Agenda keluarga Hwang adalah makan malam bersama ditempat seperti biasa, Hyunjin membawa Yeonjin bersamanya karena Felix bilang akan keluar dengan seorang teman.
Itung itung sekaligus Hyunjin meminta saran ke mama papa perihal melamar Felix bagimana, karena beberapa hari kemaren Hyunjin sudah membeli cincin seperti yang mamanya sarankan.
Hyunjin benar benar lagi pada puncak bahagia.
Family Restaurant yang dipesan anak tertua Hwang itu memiliki sekat sendiri antara satu dengan ruangan lain, tapi keributan diluar membuat perempuan berambut panjang dan bermata sipit yang sedang menyuapin Yeonjin itu menjadi kesal.
Abalone yang sudah diudara pun tidak jadi Hyunjin makan karena disuruh yang tua untuk mengecek keadaan, bersama sang mama Hwang yang juga ingin kebelakang jadi Hyunjin ke depan ruangan.
Hal tak terduga lain saat Hyunjin menghampiri untuk menghentikan keributan yang membuat makan malam keluarganya terganggu adalah kehadiran Felix disana yang bajunya sudah kotor ketumpahan jus bahkan lebih parah dari perempuan yang menjadi lawan bicara— pikir Hyunjin begitu.
Felix bilang akan keluar dengan teman— tidak Hyunjin sangka itu atasan yang Felix damba damba, maka tanpa pikir panjang— karena kalimat wanita seperti ular yang sedang memarahi Felix itu kata katanya makin ngelantur kemana mana.
Si Changbin Changbin itu hanya diam— ketika ujaran tidak sopan dilontarkan.
Hyunjin tidak mau dengar dan menjabarkan kalimat kasar lainnya yang melebihi jalang.
Gila— Hyunjin murka dan naik pitam ditempat dan segera menghampiri Felix yang matanya langsung membola dan menolak ikut ketika Hyunjin tarik kasar.
Felix juga masih sempat mengumamkan maaf pada orang yang tadi ditemuinya— tapi Hyunjin tidak peduli.
Diseret sampai basement yang bermarga Lee mengaduh sakit, Hyunjin sekali lagi tetap tidak peduli.
Satu kata perintah, bahwa Felix harus ikut dengannya.
"Masuk!" Kata Hyunjin tidak enak penuh penekanan padahal Felix sudah siap banjir air mata.
Tapi ya tetap menurut ketika disuruh duduk dan Hyunjin di kemudi. Sebelum benar benar pergi dari tempat itu— Hyunjin menelpon kakaknya dan mengabarkan sesuatu.
"Yeonjin tidur sama dirumah sana aja, aku nggak ikut makan malam— bill nya biar aku yang bayar" dan apapun yang Hyunjin lontarkan mengenai ia menjelaskan keadaan secara cepat.
Sambungan terputus, ponsel itu di lempar Hyunjin kebelakang.
Dadanya masih naik turun, dan tangannya mengenggam kemudi erat erat siap mengamuk.
Tapi suara isakan Felix yang akhirnya keluar juga, membuat Hyunjin melunak dan melemah. Perhatian Hyunjin teralih pada Felix yang membuang muka ke samping mencoba menyembunyikan tangis.
"Kita pulang aja ya? Kalau maksa disini kamu bisa sakit"
Hyunjin berkata seperti itu hanya formalitas menenangkan Felix, aslinya memang ia ingin membawa Felix pulang dan jauh dari orang orang yang jahat.
Sampai hati Hyunjin dengat kata kata kotor dilontarkan untuk Felix lagi— dari siapapun itu yang berhubungan walaupun dengan atasan Felix sekalipun akan Hyunjin habisi dengan koneksi.
"Aku gak tau tempat di negara ini yang bisa nge hibur kalau kamu lagi sedih, apa kita ke Malibu sana balik lagi kaya dulu" Hyunjin berujar soal usulan destinasi Favorite Felix ketika mereka pacaran dulu.
Hyunjin hanya berusaha sedikit untuk membuat Felix tidak sedih.
Sedangkan Felix yang sudah tenang dan menghapus air matanya bilang "kamu gila ya" lantas kemudian tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yeonjin
Short StoryAda suatu hal yang membuat Felix seperti sedang kabur dari sesuatu yang bahkan tidak mengejar. Itu semata mata untuk melindungi Yeonjin putri kecilnya. kapalgetek ©