2

2.8K 272 12
                                    

4 tahun kemudian.

Hari ini Daichi memiliki pekerjaan penting baginya. Puncak dari semua pekerjaan yang telah ia lakukan sejak 3 tahun belakangan ini. Jika kali ini ia berhasil, kenaikan pangkat akan menjadi hadiah untuknya.

Pagi itu begitu cerah, dunia pun seakan mendukung perjalanannya ke Tokyo dan lanjut menuju Hokkaido. Ia juga ditemani oleh beberapa rekan kerjanya.

Sebenarnya beberapa bulan setelah Nishinoya dan Asahi menjenguknya, Daichi sudah kembali seperti semula. Sudah lebih baik dari sebelumnya. Ia bekerja dan terkadang berkumpul bersama temannya. Mungkin ia sudah bisa menenangkan dirinya.

Teman-temannya juga sedikit lega melihat keadaannya saat itu. Entah dia masih memikirkan tentang Sugawara atau tidak, setidaknya dirinya sekarang sudah lebih tenang.

Saat ini ia tengah berada di dalam kereta, menunggu pemberhentiannya di Tokyo. Ia sibuk dengan pikirannya. Perasaan gugup menguasai dirinya. Ia hanya sibuk memikirkan bagaimana cara untuk bisa menenangkan diri.

Kereta berhenti. Sampailah ia di Tokyo. Walaupun perjalanan bisnis, tapi mereka masih punya banyak waktu untuk penerbangan. Daichi memutuskan untuk mencari sedikit makanan untuknya sarapan.

Ia berjalan mencari dimana tempat yang mungkin bisa ia kunjungi. Ia melihat sekeliling dan akhirnya menemukan sebuah kedai makan. Akhirnya ia memutuskan masuk ke dalam kedai tersebut dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Ia melihat sekeliling, memang cukup banyak orang yang datang ke tempat itu.

Matanya masih menelusuri keseluruh ruangan. Sampai pada saat ia melihat seorang pria bersurai abu-abu tengah membelakanginya. Terlihat pria itu sedang melayani pengunjung lainnya. Matanya terbelalak kaget, "Suga?"

Sekarang pria tersebut berbalik dan berjalan ke arah Daichi. Daichi yang melihat pun sekarang bisa melihat jelas-jelas wajah pria itu.

"Bukan," batinnya.

"Kau mau pesan apa, tuan?" tanya si pelayan.

"Berikan aku ... Berikan aku sandwich dan kopi." Ucapnya, itu adalah sarapan yang sering dibuatkan oleh Sugawara sebelumnya. Entah kenapa tiba-tiba ia menginginkan itu sekarang.

Si pelayan tersebut tersenyum lembut dan menjawab, "Baiklah, mohon tunggu sebentar."

Beberapa menit berlalu, Daichi selesai dengan makanannya. Ia menuju Bandara bersiap untuk penerbangannya ke Hokkaido. Sambil berjalan dia masih memikirkan penampakan yang ia lihat tadi. Walau sekilas, wajah si pelayan tadi cukup mirip dengan Sugawara.

Entah kenapa sejak sampai di Tokyo aku selalu teringat dengan Suga, Batinnya

"Sial," Daichi mengumpat.

Ia mencoba melupakan kejadian itu dan berjalan cepat menuju bandara. Tepat saat sampai di Bandara, pesawatnya sudah akan lepas landas. Ia memasuki pesawat dan duduk di dekat jendela bersama rekan kerjanya.

"Daichi, ada apa?" tanya temannya yang duduk disampingnya.

Daichi balik bertanya, "Apa?"

"Tidak, hanya saja kau terlihat pucat. Kau baik-baik saja kan? Pertemuan kali ini adalah suatu hal yg penting loh, jangan sampai kau sakit atau apa nanti." Khawatir temannya.

"Tidak apa apa, hanya saja aku sedikit gugup." Balas Daichi diiringi dengan kekehannya pelan.

"Ahaha ... Ayola Daichi, apa kau segugup itu?" balas temannya juga diiringi gelak tawanya.

~#~

Dari Tokyo menuju Hokkaido memang cukup lama memakan waktu perjalanan. Mereka sampai di Hokkaido pukul 10 malam, langsung mencari penginapan dan akan berangkat menuju kantor pusat Hokkaido besok pagi.

Don't Away || DaiSuga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang