03. Byuntae?

167 58 121
                                    

Voment cuseyeo^^
happy Reading!
.

.

.

.

Walaupun pagi ini diawali dengan air mata, tapi setidaknya Hyuri masih bisa bercanda ria bersama sahabatnya. Sampai rasanya membutuhkan waktu lima jam hanya untuk sampai ke kelasnya.

Keduanya tak malu menebar tawa di sepanjang jalan, hingga tepat pada pertigaan mereka tak menyadari ada sebuah mobil lewat dan menginjak genangan air di depannya, alhasil ....

Pyurr!

''Aish jinjja!!''

Keduanya terkejut, Hyuri terciprat genangan air yang dilewati mobil barusan, tapi yang baru saja mengumpat ialah sahabatnya.

Sudah lengkap memang, pagi tadi Hyuri sudah mendapat siksaan, sekarang hal konyol apa lagi ini? Moodnya yang sebentar lagi naik, pun kembali merosot.

Akan lebih baik jika mobil itu seharusnya merenggut nyawanya saja sekalian dengan begitu ia bisa langsung ke akhirat. Dari pada seperti ini mentalnya yang terus-menerus diuji.

Mobil siapa yang baru saja lewat? Apa pengemudi itu buta tidak lihat ada genangan sebesar ini di depannya. Haein berada di sisi yang aman karena tertutupi. Tapi Hyuri yang sekarang basah dan kotor.

Haein mencak-mencak, tak terima apa yang baru saja terjadi pada sahabatnya, gadis itu menajamkan pandangan matanya.

''Siapa si itu? Kenapa tidak pelan-pelan melewati area sekolah?!'' katanya sambil melipat lengan baju, menghampiri sang pelaku bermobil.

''Haein jangan!'' Hyuri mencegah, namun terlambat.

Ia tahu sahabatnya baik, tak akan diam jika merasa tak diadili. Tapi Hyuri terlalu malas untuk masuk ke ruang kedisiplinan karena membuat keributan pagi-pagi.

''Haeinaa ....!" Hyuri ikut berlari ke arah mobil tersebut, anehnya mobil itu sudah dikerumuni banyak siswa, termasuk Haein sedang mendumel bersiap mengomel saat pemilik itu keluar.

Hyuri bergegas, ia menerobos siswa siswi lain hendak menarik Haein keluar, tapi posisi Haein terlalu jauh di depan sulit untuk meraih membawanya mundur.

Hyuri lebih maju sedikit, hampir bisa meraih ransel Haein, tapi tak sengaja dari belakang tubuhnya terdorong oleh siswi lain.

Keras sekali.

Ia terdorong tepat saat pintu mobil itu terbuka, menampakkan seseorang di dalamnya, mata Hyuri membelalak terkejut, sekitar 5 detik mata itu saling bertatapan sebelum akhirnya ia menarik lengan Haein membawanya menjauh.



''Kau itu kenapa si? Dia harus bertanggung jawab. Lihat seragammu, Hyuri!''

''Tidak perlu, Haein. Aku bisa mengganti pakaianku dengan seragam olahraga.'' Hyuri hanya tak ingin membuat masalah menjadi panjang.

''Tidak bisa begitu!'' Haein memberontak ingin menghampiri kembali mobil itu, tapi saat berbalik, mendadak ia mematung. Matanya sukses membulat dengan mulut menganga.

''Ya Tuhan ... Dia tampan sekali, Hyuri. Siapa dia?"

Hyuri menatap pusat perhatian itu. Sama halnya dengan Haein. hanya saja Hyuri bukan mematung karena terpesona, lebih tepatnya mendadak banyak pertanyaan di kepala gadis itu.

Masih menatapnya saksama, sosok itu meninggikan dagu dan tersenyum angkuh, melepas kacamata hitamnya diselipkan pada kerah baju, lehernya terdapat Aerphone hitam yang menggantung. Bahkan rambut yang semula berwarna cerah kini sudah berubah menjadi hitam.

Me and My Broken Heart || TAMAT✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang