8

4K 196 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya:)

Biar author jadi makin semangat ngetiknya😍

Happy Reading❤

Aca terbangun dari tidurnya. Ia menoleh ke samping dan melihat wajah damai Rava saat tertidur. ia suka itu, biasanya Rava hanya menunjukkan wajah datar dan dinginnya.

Aca mencubit pipinya sendiri, ini masih terasa mimpi baginya.

Awsh...

ternyata ia tidak bermimpi. ia memang sudah menikah sekarang.

Aca kembali memandangi wajah sang suami, dimulai dari menatap hidungnya yang mancung, rahang yang tegas dan kokoh, alis tebal.

dan Saat ia beralih menatap mata Rava yang masih terpejam, Rava membuka matanya. Mereka bertatapan, Aca terpaku saat melihat mata teduh milik Rava.

"Udah puas mandangin gue?" ujar Rava serak khas bangun tidur.

Aca menjadi salah tingkah sekarang. "e-eh enggak kok, Aca nggak mandangin Rava. Geer banget"

Rava tidak membalas ucapan Aca, ia bangun dari tidurnya kemudian mengambil handuk dan baju ganti kemudian berlalu masuk ke kamar mandi.

Pipi Aca merah sekarang, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "huaa Mommy Acaa maluu"

Setelah 10 menit akhirnya Rava keluar dari kamar mandi, Aca terpaku saat melihat penampilan Rava.

Rava mengenakan kaus hitam polos dengan celana pendek senada dengan bajunya, dan jangan lupakan rambut Rava yang masih basah menambah nilai plus dari dirinya.

Di sebelah tangan kiri Rava menenteng handuk, kemudian ia mendekat ke arah Aca yang sedang duduk di tepi ranjang. Rava memberikan handuk itu kepada Aca.

"Keringin rambut gue." suruh Rava

"Tapi Aca mau mandii." tolak Aca halus. Sebenarnya ia masih malu atas kejadian tadi, dimana ia yang kepergok memandangi wajah damai sang suami.

Rava melemparkan handuk itu tepat di wajah Aca. "dosa nggak nurut sama suami." ucapnya.

Aca cemberut. "ishh nggak usah di lempar di muka juga bisa nggak sih, bauu tauuu." ucapnya bohong, nyatanya handuk itu wangi, sangatt wangi.

Rava duduk di bawah Aca, ia memegang tangan Aca kemudian meletakkan di atas kepalanya.

"buruan keringin." suruhnya.

"kenapa nggak pake Hair dryer aja sih"

"gue maunya tangan lo"

Aca menghela nafas. "yaudah iyaaa." ia langsung mengeringkan rambut Rava dengan handuk.

Rava tersenyum tipis mendengarnya. "sekalian pijit pijitin pala gue"

"ihhh Ravaa, Aca kan mau mandi. badan Aca udah lengkett"

"sebentar aja"

"keras kepala." gumam Aca.

Rava samar samar mendengar itu, ia mendongak menatap Aca.

"Apa?" tanya Aca ketus.

"gapapa" ucap Rava dan kembali menatap ke depan.

Aca mendekatkan wajahnya di atas kepala Rava. "ihh Rava ada kutu yaa." bohongnya.

Rava memutar bola matanya malas, mana ada orang setampan dia punya kutuu? Sungguh sangat sangat tidak mungkin. Ia selalu menjaga kebersihan kepalanya, maka dari itu rambutnya selalu wangi.

Rava | My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang