Jangan lupa vote dan komen:)
Happy Reading❤
Rava dan Aca sudah sampai di rumah baru mereka.
Mereka beriringan memasuki rumah mewah tersebut. Rumah mereka hanya satu lantai tetapi cukup luas. Alasannya karena mereka hanya tinggal berdua saja.
Maybe, kalo sudah punya anak. baru mereka akan membangun rumah yang lebih besar dan mewah lagi.
Rava ingin mencari pembantu untuk rumah baru mereka, tetapi Aca melarangnya. Kata Aca urusan rumah itu adalah kewajibannya sebagai istri. Jadi Rava hanya menurut saja apa kata sang istri.
Rava tidak perlu lagi mengambil barang-barangnya dari rumah bundanya, karena barang-barangnya sudah di antar oleh anak buah Ayah nya.
Rava menyusun pakaiannya di lemari khusus bajunya, begitupun dengan Aca.
Setelah selesai menyusun barang-barang nya, Aca pergi ke dapur. Ia berencana untuk memasak makan siang.
Peralatan dapur sudah lengkap semua. Tetapi saat Aca membuka kulkas, tidak ada satupun bahan makanan di sana.
Aca kembali ke kamar dan menghampiri sang suami yang sedang memainkan ponselnya.
"Rava"
"hm" dehem Rava tanpa menoleh ke arah Aca.
"bahan makanan di kulkas nggak ada, kita beli sekarang atau mau gofood aja buat makan siang?" tanya Aca.
Rava memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. "beli sekarang aja" ujarnya.
"tapi kalo mau belanja sekarang ntar keburu kelaperan."
Rava menoyor kepala Aca. "abis belanja, ya langsung makan di luar lah"
Aca mengusap kepalanya. "oh iya juga ya"
"yaudah ayo"
SUPERMARKET.
Aca mencari bahan-bahan makanan, sedangkan Rava setia mengekorinya sambil membawa troli belanja.
Dia mengambil tomat, brokoli, dan sayuran-sayuran lainnya.
Setelahnya ia mengambil beras, gula, garam, dan juga yang lainya.
ia beralih ke tempat buah-buahan.
"Rava suka buah apa?"
"buah lo." ucap Rava
"hah?" tanya Aca tidak mengerti.
"Apel"
"Rava bilang apa?" tanyanya lagi.
"Apel"
"ish bukannn, yang pertama tadi" ucap Aca.
"nggak ada." ucap Rava datar.
Aca memutar bola matanya, malas. "terserah"
Aca memilih milih buah kemudian memasukkannya ke dalam troli.
"udah cukup?" tanya Rava
Aca tampak berfikir sejenak. "kek nya udah lengkap semua deh"
"coba liat-liat lagi, ntar ada yang lupa" ucap Rava.
"beras udah, telur udah, sosis udah, daging udah......" ucap Aca sambil menunjuk-nunjuk barang belajaannya.
"udah lengkap semua kok" lanjutnya.
Rava menganggukkan kepalanya. Ia melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. Sekarang sudah pukul 11.50.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rava | My Sweet Husband
Teen Fiction[Part acak] [ Follow sebelum Membaca! ] Aca masih tidak menyangka di usia yang belum genap 18 tahun, Dia sudah menikah. Perjodohan konyol yang membuatnya menikah dengan laki-laki yang dingin, datar, dan cuek. Akankah mereka bisa menjalani pernikaha...
