15

1.1K 102 4
                                    

Masih menelusuri jalan menuju ke rumah. Awal yang hening, namun Daichi kembali bersuara kecil.

"Aku kekanak-kanakan."

Sugawara menoleh, ia mendapat Daichi yang lebih tinggi darinya itu menunduk, malu?

"Tidak, tapi ... seharusnya di pagi hari ini kau menggodaku dan mengatakan 'hi sayangku selamat pagi'." Goda sang Suga diikuti dengan tawa kecil.

Daichi menoleh dan melempar senyum kikuk dengan wajah kebingungan. Dan Sugawara hanya terus tertawa geli akibat ulahnya sendiri.

Berhenti dari tawanya, ia kembali berbicara pada Daichi, tepatnya ia bertanya.

"Apa kau akan kerja hari ini?" 

Mengingat saat ini sudah pukul 9 pagi, memang telat. Tapi seperti yang dikatakan oleh Yaku tadi, tak masalah Daichi telat, lantaran kemarin ia baru saja lembur semalaman.

"Aku pikir tidak dulu." Balas Daichi membuat Sugawara sedikit heran.

"Kau yakin? Yaku-san baru saja memberikan dokumen untukmu tadi."

"Iya, lagipula dokumen itu bukan untuk kita selesaikan. Yaku-san memberikan untuk rapat sabtu depan."

"Rapat?" Tanya Sugawara penasaran diiringi dengan ia memiringkan kepalanya.

"Ya, itu rapat untuk kita berdua. Kuroo bilang, aku harus datang bersamamu." Jelas Daichi membuat Sugawara semakin merasa bingung, rapat seperti apa?

Tapi setelahnya Sugawara tak bertanya lagi, ia hanya mengangguk menandakan mengerti.

Karena Daichi sendiri ingin pulang dan tak kembali ke kantor, Sugawara hanya mengikuti keinginannya.

Mereka sampai di rumah tak lama berjalan dari area taman. Hanya 10 menit, karena tempat yang memang tak jauh.

Tubuh yang kelelahan, Sugawara langsung membawa dirinya untuk duduk di sofa ruang tv. Mengistirahatkan kakinya.

"Kakimu baik-baik saja?"

Daichi bertanya lantaran Sugawara yang terlihat memijit kakinya.

Sugawara mengadah, ia menjawab, "Bukan apa-apa, hanya sedikit pegal karena berlarian mencarimu."

Setelahnya Daichi datang membawa minyak pijit untuk membantu Sugawara. Kekuatan tangan yang lebih kuat namun lembut, membuat Sugawara merasa lebih baik akibatnya.

Setelah dirasa sudah, Daichi membawa minyak tadi untuk diletakkan di tempatnya.

Ia pun kini berjalan ke dapur, begitu tau bahwa Sugawara memasak untuknya, tapi sama sekali ia tak menyentuh makanan itu.

Ia berseru lembut dari arah dapur, namun masih bisa tertangkap oleh telinga Sugawara.

"Maaf, aku bahkan tak memakan masakan buatanmu."

"Bukan masalah, aku bisa membuat lagi untukmu nanti." Balas Sugawara tak mempermasalahkan.

Daichi diam sejenak dan masih memandangi masakan tersebut, masih ada semangkuk yang sudah dihangatkan tadi.

"Sepertinya, aku akan sarapan dengan ini saja." Ucapnya dan berjalan ke meja makan.

Sugawara mencegat dengan berkata, "Tidak perlu, aku bisa memasak yang baru untukmu."

"Tapi aku ingin makan yang ini," bantahnya lagi yang membuat Sugawara terdiam tanpa bisa membalas lagi.

Daichi duduk di meja makan, tak jauh dari sofa tempat Sugawara duduk yang kini tengah menonton acara tv.

Don't Away || DaiSuga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang