Park Hyuri, gadis yang mengalami kesengsaraan sejak usianya masih dini, pengalaman hidupnya hanya dipenuhi dengan siksaan. Namun semenjak kehadiran seseorang, semuanya berubah 180 derajat, ia diperlakukan bak seorang putri dalam Negeri Dongeng.
Aka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyuri berusaha menenangkan diri dengan meremas tangannya yang kosong. Suara kehebohan di luar itu sudah memudar setelah Hyunsuk memanggil Bodyguard untuk mencari sesuatu yang bisa membuka pintu.
'Tidak bisakah dia menjauh saja dan membiarkanku tenang dulu?' baru saja berkeinginan untuk mengutarakan isi hati. Namun Hyuri dibuat shock saat Hyunsuk berhasil mendobrak pintu dengan kasar.
"Jangan mendekat!'' Hyuri melarang, tapi Hyunsuk tetap saja berjalan ke arahnya dengan hati-hati. Ia menatap Hyuri yang sedang hancur. Untuk kesekian kalinya Hyunsuk menyaksikan kekasihnya dalam keadaan rapuh.
"Hyuri-ya .... "
Seolah menepis kehadiran Hyunsuk, Hyuri menahan kedua tangannya, menyuruh Hyunsuk berhenti di posisi tersebut. "Kubilang tetap di sana, jangan mendekatiku!'' Gadis itu merasa tenggorokannya tercekik. Rasa takut yang menyelimutinya tak kunjung hilang justru semakin bertambah.
"Aku mau ... hubungan kita berakhir!'' Hyuri mundur beberapa langkah menjauh. Ia tak peduli meski di belakangnya tembok atau jurang sekalipun, ia akan memilih melompat dari pada mendekat ke Hyunsuk. Ia hanya ingin pergi jauh, sejauh-jauhnya dari pria itu.
"Apa?'' Sebagai respons Hyunsuk hanya memiringkan kepala, dia menatap Hyuri lebih dalam lagi. "Aku tidak salah dengar?"
"Kita tidak bisa bersama, Hyunsuk! Aku tidak mungkin mencintai kakakku sendiri.'' Hyuri hanya mampu menunduk dan menggeleng. "Ternyata kehadiranku yang bermasalah, ternyata benar ... harusnya aku yang lenyap, bukan ibuku! Kenapa selama ini aku tak bisa bercermin? Aku adalah manusia yang tidak tahu diri, Hyunsuk. Aku dengan lancang mencintaimu, aku hidup menumpang tapi berani-beraninya membenci majikanku, dan aku--" Suara Hyuri terputus, gadis itu meremas kepalannya yang tiba-tiba saja sakit.
"Kita akhiri sekarang sebelum semuanya terlambat, Hyunsuk ...." Air mata Hyuri kembali menetes. Ia tak menyangka perkataan menyakitkan ini akan keluar melalui bibirnya sendiri.
Hyunsuk diam sejenak, bukannya terkejut ia malah melepas tawanya membuat Hyuri seketika mendongak ke arahnya.
"Jadi, ibuku sudah mengatakan semuanya?'' lirih Hyunsuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
