Soobin menyembulkan kepalanya di celah pintu yang dia buka. Si empunya kamar yang sedang duduk di atas kasurnya dengan buku komik di tangannya menoleh. Tersenyum lebar. Jungwon balas menyahut, mempersilakan Soobin untuk masuk kedalam kamarnya.
"Soobin Hyung- sini!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau sedang apa?"
Tanya Soobin. Jungwon mengangkat buku komik yang dia baca menunjukkannya ke arah Soobin yang duduk di bibir kasur.
"Komik, Soobin Hyung ada apa mengunjungi kamarku malam-malam ?. Apa ada sesuatu yang Hyung butuhkan?"
Soobin menggeleng, Tersenyum lembut. Di genggamnya kedua tangan Jungwon lembut. Kemudian Soobin menarik tubuh Jungwon untuk dia peluk.
"Aku hanya merindukanmu-"
Katanya dengan mengusap punggung Jungwon sayang.
Jungwon tersenyum lembut, dan membalas merengkuh tubuh Soobin.
"Maafkan aku..."
Kata Soobin pelan, Jungwon menarik diri. Di tatapnya Soobin dengan tatapan tak mengertinya.
"Untuk?-"
"Karna aku tidak berada disisimu disaat kau sedang memiliki beban pikiran dan sangat membutuhkan sebuah sandaran__
Maafkan aku, Jungwon~ah"
"Aku baru mengetahuinya dari Beomgyu.."
Soobin menunduk.
"Hei... Tak apa, lagi pula . Aku tidak ingin mengganggu kebahagianmu Hyung, Aku tidak apa-apa kok-"
Jungwon mengusap lembut bahu Soobin, Pemuda Yang itu tersenyum menenangkan
"Kau dan Jay-"
"Kami sudah berakhir Hyung-"
Jungwon menghembuskan nafasnya berat.
"Ini yang terbaik"
"Tapi..... Kau-
Apa masih mencintainya?"
Soobin mendekap kembali tubuh Jungwon, di usapnya puncak kepala Jungwon dengan lembut. Tak berselang lama, dapat Soobin rasakan tubuh Jungwon yang mulai bergetar kecil.
