[3] Cinta untuk Sang Gadis Beku

34 18 48
                                    

╔🌈══════════﷽══════════🌈╗
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
╚🌈══════════﷽══════════🌈

"Sebagai seorang wanita kemulian di sisi Allah itu tergantung bagaimana dia menjaga kehormatannya dan seorang lelaki sepatutnya dia menjaga pandangan jangan seenak hati mengutarakan perasaan tanpa ada keseriusan."

> BJLJ <

> BJLJ <

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








"FATIH, lu ngapain berdiri di sono, lu ngintip ya?"

Pemuda berwajah sebelas dua belas mirip artis China itu spontan berbalik dan menggeleng tegas menolak tuduhan teman-temannya. Setelah aksinya tersebut berhasil kepergok oleh mereka.

"Wah...wah... parah lu, Fat, ternyata lu---"

"Anjay! Apasih kalian jangan ngarang deh!" ketus Fatih seraya berjalan ke arah mereka.

"Ya habisnya lu ngapain berdiri di depan kamar Saskia?" timpal cewek berhijab salem bernama Ratna.

"E-enggak it-itu tadi gue ga sengaja--- Eh, Sas lu tinggal berdua doang 'kan?" Bukannya memberi penjelasan, Fatih malah berbalik melontarkan pertanyaan.

Saskia yang tadinya sibuk menekuri laptop dengan wajah serius lalu melirik Fatih sebentar. "Iya, kenapa?"

"Namanya siapa, Sas?" tanya Fatih lagi. Saskia kembali mendongak, belum sempat menjawab sudah dipotong Bagas.

"Astaga Fatih! Jangan-jangan lu liat temennya Saskia---"

"Bangsat! Lu bisa diem kagak? Berisik!"

"Sans, Bro!" balas Bagas galak dengan mengacungkan jari tengah tepat di hadapan Fatih. Namun, bukannya merespon cowok itu malah kembali meminta jawaban pada Saskia atas pertanyaannya tadi.

"Namanya Savina, kenapa lu suka sama dia?" tebak Saskia setengah sewot.

"Udah lah mundur aja sebelum berjuang percuma nanti lu bakal sakit hati sendiri," imbuh Saskia memperingati.

"Kenapa?" tanya Bagas dan Fatih kompak.

Saskia menghela napas lalu memindahkan laptop dari pangkuannya ke lantai, "Dia nggak tertarik sama cowok, gue udah capek diwawancarai mulu sama anak kampus karena banyak yang suka sama dia."

Bagas dan Fatih saling menatap sebentar. "Menarik!" ucap Bagas.

"Kayaknya gue juga suka deh sama dia," sambung Fatih yang langsung mendapat tatapan heran dari teman-temannya.

Setelah itu disusul suara gelak tawa dari mereka karena tak percaya dengan pengakuan seorang Fatih yang mereka anggap konyol.

"Gue serius," tegas Fatih berusaha menjawab ketidakpercayaan teman-temannya.

Bintang Jatuh di Langit JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang