24

836 85 6
                                    

"A-aku pikir, ini terlalu kecil, Daichi."

Sugawara yang baru saja keluar dari ruang ganti pakaian sebuah toko memberikan raut wajah yang menggemaskan. Wajah yang memerah karena malu dan ketidaknyamanannya tentang pakaian yang ia pakai membuatnya semakin seksi di mata Alpha yang menemaninya.

Perut yang lebih besar dari biasanya membuat sesak di tempat itu. Hal itu lah yang membuat Sugawara merasa kurang nyaman dengan pakaian yang ia coba.

"Tapi itu bagus untukmu," goda Daichi yang berhasil membuat Sugawara sedikit cemberut.

"coba yang satu ini." Daichi memberikan pakaian lain yang ada di tangannya.

Ia menunggu sampai Sugawara kembali keluar dari ruang ganti.

"Bagaimana?" Tanya Sugawara saat keluar.

Daichi tersenyum memperhatikan, "Menurutmu, bagaimana?"

"Kupikir ini cukup bagus, yang milikmu juga bagus." Ucapnya memerah.

"Kita ambil?"

Sugawara mengangguk, "Hn."

Daichi terkekeh, dirinya tau bahwa Sugawara sangat suka dengan style-an yang ia pakai saat ini. Walau berusaha menyembunyikan, tapi cukup jelas dimatanya.















Tanggal yang telah mereka tetapkan, dan juga orang tua yang sudah merestui. Pernikahan yang seharusnya dilakukan memang harus dilakukan.

Tiga hari sebelum hari H, persiapan yang mereka lakukan semakin banyak. Walau tamu undangan hanya kerabat dan teman-teman terdekat, tapi penyambutan untuk mereka tetap harus dilakukan.

Selain persiapan dekorasi dan makanan, mempersiapkan mental juga tak kalah penting. Gugup adalah hal lumrah, namun melakukan kesalahan karena gugup adalah hal yang 'jangan' sampai terjadi.

Daichi berlatih, Sugawara juga menelan semua kegugupannya.
















Semua tamu sudah berkumpul, entah mereka yang datang lebih awal atau hari yang memang berlalu dengan cepat.

Daichi dan Sugawara berdiri dengan yakin, tidak ada keraguan maupun gugup yang mengguncang.

Mengikat diri dan mengikrarkan janji. Bersumpah dengan nama masing-masing, akan selalu bersama sehidup semati, tidak terpisah bahkan dengan kematian, menjaga satu sama lain dalam keadaan apapun, menjaga keharmonisan keluarga dan berharap yang terbaik tentang bayi dalam kandungan.

Semua orang memberikan tepukan yang meriah, senyuman dimana-mana, bahkan ada tangisan kebahagiaan.

Bongkahan senyuman menghiasi wajah Sugawara, ia melirik Daichi. Dan disana Daichi sudah melirik dalam kepada dirinya.

Saat diperbolehkan, Daichi tanpa pikir panjang melakukan dengan sengaja.

Ciuman yang mendarat di bibir Sugawara, pun Sugawara yang menerima dan membalas ciuman tersebut.

Ciuman hangat dari pasangan resmi antara Daichi dan Koushi.

Setelah acara sakral selesai, para tamu undangan diperbolehkan menyantap hidangan. Tapi, daripada hidangan yang tersedia, teman-temannya lebih tertarik pada mereka berdua. Semua mendatangi untuk mengucapkan selamat.

Pria bersurai gelap dengan campuran warna jingga terang bersikap sok tegas, ia berujar "Haha siapa sangka hari membahagiakan ini bisa datang dalam hidupku."

"Hei jika kau ingin menangis, menangis saja, kau terlihat aneh saat berlagak sok tegar saat ini." Pria bermarga Tanaka selaku teman dekatnya menyanggah sambil memukul punggung temannya itu.

"Selamat untuk kalian berdua, Daichi, Suga." Ucap Asahi lebih dahulu dari yang lain.

Shimizu juga bergerak, mengulurkan tangan memberikan sebuah keranjang yang berisikan perlengkapan, tentunya untuk sang bayi.

"Terima kasih, kiyoko."

Pasangan lain datang mendekat, dan Sugawara hanya tercengang dengan sesuatu dalam pelukan pria orange.

"Ah Kyo-chan~ Lucunya! Kau membawanya?" Ujarnya gemas.

"Tentu, dia harus bertemu dengan ibu dari temannya yang akan lahir nanti, bukan." Balas Hinata semringah.

"Selamat atas pernikahan dan kehamilanmu Suga-san, Daichi-san." Ujar Kageyama.

"Aku harap sifatnya tidak seburuk Ayah dan Ibunya," seseorang menyanggah, suaranya seakan datang dari jauh.

Karena merasa itu tentang bayinya, Hinata dan Kageyama sontak melirik seseorang tersebut.

"Woah Tsukishima! Kau ada disini?" kaget Hinata.

"Ha? Kau pikir kau cukup baik dalam sifatmu?" bantah Kageyama tak terima.

"Tsukki, hentikan. Jangan berkata seperti itu." Yamaguchi pun ikut membantah ucapan Tsukishima.

Mereka mendekat memberi selamat dan hadiah seperti teman yang lain. Lalu Yamaguchi menghampiri Hinata.

"Dia sangat imut, kau memberi namanya apa?" Tanyanya antusias.

"Kyo, namanya Kyo." Balas Hinata tak kalah antusias.

"Kyo-chan~"

Merasa semakin berlama-lama di antara mereka semua, Daichi berseru yang dapat di dengar oleh semua orang.

"Kalian semua, silakan nikmati hidangan yang telah disediakan."

Tamu undangan mengikuti, terlihat dari kejauhan bahwa Nishinoya dan Tanaka seakan berlomba siapa yang mampu menghabiskan makanan terlebih dahulu.

Sugawara memperhatikan, terkekeh karenanya.

Perasaan lega yang entah darimana meluas di dalam dirinya. Sesuatu yang cukup ia ragukan, sebuah pernikahan yang rasanya hanya mimpi, menjadi kenyataan di siang hari itu.

"Yaaa .. selamat untuk kalian berdua, dan terimakasih atas undangannya, pasangan Sawamura."

Seruan yang terdengar jelas membuat Sugawara mencari sumbernya. Daichi pun sama. Mereka mendapati pria dengan surai gelap yang terlihat mencolok dengan gaya khasnya, ditemani oleh pria yang lebih kecil, juga khas dengan rambutnya yang bergradasi kuning dan hitam.

"Terimakasih, Kuroo-san." Balas Sugawara terlebih dahulu.

"Bagaimana kabarmu, Sugawara?" Tanyanya.

"Baik, terimakasih. Dan juga terimakasih sudah mengizinkanku cuti beberapa bulan ini."

"Tidak meminta pun, kami akan menyuruhmu untuk cuti, dan jika Kuroo tidak mengizinkan aku akan memberinya pelajaran." Balas pria yang bersama Kuroo tersebut.

"Haha terimakasih, Kenma-san, kau tidak perlu melakukan itu."

"Tetap jaga kesehatanmu, lalu--apa kalian melihat Shoyo?"

"Hinata? Dia ada di sana, meja di bawah pohon sana," tunjuk Daichi.

Kenma melirik, "Aku akan segera kembali."

"Dia itu, benar-benar membutuhkan Chibi-chan dalam hidupnya, ya." Tutur Kuroo.

udah lama aja ga update, niatnya libur seminggu eh kebablasan dua bulan mhuehe.

terus sekarang gue niatnya pengen ngebut nge-update, capek juga liat cerita belum selesai kek gini.

buat kali ini, itu aja dulu, sampai ketemu lain waktu.



Sekalian mampir ke cerita sebelah gaysssss. Gue maksa.

Don't Away || DaiSuga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang