Ch. 11

1.7K 237 29
                                    

Setelah permasalahan selesai yang sebenarnya bukan masalah besar karena Mama Hwang memang tidak mempermasalahkan. Hanya Felix yang berlebihan tapi Hyunjin paham karena sebab ketakutan Felix itu ia yang menciptakan.

Melamun saat di jelaskan perihal bagaimana kelinci berjalan oleh Yeonjin. Hidung Hyunjin sakit di cubit— "awww sayang"

Mengeluh kemudian mecucu. "Sakit kalau hidung uncle kamu cubit..."

"Ucle liyat Yeonniieeee"

Anak perempuan itu berkacak pinggang. Hyunjin tertawa kemudian mengangguk seraya meminta maaf "iyaa maaf"

Begitu Yeonjin ingin menirukan gerak kelinci, lagi untuk kesekian kalinya. Distraksi datang dari arah pintu depan.

Felix pulang, menenteng beberapa belanjaan yang di sambut Yeonjin dengan menghampiri si papi.

"Aku kira bakalan belanja bulanan besok malam" Hyunjin ini bertanya sambil membantu Felix menaruh beberapa belanjaan di meja makan.

Felix tidak menggubris kata Hyunjin dan sibuk mencari ice cream untuk menenangkan Yeonjin yang menarik narik bagian coat samping kiri.

"Ini buat anak pwapi, udah sama main lagi" begitu Felix memberikan untuk Yeonjin, anak perempuan itu menurut dan balik ke ruangan main.

Sisa Hyunjin dan Felix yang jatuh dalam keterdiaman masing masing.

"Fel.."

"Hyun.."

"Eh kamu dulu aja..." Hyunjin berujar demikian karena menangkap raut muka Felix yang cemas.

Duduk di kursi meja makan, Hyunjin menarik Felix untuk duduk bersama dalam artian di atas pahanya.

Tangan kanan dengan kelima jari di mainkan Felix karena tanda gugup si anak Lee, tangan Hyunjin yang lain mengusap bagian punggung untuk menenangkan karena sepertinya Felix memikirkan sesuatu hal yang besar.

"Kamu ada suatu masalah?" Hyunjin mencoba membuka karena sudah terlalu lama Felix diam dalam keadaan seperti yang ia jabarkan. Cemas dan bingung.

"Kamu tau kan Yeonjin gak bisa ngucap beberapa kata.. padahal udah mau umur lima..."

Felix mencoba membuka awal dari masalah, Hyunjin tidak mencoba menyela.

"Terus itu aku nanya ke dokter, apa anak aku salah atau ada kelainan... karena setakut itu Hyun— kamu bayangin— Yeonwoo anak Eric udah bisa ngucap R dan huruf lain dengan lantang... anak aku belum..."

Usapan di belakang punggung Felix berganti jadi Hyunjin memeluk. Membuat Felix bersandar di bagian bahu. Sedangkan jari dari tangan yang lain masih dimainkan Felix.

"Lantas?"

"Dokter bilang, Yeonjin mungkin harus di operasi nanti kalau sudah cukup umur agar gak jadi masalah saat dia dewasa— pemotongan lidah bagian bawah..."

"Separah itu?"

"Iyaaaaa" nada Felix melemah, bersama nafas pendek dan pasrah yang Hyunjin rasa berhembus cepat di lehernya.

"Kamu khawatir kalau dia kenapa kenapa...."

"Iyaaa—"

"Sayang, Yeonjin anak kuat pasti dia berani karena itu cuman operasi kecil kan— gak papa kita hadapi sama samaa— kamu jangan nangis, jangan lemah gitu di depan Yeonjin, nanti dia khawatir papinya kenapa kenapa...."

Hyunjin menyemangati, Felix enggan menanggapi dan malah merajuk mengeratkan peluk.

Keadaan cukup lama sampai Hyunjin menginterupsi karena pundaknya kebas di tempeli Felix yang tidak mau lepas.

YeonjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang