04 - Ikatan

6 0 0
                                    


"Jadi kau bersenang - senang disini sendirian huh?"

Jean terlonjak kaget karena suara bariton pria yang berasal dari jendela rumah belakangnya. Tampak Eric dengan santainya duduk di jendela itu sambil memakan apel

"Setidaknya hargai pintu di rumahku, aku menggunakan pintu agar orang sepertimu tidak mudah masuk, sepertinya aku harus memasang lapisan baja pada pintuku." Sarkas gadis itu jengah

"Kau berlebihan, bukankah aku sudah biasa seperti ini?" Sanggah Eric dengan tenang

"Ini tatakrama bukan soal kebiasaan burukmu!" Balas Jean tidak mau kalah sambil menatap pria itu dengan sinis

"Baiklah aku mengalah, maafkan aku gadis manis." Ucap Eric sambil berjalan kearahnya dan mengedipkan sebelah matanya jahil

"Tapi aku masih marah kepadamu, tega sekali kau membuatku menunggu di tempat latihan!" Ucap Eric berpura - pura sedih, Jean menanggapinya dengan mengangkat kedua bahunya tidak peduli

Dengan gerakan cepat, Eric sudah berada di belakangnya dan memiting leher gadis itu, bukan Jean jika tidak bisa lepas dari serangan itu

Gadis itu menggigit lengan Eric dengan kencang dan memberi serangan balik menggunakan kekuatan kakinya dan menendang bagian sakral pria itu, Eric dengan cepat menghindari serangan Jean, ia menghindar lagi ketika tangan gadis itu mengarahkan tinju terhadapnya

Ketika Eric membaca gerakan Jean, dengan cepat tangan pria itu menahan serangan kedua, menarik lengan gadis itu dan memegang pinggang Jean dengan tangannya yang lain dengan satu gerakan, Eric membanting tubuh Jean ke tanah. Tidak sampai situ Eric mencoba mengambil kendali dan menduduki perut gadis itu dan menahan kedua tangan Jean di samping tubuh gadis itu

"Itu sangat berbahaya nona." Bisik Eric di telinga Jean dengan nada mengejek tanda ia meraih kemenangan saat ini

"Begitukah?" Balas Jean dengan berbisik sensual di telinga Eric, ketika Eric lengah, Jean menggunakan kedua kakinya yang bebas untuk mengunci leher Eric, serangan balik itu begitu cepat sehingga Eric dengan pasrah menerima serangan itu dan membuatnya terbanting menghadap tanah

Eric merasakan sekujur tubuhnya sangat sakit, Jean terlalu serius membalas serangannya kali ini, sepertinya lehernya akan membiru sehabis ini

Gadis itu bangkit dan berjalan ke arah Eric, ia menjambak rambut hitam Eric yang sudah agak memanjang itu agar mendongakkan wajah kearahnya

"Kau selalu lemah jika melawan wanita, perbaiki hati lembutmu itu Eric, wanita tidak butuh belas kasihan kau tau?" Ucap Jean dengan alis terangkat dan nada suara yang mengejek

Jean mengulurkan tangannya dan diterima dengan senang hati oleh pria itu. Jean meletakkan tangan Eric dipundaknya dan membantunya berjalan

Apakah aku terlalu berlebihan? batinnya melihat kondisi Eric yang masih lemas dibuatnya dan beberapa memar di bagian wajah dan lehernya, kakinya pun terlihat masih susah untuk berjalan

Padahal itu hanya serangan biasa, kenapa hasilnya mengerikan sekali. Batin gadis itu sambil merutuki dirinya karena membuat Eric kesakitan seperti itu

"Bersihkan dirimu! aku akan mengobatimu setelahnya, aku akan memasak makan malam sambil menunggumu." Ucap gadis itu dengan nada memerintah, Eric hanya mengangguk menanggapi

Jean membawa pria itu ke kamarnya, karena kamar mandinya pun berada satu ruangan dengan kamar tidurnya

"Apa kau bisa mandi sendiri?"

"Memangnya kau ingin memandikanku?" Tanya balik pria itu dengan senyum konyol di wajah tampannya

"Jika itu diperlukan aku akan melakukannya." Ucap tegas gadis itu

HEATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang