Bab 8 : Yang terjadi sebenarnya

66 1 0
                                    

Hay Edelwis_Lavender Readers, too all readers. Terima kasih telah membaca dan mau mampir kecerita saya, jika anda suka jangan lupa Vote, Follow dan Komentar supaya saya dapat mempublish double up dalam satu hari :).

"Terkadang aku berfikir, kita menikah dengan seseorang yang tanpa kita cintai namun hingga suatu hari tanpa kita ketahui kita jatuh hati tanpa sadar"~Indira

Author POV

Hari ini adalah hari ketiga setelah pernikahan Raga dan Indira, Indira jauh lebih pendiam sejak kehadiran Reydo satu hari yang lalu. Indira mengalami sebuah trauma yang berkaitan dengan kekerasan dan pelecehan seksual dan sepertinya terkait dengan Reydo,Raga hari berencana membawa Indira pergi liburan dan soal sekolah Indira dilaksanakan online karena pandemi corona.

Raga dan Indira bersiap akan pergi ke bali lebih tepatnya ke Ayana resort tempat impian Raga, terakhir kali dirinya ke Ayana resort adalah saat ibunya masih ada dan berliburan bersama Ayah dan Ibunya namun sejak Ibunya tiada tempat ini sudah tidak pernah dia kunjungi lagi, Ayahnya malah lebih sering pergi bersama istri barunya dan kakak tiri serta adik tirinya sedangkan Raga hanya di tinggalkan dirumah dengan alasan tidak ada yang menjaga rumah.

Indira duduk di pinggir ranjangnya sedangkan Raga mengambil bajunya dan baju Indira tak lupa juga beberapa perlengkapan yang akan digunakan nanti.

"Indira...Ayo jangan terus seperti ini, kita akan liburan dan lepaskan semua beban pikiran mu, jika tidak kamu dapat bercerita padaku namun jika kamu tetap tidak mau tidak apa-apa aku tidak akan memaksamu" Ujar Raga mengelus pelan kepala Indira dan mendaratkan sebuah ciuman hangat, Indira hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun namun senyuman itu di sertai dengan air mata.

"Raga...a-aku takut..." Ujar Indira menunduk kemudian menangis, Raga berjongkok di hadapannya kemudian menghapus air matanya.

"Jangan takut, aku sudah mengucapkan janji suci pernikahan kita di hadapan orang tua dan tuhan, dalam keadaan apapun dirimu sekarang dan sampai selama-lamanya kamu adalah istriku satu satunya, jangan takut" Ujar Raga tersenyum menghapus air mata yang tersisa di mata Indira.

"Ma-makasih" Ujar Indira memeluk Raga dengan erat seolah dirinya tidak ingin kehilangan Raga.

"Apakah kamu bisa ceritakan hubungan apa kamu dengan dia?" Ujar Raga dengan lirih takut Indira marah dan traumanya kembali terjadi, namun semua diluar dugaan.

"Re-Reydo adalah teman masa kecilku, sejak kecil dia sangat suka denganku dan aku mengerti itu bukan aku tidak peka hanya saja aku tidak ingin jika saat aku menerima hatinya dan menghancurkan hatinya hingga pada akhirnya menjadi teman pun aku tidak bisa" Ujar Indira menjeda ucapannya kemudian menarik nafasnya. 

Flashback on...

Hari itu ada seorang gadis duduk di halte sambil membaca sebuah novel sesekali gadis itu melirik ponselnya menungu kabar Ayahnya Namun dua jam berlalu Indira tidak kunjung dijemput oleh Ayahnya, saat itu dirinya merasa sangat haus dan memutuskan meminum air putih yang dia bawa dari rumahnya setelah meminumnya dia kembali membaca novelnya dirinya mengira Ayahnya mungkin sedang dalam perjalanan dan mungkin saja macet.

15 Menit berlalu, kepala Indira mulai sakit dan tidak berselang beberapa detik dirinya jatuh pingsan tidak sadarkan dirinya. Saat dirinya bangun dirinya sudah duduk disebuah kursi kayu dengan kaki dan tangan di ikatsemua gelam gulita karena pecahayaan disana terbatas bayangkan hanya 1 lampu redup-redup. Setelah mengetahui Indira sadar seseorang berjalan mendekat Indira dengan wajah di gunakan topeng berwarna hitam.

"Kamu sudah bangun sayang? apa yang kamu rasakan" Ujar Pria bertopeng tersebut dengan jarinya yang menyentuh lembut dagu Indira.

"Hiks...kamu siapa...aku takut...hiks...tolong lepaskan aku..." Ujar Indira memohon dengan air mata menetes deras namun permohonan itu tidak dipedulikan oleh pria bertopeng tersebut.

"Kamu sangat cantik, persis seperti Leviria" Ujar pria bertopeng tersebut dengan senyum miring yang membut Indira semakin takut.

"Leviria, apakah kamu tahu luka didalam hatiku seberapa dalam, kamu berjanji akan bersamaku namun mengapa kamu berdusta!" Bentak Pria tersebut membut Indira semakin menangis kencang.

"AKU BUKAN LEVIRA! LEPASKAN AKU! PRIA GILA!" Teriak Indira tepat diwajah pria bertopeng tersebut.

"BERANI KAMU MEMBENTAKKU!" Sebuah telapak tangan melayang kearah pipi Indira dan Indira memejamkan matanya.

Plakkk...

Sudut bibir Indira mengeluarkan darah segar sedangkan pria itu mendadak berubah sifat mengambil sesuatu dan mengelapnya.

"Maaf, maaf"

"Maafkan aku, aku menyakitimu"

"Maafkan aku, aku terlalu takut kehilangan dirimu" 

Pria tersebut tampak memiliki gangguan mental namun sebenarnya tidak dirinya hanya terobsesi dengan sosok yang bernama Leviria.

"LEPASKAN AKU!" Tanpa basa-basi tamparan kedua malayang ke arah pipi Indira lagi.

"DIAM!, AKU TIDAK MENGIZINKAN KAMU MEMBENTAK AKU!" Ucap pria bertopeng tersebut dan kemudian melangkah keluar mengambil sesuatu.

Tidak lama setelah itu pria tersebut kembali dengan 2 orang pria gagah, 1 pria gagah memegang gaun pernikahan yang sangat indah, dan 1 pria lagi memegang sebuket bunga Mawar putih dan satu kotak cincin DR.

"Saya mau kamu menikah dengan saya hari ini, gunakan semuanya layaknya pengantin wanita pada umumnya" Ujar pria tersebut duduk di atas kursi sambil menyalakan sebatang rokok, sedangkan dua orang pria tersebut tampak kewalahan dengan berontakkan Indira yang membuat pria itu bangkit berdiri dan membuang rokonya kemudian berjalan mendekati Indira.

"Turuti semuanya dan gunakan, atau aku akan membuat mu menyesal hari ini" Ujar Pria tersebut namun yang dia dapatkan adalah ludahan Indira alhasil pria tersebut tampak marah besar dan memberi isyarat agar 2 orang pria tersebut keluar.

Setelah dua pria tersebut keluar, pria bertopeng itu membuka paksa pakaian Indira namun sekuat tenaga Indira terus memberontak beberapa kali pria tersebut menampar, menjambak, memukul Indira namun semua tidak membuat Indira putus asa untuk melawan pria bejat dan gila ini.

"Tuan, ada segerombolan polisi disini" Ujar salah seorang Pria dari luar membuat Indira mendapatkan kesempatan untuk kabur, aku berlari menuju sebuah jendela namun dengan segera mereka menyadarinya.

"JANGAN MENDEKAT! ATAU AKU AKAN LONCAT KEBAWAH!" Ujar Indira namun Pria bertopeng tersebut tidak menghiraukan ucapannya, malah dirinya semakin mendekat dan tanpa basa-basi tidak memperdulikan apapun lagi Indira loncat dengan ketinggian 2 lantai dari gedung bertingkat, namun untungnya Indira terjatuh keatas semak-semak, dengan samar-samar Indira mendengar ada seseorang yang berteriak mungkin polisi tersebut dan aku dilarikan kerumah sakit.

Flashback off...

"Begitulah kisahnya, Namun setelah itu dia menghilang dan kembali di hari pernikahan kita" Ujar Indira setenang mungkin.

"Ku rasa ada yang tidak benar dari sini apakah dia yatim piatu?" Tanya Raga pada Indira yang merasa ada sesuatu yang aneh disini.

"Ya dirinya yatim piatu sebenarnya dan aku mengetahuinya saat dia berumur 18 tahun dan aku umur 9 tahun kata dia, dia di adopsi saat umur 16 tahun dan juga saat sejak saat itu kami jadi sering bermain berbagi cerita aku sudah menganggapnya menjadi kakakku, tetapi aku tidak duga dia seperti itu" Ujar Indira kemudian tersenyum kecewa.

"Ya sudahlah, yang berlalu biarkan berlalu sekarang kita jalan yuk nanti ketinggalan pesawat" Ujar Raga kemudian merangkul istrinya.

Bersambung...

Hay semuanya, next gak? atau sampai disini aja pastikan kalian Vote, Follow dan Komentar. Oh iya sekedar memberitahu kalau bulan depan aku akan mempublish sebuah cerita baru berjudul 'Kisah diary SMK' Untuk kalian yang baru masuk SMK/SMA siap-siap baca ya semua akan di tulis secara nyata jadi kalian kalau bertanya ada romansanya atau tidak, aku tidak tahu karena ya begitu kan aku mengikuti kenyataan so tunggu aja ya.

Jangan lupa Follow Instagram aku supaya kalian tahu kedepannya aku akan memberi kabar disana.

Instagram : Edelwis_Lavender_

Thank youuu

Love With TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang