26

1.3K 94 12
                                    

"Daichiiiii."

Teriakan bercampur rengekan itu berasal dari Sugawara yang tengah duduk di beranda rumah.

Daichi berlari menghampiri, dengan wajah gelisah ia bertanya, "Ada apa? Apa kau butuh sesuatu?"

"Hm ... rambut." Balasnya yang berhasil membuat Daichi terperangah.

Belakangan ini Sugawara terkadang meminta sesuatu yang cukup aneh seperti ingin memindahkan kandungannya pada Daichi, atau bahkan ia juga merengek tidak ingin melahirkan jika bayinya tidak kembar.

Walau setengah bercanda atau hanya mempermainkan Daichi, tapi itu berhasil membuat Daichi kebingungan. Namun kebingungan itu lah yang diinginkan Sugawara. Memperhatikan wajah Alpha yang sama-sama mengkhawatirkan dirinya dan anak mereka membuatnya terhibur.

"Bagaimana aku bisa mendapatkan rambut?" Tanya Daichi mencari jawaban.

"Aku ingin kau membeli rambut palsu untukku, kau bisa mencarinya di toko aksesoris atau dimanapun yang kau mau."

Daichi sejenak berpikir, "Tapi jika aku pergi--

"Tidak apa-apa, aku akan menunggumu disini. Pergilah, kau akan membelikannya untukku, kan?"

"Baiklah, jangan melakukan hal berbahaya saat aku pergi."

Daichi mengganti kaos oblong yang ia pakai menggunakan setelan jaket dan celana panjang yang tertutup. Toko aksesoris yang bisa terbayang olehnya hanya di taman kota, 15 menit jika menggunakan bus. Namun ia memilih taksi untuk mempercepat perjalanannya.

Saat sampai, ia bertanya pada karyawan toko tentang rambut palsu yang dimaksud Sugawara. Sang karyawan menjawab ada, namun satu pertanyaan dari karyawan yang membuat Daichi kebingungan.

"Warna apa dengan bentuk seperti apa? Apa kau ingin yang pendek, atau yang panjang?"

Ia tidak punya waktu untuk kembali, kelalaian untuk tidak membawa ponsel juga menyulitkannya.

Daripada kebingungan, Daichi berpikir terlebih dahulu, warna yang memungkinkan adalah warna yang sama dengan rambut Sugawara, pastinya dengan yang lebih panjang, dan bentuknya sedikit bergelombang.

Pada akhirnya Daichi memilih hanya dengan perkiraannya. Namun hal itu bahkan memakan waktu 20 menit lebih.

Setelah selesai membeli, ia berniat untuk segera pulang ke rumah. Namun di tengah perjalanan ia berhenti di salah satu toko buah untuk membeli beberapa jeruk mengingat Sugawara pernah menyebut bahwa ia ingin memakannya.

Setelah selesai membeli, barulah ia langsung menuju ke rumah.

Memasuki pintu dengan sapaan bahwa ia baru saja pulang, "Koushi, aku pulang."

Namun tidak ada jawaban sama sekali, biasanya Sugawara akan langsung membalas lalu menyusul Daichi ke depan pintu.

Tapi setelah Daichi masuk ke rumah pun ia tidak bisa menemukan Sugawara. Kepanikan mulai terasa. Suara benda jatuh membuat pengalihan, berasal dari dapur. Daichi langsung mengejar ke dapur dengan perasaan khawatir jika ada penjahat yang sedang menyandera Sugawara.

Namun saat sampai di dapur, ia hanya menemukan Sugawara seorang, tapi dalam keadaan benar-benar buruk.

"Koushi, apa yang terjadi?" tanyanya khawatir, nadanya terdengar tegang.

Terlihat Sugawara yang menahan sakit, kekhawatiran membuat Daichi linglung akan apa yang harus ia lakukan.

Ia mulai sadar ketika begitu banyak cairan yang menggenang di sekitar Sugawara. Daichi bergegas menelpon taksi dan mencoba menenangkan Sugawara sebisanya. Walaupun dirinya sendiri tak bisa tenang sama sekali.


























Don't Away || DaiSuga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang