"Paman, apa ini adikku? Siapa namanya? Apa aku boleh menyentuhnya? Dia sangat kecil, bisakah aku menggendongnya?"
Riakan suara yang diujungkan dengan tanda tanya. Gadis kecil yang kegirangan, rasa penasaran memuncak di dadanya. Gemas dan rasa sayangnya tercipta kepada bayi kecil yang kini berada di keranjang bayi. Tengah tertidur lelap setelah diberikan susu dan di buai oleh orang tuanya.
"Ayumi, sssttt." Ujar Ayahnya sembari menempelkan jari telunjuknya di bibir memberi isyarat untuk senyap.
Gadis kecil itu mengikuti sang Ayah, menempelkan jari di mulut dan berdesis sama.
Namun sang bayi yang sedang tidur itu tetap terbangun, merengek membuat si gadis kecil jadi cemas.
"Paman Suga, apa yang terjadi padanya?" Tanyanya khawatir.
Sugawara dengan tenang menggendong bayi itu dalam dekapannya, menenangkannya kembali agar ia diam.
"Apa itu salah Ayumi? Apa Ayumi terlalu berisik?"
Nadanya merasa bersalah, ia tertunduk dengan tangan saling bertautan di dadanya. Daichi mendekat, memberikan usapan lembut di kepala si gadis. Ia menyelaraskan tingginya dengan Ayumi dan berujar lembut membuatnya merasa lebih baik.
"Itu bukan salahmu. Lihat, dia tertawa sekarang."
Daichi melirik Sugawara yang tengah menggendong bayi dengan sesekali membuatnya tertawa. Ayumi ikut melirik, setelah melihat dengan jelas bayi itu memberikan senyuman, bukan tangisan lagi.
Sugawara membawa dirinya duduk di sofa, juga mendudukkan bayi di pangkuannya dengan menghadap ke semua orang. Dengan ragu, Ayumi mendekat. Melihat dengan baik-baik dan hati-hati agar si bayi tak menangis lagi seperti sebelumnya.
Tangannya mencapai, memegang tangan sang bayi dengan lembut. Alhasil, jarinya di genggam oleh tangan kecil milik si bayi. Merasakan penerimaan, Ayumi sekarang merasa lebih baik dari sebelumnya.
"Ayah, bayinya memegang tanganku. Ibu lihat, paman dia menyukaiku." Masih kegirangan, dia memanggil semua orang untuk melihat apa yang sudah dilakukan bayi kecil itu padanya.
Satu hal lagi yang membuatnya girang. Bayi kecil itu tertawa melihat kelakuannya yang barusan. Semua juga terpesona dengan senyum si bayi. Ayumi perlahan mundur, menjauh dari Sugawara.
"Ada apa?" Tanya Daichi.
"Ayumi, sangat tersentuh."
"Lalu kenapa kau mundur?"
"Ayumi takut jika nanti dia menangis lagi." Balasnya polos.
Semua tertawa.
"Tidak akan, kemarilah." Panggil Sugawara dengan lembut. Ayumu kembali mendekat dan kembali menggapai tangan si kecil.
"Ayumi, kami memberinya nama Yuki, bagaimana menurutmu?" Tanya Sugawara.
"Yuki? Bukankah itu bagus? Namanya sangat cocok. Yuki-chan!"
Bayi itu kembali tertawa, Ayumi terkejut lagi, namun tak lama kemudian ia ikut tersenyum kepada Yuki.
"Apa Ayumi boleh menggendongnya?"
"Yuki masih kecil, tunggu dia berumur satu tahun dulu." Sela Hamasaka selaku Ayahnya.
"Dia boleh, walaupun masih lima bulan, badannya sudah cukup kuat." Sela Sugawara membuat Hamasaka tak berkutik lagi.
Sugawara mengajak Ayumi ikut duduk di sampingnya. Memberikan Yuki dan mendudukkannya pada pangkuan Ayumi. Bukan hal yang lain lagi, kesenangan yang begitu sangat besar dirasakan. Apalagi ketika bayi itu diam tanpa menangis. Hanya saja, Ayumi yang masih takut akan melukai adiknya jika dia tidak sengaja memegangnya secara kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Away || DaiSuga
عشوائيEND [Haikyuu!!] Fanfiction Characters : Sawamura Daichi x Sugawara Koushi Sugawara sengaja pergi jauh keluar kota agar tak bertemu dengan Daichi lagi. Tapi saat takdir berkata lain, Sugawara yang telah lama menghindar dari Daichi malah dipertemukan...