Bab 10 : Reydo and Indira, bab 11 : Tunangan Indira and Raga

65 1 0
                                    

Hallo semuanya! terima kasih sudah mau mampir membaca ceritaku, jika kalian suka jangan lupa Vote, Follow dan juga komentar pendapat kalian. thank you, happy reading.

"Perempuan itu sulit, disaat bersikap lemah akan dikatakan gadis lemah, saat bersikap kuat akan dikatakan sok kuat"~Indira

Indira POV

Hari ini adalah hari kedua kami berada bali, tepatnya di Ayana resort. Kami berencana akan makan malam  nanti disini tetapi Raga sedari tadi memperhatikan ponselnya dan mengabaikan aku, sedangkan aku hanya menatap kedepan entah melihat apa.

"Raga, aku mau rujak" Ujar ku pada Raga namun hanya di balas dengan deheman saja, padahal aku sangat ingin memakan rujak bahkan perutku sudah berbunyi.

"Ish, lihat apa sih sampai segitu seriusnya" Ujarku pada Raga sambil mendengus kesal, sedangkan dia tetap diam menatap ponselnya terus menerus hingga akhirnya aku memilih untuk mencarinya sendiri.

Sepanjang jalan aku tidak melihat ada yang menjual rujak karena disini rata-rata menjual makanan restoran hingga aku melihat sebuah gerobak terlintas dari depan dan aku memutuskan membelinya.

"Pak rujaknya 1 porsi ya di bungkus aja, jangan pakek nanas dan timun ya" Ujarku pada pria tua itu dan pria tersebut hanya mengangguk pelan saja kemudian membuatnya.

Tidak membutuhkan waktu lama pria tua tersebut memberikan sebuah kantong plastik dan aku memberikan selembar uang 100 ribu tampa menerima perkembalian uang itu, aku ingin bersedekah dengan orang yang kesulitan bagaimana pun pria tua ini pasti memiliki sebuah alasan untuk bekerja menjadi penjual rujak bukan.

"Ini pak uangnya, perkembaliannya untuk bapak saja ya, terima kasih" Ujarku sambil tersenyum pria tersebut mengatakan terima kasih berkali-kali kemudian aku hanya tersenyum singkat dan melangkah ke sebuah taman dan duduk di kursi taman tepat di bawah pohon dan memakan rujak tersebut.

Enak satu kata untuk rujak tersebut setelah aku menghabiskan semuanya ada 3 pria muda yang tampak seumuran dengan ku, ketiga pria tersebut melangkah mendekatiku dengan tatapan aneh menurutku.

"Ka-kalian mau apa" Ujarku takut karena beberapa dari mereka mencolek wajahku dengan genit membuatku semakin takut.

"Cantik, belum punya pacar pasti, sini sama kakak aja" Ujar seorang pria yang menjongkok di hadapan ku kemudian mengangkat rahangku dengan jadi telunjuknya.

"Hiks...kalian mau apa...jangan ganggu aku...Raga aku takut" Ujarku dengan lirih berusaha menepis tangan mereka yang berusaha menyentuhku.

"Ululu jangan takut, kakak gak makan kamu kok yuk ikut kakak" Ujar salah satu pria yang berusaha merangkul aku tetapi aku menepisnya.

"Gak mau...hiks...Raga dimana..." Ujarku dengan menangis seperti anak kecil, bagaimana aku tidak takut mereka menatapku layaknya aku seekor kelinci yang akan menjadi mangsa mereka.

"Ayolah siapa Raga Raga itu sama kakak aja" Ujar seorang pria yang tadinya jongkok di hadapanku.

Bugghh...

Satu tinjuan melayang ke rahang pria yang tadi menjongkok di hadapanku, tinjuan itu bukan dari Raga tetapi Reydo dengan segera aku berlari ke belakang Reydo.

"Re-Reydo kok kamu bisa disini" Ujarku meremas kuat jas yang dia gunakan dia tidak menjawab dia melambaikan dua jarinya di atas udara kemudian 5 pria gagah yang merupakan Bodyguard nya itu melangkah maju dan memukul habis-habisan ketiga pria tersebut hingga beberapa dari mereka mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.

"Ku peringatkan kalian, jika kalian berani menyentuh adik ku lagi lihat saja nyawa kalian akan melayang berapa kali" Ujar Reydo dan aku menatapnya bingung ngapa dia mengatakan aku adiknya, Dia berbalik dan memegang kedua bahuku kemudian menatapku lekat.

Love With TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang