadahhh"
Begitu selesai Yeonjin berpamitan, anak perempuan itu minta di gendong agar tidak capek berjalan ke parkiran yang membuat Felix terkekeh dengan kepala masih menempel bantal.
"Hati hati..." bisik Felix tapi mampur terdengar Hyunjin.
Semenit lagi, untuk Hyunjin sadar setelah menutup pintu kamar kalau Felix begitu cantik bahkan dengan rambut yang awut awutan, wajah bengkak karena mabuk semalam dan senyum yang begitu menawan.
—
Malamnya sekitar jam delapan, baru sempat pulang dam mampir dirumah Felix. Hyunjin menjalankan rutinitasnya sebagai Ayah seperti biasa.
Memandikan Yeonjin agar menjadi princess yang cantik.
"Hihihi uncle geyi... hihihi" Yeonjin tertawa karena Hyunjin sudah mengusak ngusak wajah ke bagian perut.
Mana lagi anak perempuan yang mempunyai rambut panjang itu di angkat tinggi tinggi, biar tidak sampai menolak guyonan Hyunjin.
"Rawrrr" Hyunjin menggaum mengajak Yeonjin bercanda.
Jelas saja Yeonjin suka dan membalas dengan auman singa khas anak anak "lawl" dengan tangan yang berbentuk seperti ingin menerkam.
"Uncle lawl" gaya Yeonjin yang membuat Hyunjin makin tertawa terbahak bahak sambil mengangkat tinggi tinggi ke udara.
"RAWR" auman Hyunjin makin nyaring dan Yeonjin makin gencar membalas.
Atensi Felix yang berada di balik meja makan sedang memotong brownies sebagai kudapan makan malam perhatiannya teralih.
"Loh papi gak di ajak main.." kemudian pura pura cemberut dan fokus ke brownies potongannya yang agak miring.
Hyunjin berhenti mengangkat tinggi Yeonjin dan menggendong seperti biasa. Anak kecil itu berbisik pada telinga Hyunjin yang membuat si Hwang memiliki ide gila.
"Yeonnie lihat dari sana ya"
"Ayayay captain"
Ucap anak perempuan itu berlari ke arah sofa ruang tengah kemudian melihat gerak gerik Hyunjin yang mendekat ke Felix.
"Fel bentar lihat sini" Hyunjin memain sneak and peak dari belakang Felix.
Felix berbalik setelah menaruh pisau plastik.
Yeonjin tertawa karena ternyata ide Hyunjin adalah melakukan hal yang sama ke Felix yang sekarang bingung diangkat ke udara.
"Pwapi lawl..." bilang Yeonjin sedikit berteriak dengan gaya seperti singa di buat buat.
Felix tidak menghiraukan dan malam minta diturunkan "Hyun aku tiga puluh dua"
Sedangkan Hyunjin hanya tertawa lepas dan Yeonjin juga.
"Hyunnnn..." lagi lagi Felix memberontak karena muka sudah memerah seperti tomat.
"Hyunnn aku tiga puluh duaa..." Felix masih mencoba menjelaskan umur dan Hyunjin seakan pura pura tidak dengar.
"Felix baby~~" ujar Hyunjin diikuti Yeonjin di sebrang ruangan
"Pwapi baby~~" ditambah permintaan Yeonjin yang makin jadi "pwapi bilang lawllllll~~" seraya menunjukkan gaya.
Alhasil Felix yang masih diangkat Hyunjin tinggi tingi itu bilang dengan sisa tenaga dan urat malu yang ada—
"Rawr" dengan gaya auman singa ditambah sambil tutup mukaa.
—Tbc—

KAMU SEDANG MEMBACA
Yeonjin
Short StoryAda suatu hal yang membuat Felix seperti sedang kabur dari sesuatu yang bahkan tidak mengejar. Itu semata mata untuk melindungi Yeonjin putri kecilnya. kapalgetek ©