08. Princesses Don't cry

148 51 185
                                    

Hyuri terkejut, wajahnya memucat seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyuri terkejut, wajahnya memucat seketika. Semua ketenangan yang baru saja dibangun tumbang begitu saja. Biasanya ia dipanggil ke ruangan ini hanya untuk diperintahkan bersih-bersih atau dimintai membuat minuman, tapi kali ini apa yang terjadi? Kenapa Nyonya Choi tiba-tiba ...

''Kau bahkan menjalin hubungan dengan putraku? Kau sungguh pemberani, Hyuri_ssi.''

Hyuri hanya mampu berlutut. Ia merasakan kaku yang teramat pada bibirnya, "S-saya .... "

"Katakan sesuatu, Park Hyuri!!!"

''Itu tidak seperti yang anda bayangkan, saya hanya berteman,'' jelasnya sambil terbata.

"Berteman?" Tawa renyah langsung keluar dari bibir Nyonya Choi, mendengar penuturan Hyuri barusan seperti mendapat sebuah jackpot yang berguna untuk dibahas, ''Waw ... Bahkan kau menyebutnya sebagai teman, bukan sebagai Tuan Mudamu?''

Hyuri kalah talak. ''Bukan begitu .... ''

''Sifatmu sama persis seperti ibumu, Park Hyuri. Tidak mempedulikan arti kasta dan tidak tahu diri!''

Saat itulah Hyuri baru berani mendongakkan kepala sebagai ungkapan tak suka. ''Nyonya, saya mohon jangan libatkan ibu saya, hina saya sesuka anda tapi jangan pernah menyebut ibu saya!!"

Ibunya adalah sumber kebahagiaan bagi Hyuri, tak akan ia biarkan seorang pun mengusik nama yang telah tiada itu.

Namun, bukannya mengidahkan perkataan Hyuri, nyonya Choi justru tergelak tawa lalu kembali memasang wajah angkuh. ''Kuharap kau masih mau berkata seperti itu jika tahu kelakuan ibumu yang sebenarnya.''

''Maksud anda?''

''Siap mendengar ceritaku?'' Nyonya Choi mengambil gelas miliknya di atas nakas, berjalan menghampiri Hyuri sambil meminum air berwarna merah gelap itu.

"Tahan air matamu sebentar untuk ini, Hyuri!" Dia tersenyum, mulai mengingat-ingat kembali masa lalu.

''Kau tahu pernikahanku berawal dari sebuah perjodohan? Perjodohan yang diatur oleh keluarga suamiku. Setelah menikah dengannya hidupku sangat suram. Dengar Hyuri, suram! Tidak memiliki kebahagiaan seperti kehidupan keluarga lain. Aku bergelimang harta, apa pun bisa kubeli. Tapi ada satu yang tak bisa kudapat, yaitu cinta dari suamiku. Ia tak pernah mencintaiku sama sekali. Namun ada kesalahan besar yang dia lakukan, yang mana itu menghadirkan Hyunsuk tanpa disengaja."

Nyonya Choi mengambil napas begitu panjang. Menahannya selama tiga detik sebelum menghembuskan perlahan.

''... Aku memutuskan untuk tetap mempertahankan kandunganku walau suamiku melarang keras. Dari pernikahanku yang sudah berumur 10 tahun, sangat wajar aku menginginkan kehadiran bayi, dia sangat lucu, benar bukan? Aku bahagia saat Hyunsuk benar-benar lahir." Air mata Hyuri mulai menggenang saat Nyonya Choi berjalan ke arah foto besar yang menampakkan Hyunsuk balita berada di pelukan kedua orang tuanya.

Me and My Broken Heart || TAMAT✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang