Seorang gadis dengan raut wajah lesu berbaring dengan cemas diatas sebuah tempat tidur, sejak awal ia sudah merasa sangat gundah saat pertama kali datang kemari.
* Reta pov *Nama aku Reta, gadis berusia 20 tahun asal Kota A. Hari ini aku sedang berlibur di kediaman salah satu keluargaku di Kota Jakarta, untuk persiapan kuliah bulan depan.
Orang tuaku hanyalah seorang saudagar biasa dan ibu rumah tangga, pendapatan keluargaku bisa dikatakan cukup namun penghasilan dalam setahun tidak menentu.
Walaupun seperti itu, aku dan keluargaku memiliki rumah yang bisa dikatakan layak untuk ditempati dan dilihat.
*
Saat ini aku sedang berbaring diatas tempat tidur milik sepupu laki-lakiku, ia pindah di kamar sebelah dengan adikku dan merelakan kamar kesayangannya menjadi milikku untuk beberapa waktu, sampai kamar milikku selesai direnovasi.
Sejak awal datang kemari aku merasa begitu senang karena akan tinggal di Ibu Kota, namun perasaanku saat ini terasa begitu kacau saat sampai di perumahan ini. Tidak tahu kenapa dan aku juga bingung dengan apa yang aku rasakan.
Aku memeluk sebotol air mineral ukuran besar di tanganku, tanpa sadar dalam beberapa jam saja aku sudah hampir menghabiskan seluruh air mineral ini.
Sudah beberapa menit aku pejamkan kedua mataku, masih saja belum bisa untuk tidur. Aku pikir sedikit membaca akan membuatku merasa mengantuk.
Benar saja, dalam waktu beberapa menit aku sudah merasa sangat mengantuk dan segera menyimpan buku yang baru saja aku baca dan kembali berbaring untuk segera tidur.
*
*Matanya masih terpejam, jam telah menunjukkan pukul 3 pagi. Begitu sunyi, hingga suara detak jantung pun samar-samar dapat terdengar.
Gadis itu tidur dengan rasa cemas, sesekali ia merubah posisi tidurnya walau masih dalam keadaan tertidur.
Sayup-sayup terdengar suara hembusan angin yang semakin lama semakin jelas terdengar. Jika suara hembusan angin tersebut didengarkan dengan baik, itu bukan hanya suara hembusan angin melainkan seperti sebuah kata.
"Hai,"
"Hai,"
Gadis itu semakin merasa gundah dalam tidurnya, kesadaran mulai terkumpul dan berlahan untuk membuka matanya.
"Hai,"
"Hai,"
Suara itu semakin jelas di telinga Reta, matanya terbuka dan otaknya mencerna apa yang baru saja terjadi.
"Apa aku baru saja bermimpi? Tapi mengapa seperti ada yang menyapaku!" Gumam Reta.
Saat ia bangun dari tidurnya, suara itu sama sekali tidak terdengar. Ia bingung, apa yang baru saja ia dengar hanyalah sebuah angin atau memang hanya sebuah mimpi.
Ia memperhatikan sekelilingnya, namun ia tidak menemukan siapapun dan hanya memperlihatkan kesunyian.
Tubuhnya merasakan hal yang aneh, bulu judulnya tiba-tiba saja berdiri dan ia segera menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya untuk kembali tidur.
*
Pagi harinya Reta melakukan aktivitas seperti biasa setelah bangun tidur seperti mandi, membantu menyiapkan sarapan, olahraga ringan, dan belajar.
Setelah selesai melakukan aktivitas yang melelahkan ia kembali membaca buku dikamar sepupunya yang kini ia tempati.
Bebarapa menit berlalu, awalnya semua baik-baik saja, namu tiba-tiba saja ia merasa seluruh tubuhnya menjadi cukup dingin. Jika dilihat dari cuaca diluar rumah, matahari bersinar cukup terik. Pendingin ruangan juga tidak dinyalakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIAPA ARWAH PRIA INI?
Mystery / ThrillerHiatus sampai 01/10/2022 Kisah ini menceritakan seorang gadis berusia 20 tahun yang tidak dapat melihat hal mistis. Namun anehnya ada satu sosok arwah yang dapat ia lihat walaupun ia tidak memiliki kemampuan melihat hal ghaib. Arwah tersebut terus s...