Langit tampak cerah pagi itu, berhiaskan beberapa burung berterbangan dan bertengger nyaman di ranting pohon yang tampak memunculkan bunga - bunga putih cantik dengan perpaduan cahaya sang surya yang menyinarinya
Ketukan di jendela itu tampak mengganggu siluet gadis yang sedang sibuk dengan mimpinya. Jika kalian berpikir ia akan bangun kala itu nyatanya tidak. Gadis itu tetap bergeming dan tampak semakin nyaman dengan tidurnya
Kala suara berbunyi nyaring yang berasal dari benda pipih di samping kepalanya itu berhasil mencuri perhatian gadis itu, ia pun membuka matanya dan menggeser tombol hijau di layar ponselnya
"KAU DIMANA SIALAN?!" Terdengar teriakan gadis lain di ponsel itu yang terlihat sangat marah, gadis yang baru mendapatkan setengah kesadarannya itu menyipitkan matanya untuk membaca nama yang tertera di ponselnya
F*ck! batinnya sambil meringis karena suara temannya yang memekakkan telinga itu mengganggu waktu istirahatnya
"KENAPA KAU DIAM?! CEPAT KEMARI JEAN! KAU TELAT 1 JAM, APA KAU DENGAR?!"
"Hm aku baru bangun." Gadis itu tampak melenguh dan merenggangkan tubuhnya agar lebih rileks, ia bangun dari ranjangnya dan berjalan gontai ke kamar mandi sambil masih memegang ponsel di tangannya
"TIDAK USAH MANDI! CEPAT BERPAKAIAN DAN KEMARI!" Tut.. suara itu menghilang ketika orang di sebrang telepon itu mematikan panggilannya
"ARGHHH!!" Gadis bermata safir itu berteriak frustasi dan tergesa - gesa membuka lemarinya dan mengambil pakaian yang terlihat lebih pantas dibandingkan baju tidurnya yang lusuh
Perkenalkan, gadis itu bernama Jean Maeve Candace, seorang penulis berbakat yang baru - baru ini sedang terkenal di kota Silly, dengan wajah rupawan bak seorang dewi dan rambut brunette panjangnya yang tergelung indah
Cukup populer di kalangan pria tetapi itu sama sekali tidak merubah status 'single' nya, ia tetap Jean, seorang gadis penyendiri dengan segala imajinasinya yang tinggi dan ide - ide menarik yang keluar dari kepalanya
Kembali lagi ke gadis cantik yang tampak sangat sibuk dengan persiapannya pagi itu, dengan asal Jean memakai kemeja putihnya dan membiarkan dua kancing atasnya tidak terpaut, celana hitam panjang khas pegawai kantoran, kacamata bertengger di hidung mancungnya, tas jinjing yang berisi buku - buku dan laptopnya, dan tidak lupa sepatu kets yang ia pakai asal dengan menginjaknya
Gadis itu membiarkan rambut brunette nya terikat seperti ekor kuda dan menyisakan beberapa anak rambut yang menutupi tengkuknya dan sedikit berantakan
Persetan dengan penampilan! batinnya dengan mulut penuh dengan roti untuk menemani waktunya di jalan menuju tempat ia bekerja
Tidak jauh dari tempat tinggalnya yang sekarang, perusahaan penghasil buku itu telah terlihat di pandangannya. Jean pun semakin mempercepat langkahnya, ketika ia sampai di penyebrangan.
Gadis itu berhenti dan menunggu lampunya berubah warna, agar ia bisa menyebrangi jalan yang kala itu sangat ramai dipenuhi kendaraan roda empat
Ketika mata safirnya sedang bergerak liar melihat pemandangan pagi itu, tiba - tiba tatapannya berhenti dan terpaku pada sebuah kalung cantik berhiaskan kristal biru ditengahnya, kalung itu tergeletak asal di tengah jalan, tanpa sadar ia terhipnotis dan berjalan menuju kalung itu
Jemari lentiknya sudah gatal untuk menyentuh kalung itu, seperti ada sihir yang membuat tubuhnya bergerak tanpa keinginannya, ia pun berjongkok dan meraih kalung itu, mencoba melihat lebih jelas keindahan yang di berikan kalung itu
Ketika itu pula suara kendaraan terdengar di telinganya, gadis itu pun tersadar dan mengarahkan pandangan ke sampingnya
Bugh! tanpa di duga kendaraan itu melintas cepat kearahnya dan membentur tubuh Jean dengan sangat keras dan semuanya tampak gelap
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Penasaran ga kelanjutannya?! aku bakal lanjutin kalo kalian vote ceritaku:) hehehe terimakasih banyak yang udah vote itu sangat berharga buat aku, yuk biar authornya makin semangat lagi bikin cerita yang lebih menarik, kalian juga harus aktif sebagai readers, oke? love u!
KAMU SEDANG MEMBACA
HEATHER
RomanceJean Maeve Candace, gadis cantik bermata biru laut bersinar kala kelopak matanya terbuka, paparan sinar matahari itu membuatnya terpaksa membuka mata Dimana ini? Mata safir itu bergulir menangkap sesuatu, hiruk pikuk manusia yang berbeda arah dan tu...