15

192 22 0
                                    

Brandon bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya, tapi pikirannya masih mengingat kejadian kemarin malam saat Juwita di ganggu oleh orang suruhan Leon. Jika pada saat itu Brandon tidak mendengar teriakan Juwita atau tidak gerak cepat Brandon tidak bisa bayangkan apa yang akan terjadi pada Juwita.

Setelah mengatarkan Juwita ke sekolahnya, Brandon langsung menancap gas untuk pergi ke sekolahnya.

"Brandon, ada yang mau gue obrolin," ucap Elina saat melihat Brandon masuk kedalam kelas.

"Kenapa?"

"Tadi bu Aninda bilang sama gue, murid di sekolah ini ada rencana mau tawuran. Bu Aninda gak sengaja denger obrolan salah satu dari mereka," ujar Elina menyampaikan ucapan dari kepala sekolahnya itu.

Brandon menghembuskan napasnya kasar. Pria itu mengerjapkan matanya sejenak berusaha mengendalikan dirinya yang masih emosi mengingat kejadian kemarin. "Dave?" panggilnya pada David.

"Oy?"

"Kumpulin semua murid ke lapangan," titah Brandon pada David.

"Okay siap!" David langsung berdiri dari kursinya. "Dan, antarin gue," ajaknya pada Daniel dan langsung di iya-kan oleh Daniel.

"El, ikut gue ke lapang," ajak Brandon seraya berdiri dari kursinya. "Lo juga," lanjutnya mengajak Lucas.

***

Untuk hal seperti ini Brandon langsung mengambil tindakan. Semua murid SMA Pelita sudah berkumpul di tengah-tengah lapangan.

"Cepat lo semua, baris yang bener!" teriak Brandon. Suaranya terdengar hingga ke barisan paling belakang.

Setelah semuanya berbaris dengan rapi, barulah Brandon menyampaikannya apa yang ingin dia sampaikan.

"Gue dengar-dengar, kalian mau tawuran?"

"Okay, kita ngaku. Memang sebagian dari kita di ajak ribut sama sekolah lain," ujar salah satu siswa.

Brandon masih berdiri tenang di tempatnya. "Kalau nanti gue dengar ada keributan dan salah satu dari kalian terlibat, gue bakal ngajuin ke sekolah biar kalian di keluarin dari sekolah ini.".

"Loh kenapa? Bukannya lo juga sering ribut, kita ribut demi membela sekolah kita," protes salah satu siswanya lagi.

"Membela lo bilang?" tanya Brandon dengan nada sedikit meninggi. "Cara lo kayak gitu, merusak nama sekolah!"

"Yang lo bilang benar, gue memang suka ribut. Tapi gue gak mengatas namakan sekolah, dan gue ngelakuin itu demi ngejaga adik gue dan sahabat gue. Gue gak pernah mengatas namakan sekolah!"

"Dan gue yakin alasan kalian sebenarnya itu bukan membela sekolah, tapi kalian mau kelihatan jago doang kan?"

"Kalau kalian mau keliatan jago, mending sini berhadapan sama gue!" Semuanya terdiam mendengar tantangan dari Brandon. Tak ada satupun murid yang berani melawan ataupun berurusan dengan Brandon.

"Gak sedikit dari kalian adalah anggota dari bardolf, sampai gue denger kalian tetap nekat ikut tawuran gue gak akan segan-segan keluarin kalian dari bardolf," lanjut Brandon memperingati.

Susah untuk bergabung dengan bardolf, ancaman dari Brandon barusan berhasil membuat murid SMA Pelita mengurungkan niatnya untuk tawuran. Mereka juga tidak ingin berurusan dengan Brandon dan lebih parahnya lagi mereka akan di keluarkan dari sekolah dan keanggotaan bardolf.

BRANDOLF [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang