07. Hidden Love

139 43 106
                                    





''... Jadilah kekasihku.''

Memang benar, kecurigaan Hyuri nyata wujudnya. Hyunsuk tak mungkin memperlakukannya bagai putri jika bukan karna rasa. Tapi apa? Apakah ada cinta pandangan pertama.

“Maaf, aku tak bisa. Ibumu__”

“Tidak, Hyuri! Ini perasaanku, jangan libatkan tentang ibuku di antara kita. Aku tahu kau juga memiliki perasaan yang sama. Kau hanya terlalu takut jika bersamaku, bukan begitu?”

Hyuri bungkam. Ia bahkan tak bisa menatap sang lawan bicara karena semua yang Hyunsuk katakan benar adanya.

“Kau tidak akan pernah tahu jika tak mencobanya. Tolong ... kali inii saja, jangan bohongi perasaanmu sendiri. Aku bisa melindungimu, Hyuri! Aku bisa melindungi hubungan kita. Aku hanya butuh kita bersama.”

Salju pertama turun di malam pertengahan November, butiran putih itu pula yang menjadi saksi bagaimana jalan setapak yang kering, kini perlahan mulai terselimuti benda dingin yang jatuh dari langit. Park Hyuri sengaja mengajak seorang yang ia percaya pergi ke taman. Karena salju adalah hal favoritnya, ia meminta bantuan agar bisa keluar malam dengan alasan khusus. Namun ternyata, itu membuat Hyuri menyesal kenapa ia harus mengajak pria ini. Tepat pada turunnya salju pertama, Hyunsuk pertama kalinya juga mengutarakan perasaan yang seharusnya Hyuri tak usah tahu.

Malam semakin dingin, di balik pakaian tebalnya Hyuri bersembunyi. Setelah untaian kata dari Hyunsuk, Hyuri seketika mematung mencerna perkataan pemuda itu lagi untuk sekedar menemukan jawaban, tapi nihil ia tak menemukan apa pun untuk dilontarkan kembali.

Tak dapat menghilangkan kebiasaan buruk, saat Hyuri dalam keadaan seperti ini membuatnya merasa terpepet, ia selalu berpikir dangkal. Gadis itu hanya memikirkan bagaimana cara agar semua ini berakhir cepat. Tanpa sadar Hyuri mengangguk dengan sendirinya. Menempatkan kata YA seolah itu adalah jawaban satu-satunya.

Hyunsuk menghela napas dan tersenyum, saat itulah Hyuri terkejut dan baru sadar dengan jawabannya sendiri, gadis itu langsung panik yang menyebabkan malah ingin kabur, tapi baru saja membalikkan badan. Hyunsuk lebih dulu merengkuh tubuhnya memeluk dari belakang dan berkata, ''Terimakasih, Hyuri. Aku janji tak akan menyakitimu .... ''

Mendengar hal itu, Hyuri terdiam. Ia tak tahu pasti apa yang saat ini melanda hatinya, seperti ada sebuah desir, kesejukan tapi juga sedikit ketakutan.

Di tengah ketegangannya, Hyunsuk membalik tubuh Hyuri untuk menghadapnya, gadis itu jelas lebih memilih menunduk dari pada memperhatikan Hyunsuk dengan senyum di bibir tipisnya.

Beberapa detik kemudian Hyunsuk memeluk Hyuri sangat erat, menyalurkan kebahagiaan, meski sebenarnya ia tau Hyuri tak menginginkan hal ini. Laki-laki itu sampai tak sadar jika wanitanya menitikkan air mata, entah karena bahagia bisa dimiliki Hyunsuk atau ada hal lain yang membuatnya janggal. Hyuri menggeleng singkat, berusaha menepis hal-hal negatif yang terlintas di kepala.

Begitu lembutnya pelukan Hyunsuk sampai membuat Hyuri tak bisa menolak, dia membalas pelukan Hyunsuk , mencari kehangatan di balik dekapannya yang tertutup coat tebal seharga tiket konser VVIP. Turunnya salju mulai deras, namun dinginnya mungkin tak akan berasa bagi kedua pasangan itu karena sudah termabukkan oleh asmara.

Hyuri menyukainya meski ini adalah larangan besar.

[****]

Satu bulan berlalu, Hyuri menjadi terbiasa dengan hubungannya yang diam-diam menghanyutkan. Bahkan tak sesekali, keduanya hampir ketahuan saat mengobrol bercanda di dapur. Mungkin inikah yang dinamakan takdir? Semuanya akan berjalan lancar dengan sendirinya, Hyuri sedikit demi sedikit mulai menghilangkan rasa kekhawatiran di benaknya.

Me and My Broken Heart || TAMAT✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang