Bab 15 : baby bintang dan baby pelangi

92 1 0
                                    

Hay semuanya!, terima kasih untuk kesekian kalinya kalian mampir kecerita ini hingga ending, jika kalian suka jangan lupa Vote, Follow dan komentar pendapat kalian dari prolog hingga bab 15 ini ya, so enjoy! happy reading!.

"Terkadang hidup itu seperti skenario, ada hari dimana kita mendapatkan sakit dan bahagia begitu juga aku dengan Raga"~Indira

Author POV

3 bulan kemudian....

Pagi yang cerah di sambut dengan suara teriakkan dari seorang wanita siapa lagi jika bukan Indira, menurut dokter seminggu yang lalu bahwa bayi yang di kandung Indira akan lahir sekitar 2 minggu lagi dan paling cepat adalah 1 minggu lagi, tetapi Indira jatuh dari tangga tadi pagi membuatnya harus melahirkan jauh lebih cepat dari prediksi dokter.

"Hiks...sakit banget" Ujar Indira terus memegang perutnya yang merasakan gejolak dan rasa sakit yang sulit di pungkiri.

"Pembukaanya baru tiba di pembukaan ke 6 masih belum waktunya lahir" Ujar seorang dokter yang merupakan istri Reydo, Della.

"Jadi masih butuh berapa lama lagi?" Tanya Raga cemas sambil memegang tangan indira yang meremas kuat.

"Sekitar 8 sampai 9 jam untuk prediksi saya, jika bisa mbak Indira lebih bagus lagi jalan untuk memperlancar persalinannya" Ujar Della pada Raga sedangkan Indira terus menangis dan berteriak.

"Hiks...sakit banget" Ujar Indira sambil menahan rasa sakitnya yang terkadang sakit sekali terkadang reda.

"Raga, mbak Indira sepertinya salah satu anaknya mengalami sungsang, dan sepertinya kami harus melakukan operasi" Ujar Della setelah mengechek pembukaan Indira.

"Ngak! aku gak mau operasi" Ujar Indira yang mendengar dirinya harus di operasi.

"Tapi ini demi keselamatan kamu sama anak kita dira" Ujar Raga yang sudah sangat cemas melihat raungan Indira di atas kasur rumah sakit.

"Lakukan yang terbaik" Ujar Raga kemudian mendatangani surat persetujuan operasi.

Tidak butuh waktu lama Indira di bawa ke ruang operasi dan di suntik bius kemudian operasi dimulai saat indira sudah mulai tidak sadarkan diri.

1 jam berlalu belum ada kabar tentang Indira yang masih didalam ruang bersalin, Raga terus berdoa sedangkan sahabat Indira dan sahabat Raga terus membantu gurunya yang terus takut dan cemas ap lagi salah satu anaknya sungsang. Keluarga Raga dan keluarga Indira disana tak lupa juga Reydo yang bela-belain balik dari Amerika ketika mendengar Indira akan melahirkan.

2 jam berlalu, sama seperti di awalnya Raga justru ingin mendobrak pintu operasi karena sangking khawatirnya dia, tetapi terus di tahan oleh sahabat sahabatnya itu. kesekian waktunya Indira belum ada kabar hingga sekarang jarum jam menunjukan pukul 1.45 suara bayi terdengar nyaring ditelinga Raga.

"Selamat pak putra dan putri bapak sudah lahir" Ujar seorang suster memberitahunya tetapi tampak ada satu hal yang membuatnya enggan mengatakannya.

"ada hal lain lagi sus?" Tanya Justin yang mengerti bahwa ada hal yang belum tersampaikan oleh suster tersebut.

"Nona Indira mengalami kritis akibat pendarahan yang cukup banyak" Ujar suster tersebut kemudian kembali masuk kedalam ruang operasi sedangkan Raga seketika jatuh ke atas lantai.

"In-Indira gak kenapa-kenapakan? Indira baik baik aja kan?" Ujar Raga pada dirinya sendiri dengan tatapan kosong di pintu operasi.

"Indira gak akan kenap-kenapa, gue percaya Indira bakal baik baik aja dia bukan orang yang mudah menyerah dia orang yang kuat dan ceria" Ujar Reydo yang terus menenangkan Raga namun dirinya juga sedikit takut.

Love With TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang