[13] GAZZA

1K 210 35
                                    

HAPPY READING

Langit tampak mendung, awan-awan mulai berkumpul menjadi satu, hingga langit seketika menjadi gelap. Rintik hujan mulai turun membasahi jalanan.

"Na, Lo tau gak, seberapa besarnya cinta gue ke Lo?" Gazza melirik Lana sebentar, lalu setelah itu tangannya terulur mengambil secangkir coklat panas buatan sang pacar.

Lana yang sempat melamun, terkaget saat mendengar pertanyaan dari Gazza, tak biasanya cowo itu membahas hal seperti ini.

"Gak tau"

Gazza tak langsung menjawab nya, cowo itu menyesap coklat panas terlebih dahulu.

"Besar cinta gue ke Lo tuh, kaya ngitungin rintik hujan" Ujar Gazza, cowo itu memfokuskan pandangannya kepada Lana. Gazza terkekeh saat melihat rona merah dikedua pipi Lana.

Lana tersenyum malu-malu, tak biasanya Gazza membuatnya salting seperti ini.

"Banyak yah?"

"Buang-buang waktu" setelah mengatakan itu tawa Gazza menggelegar. Gazza melirik Lana yang sudah menampilkan wajah masamnya, dan tawa Gazza malah semakin keras.

Hingga per sekian detik, Gazza merasakan siraman panas di punggung tangannya.

"ANJIR! Na sakit" Gazza mengibaskan-ngibaskan tangannya, terdapat ruam merah di punggung tangannya akibat siraman coklat panas yang dilakukan oleh Lana.

"Bodoamat" Lana terlihat acuh, cewe itu berdiri dari duduknya lalu berjalan masuk kedalam rumah untuk menyimpan kembali cangkir bekas dirinya dan Gazza minum.

"Ini beneran sakit, Na" Gazza beneran tidak sedang berbohong, punggung tangannya terasa perih, meski tidak terlalu perih sih.

Saat sedang asik-asiknya meniupi punggung tangannya, tiba-tiba Gazza merasakan tarikan lembut.

"Mangkanya jangan nyebelin" Lana menarik lengan Gazza, ia lirik sebentar raum merah yang terdapat di punggung tangan sang pacar.

Cup.

Tanpa diduga Lana mencium punggung tangan Gazza yang memerah, membuat Gazza speechless.

"Eh, eh apa nih" Gazza menarik tangannya yang langsung ditahan oleh Lana.

"Biar cepet sembuh Gazza" Lana tarik tangan Gazza kembali, lalu ia simpan di pangkuannya, dirinya sibuk mencari cream salep di kotak p3k yang sempat ia ambil tadi di dalam rumah.

Jangan tanya keadaan Gazza sekarang bagaimana.

"Sembuh enggak, yang ada jigong Lo nempel disana"

•••

"Na, setelah lulus sekolah, Lo mau lanjutin kuliah?" Tanya Gazza, lalu mendongak dimana ia bisa melihat wajah Lana dari arah bawa. Yah sekarang Gazza tengah tiduran dengan kaki Lana sebagi bantalannya.

Lana tak menjawab, cewe itu malah asik melihat sekumpulan anak-anak yang tengah bermain. Mereka sekarang tengah berada di taman kota, ini permintaan Lana.

"Na, jawab kali" Gazza menepuk-nepuk pipi tirus Lana, membuat siempunya menoleh kebawah.

"Ga-"

"Lubang idung Lo besar juga kalo diliat dari bawah" celetuk Gazza memotong ucapan Lana.

Lana berdecak, lalu mendorong kepala Gazza hingga terjatuh dari pangkuannya. Ini udah dua kali Lana di buat kesal oleh Gazza.

"Ampun na, cuma bercanda" Lana mengubah posisinya menjadi duduk. Lana tidak menjawab cewe itu malah mengalihkan pandangannya.

"Masa gitu aja marah, jelek nya nambah loh" Gazza menoel-noel pipi Lana yang langsung ditepis. Ia toel-toel lagi ditepis lagi, hingga yang ketiga kalinya Gazza melakukan itu Lana tetap menepis tangannya.

Akhirnya Gazza menarik kepala Lana, lalu ia simpan di antara lengan keteknya. Lana meronta minta dilepas.

"Na, kalo nanti gue jadi kuliah di luar negri, Lo jangan marah yah?"

Lana yang asik meronta berhenti, cewe itu berusaha mendongak, tapi Gazza malah menekan kepala lana sampai menempel sempurna di keteknya.

"Ih Gazza lepas dulu"

Gazza tak merespon.

"Lo harus izinin gue kuliah di luar negri yah na"

"Lo harus izinin gue kuliah di luar negri yah na"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©GAZZA ||
Jaesoo

GAZZA & LANA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang