02 - Tempat Asing

17 0 0
                                    

Matahari bersinar terang seperti hari - hari sebelumnya, tidak pernah bosan untuk selalu menyinari bumi dan memberikan kehangatannya, sinarnya tanpa sengaja menerpa wajah seseorang dan membangunkannya dari kenyataan

Mata itu terbuka perlahan, memperlihatkan iris mata biru laut yang bersinar indah karena terpaan sinar mentari, gadis itu meringis menahan pening di kepalanya yang entah karena apa, mata indah itu menangkap sesuatu,

Hiruk pikuk manusia yang berbeda arah dan tujuan, saling bertegur sapa dengan senyuman tampak ramah dan menyenangkan, segala macam kegiatan dilakukan, berjual beli, makan, mencoba pakaian, anak - anak kecil dengan pakaian kuno khas warga kecil di suatu kerajaan tampak sedang bermain dengan sesuatu di tangan mungilnya, tempat ini tampak..

TUNGGU! batin gadis itu mencoba mengingat sesuatu, mencoba berpikir dan menggunakan otaknya untuk mencari jawaban tetapi nihil, ketika ia mencoba mengingat, kepalanya memberi respon yang menyakitkan

Jean kembali memenuhi pandangannya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini, tampak banyak pria berkuda berbaris rapih dengan pakaian khas prajurit kerajaan dengan memegang pedang di masing - masing tangannya

"Prajurit?" Gadis itu berbicara sendiri dan menautkan kedua alisnya bingung, sebenarnya apa yang membawanya kesini

Terlalu lama larut dalam pikirannya, ia baru sadar jika posisinya sekarang sangat menghalangi jalan, bagaimana tidak, dengan polosnya gadis itu terduduk kaku dengan muka masam tergeletak begitu saja di tengah jalan yang sangat ramai

"Nona, anda baik - baik saja?" Jean terlonjak karena sentuhan dipundaknya, ia menolehkan kepalanya dan pandangannya bersitatap dengan seorang wanita paruh baya dengan gadis kecil di gendongannya, mencoba tetap menjaga kesadarannya, gadis itu langsung bangun dan tersenyum

Wanita ini tidak asing untukku, tapi siapa? batin gadis itu kebingungan

"Tentu saja, saya sangat baik." Mencoba melempar senyum setulus mungkin agar senyum bodohnya yang aneh tidak terlihat

"Hm m..madam atau m..miss?" Ia merutuki kebodohannya sekarang dengan bertanya seperti itu, karena ia pun tidak tahu harus memanggil wanita dihadapannya seperti apa

"Tidak, Donna saja." Wanita itu tersenyum memperlihatkan garis senyumnya yang tampak semakin terlihat karena termakan usia

Donna? Bukankah itu..Ah tapi itu tidak mungkin kan batinnya lagi sambil mencoba mengingat sesuatu

"Baiklah mada..Ah Donna? Ah saya tidak terbiasa, maaf." Jean mengusap tengkuknya sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang rapih

"Jangan terlalu kaku denganku, kemarilah! sepertinya kau butuh sesuatu?"

Donna menarik paksa lengan gadis berambut brunette itu yang dengan pasrahnya hanya mengikuti apa yang diperintahkan

"Aku ingin bertanya sesuatu." Jean mencoba membuka pembicaraan, ia tidak bisa berlama - lama seperti orang bodoh disini, gadis itu pun membulatkan tekadnya

Untuk bertahan hidup, aku harus mencari informasi sebanyak mungkin, aku tidak tahu ini tempat apa dan kenapa aku disini, aku harus mengembalikan ingatanku, berakting menjadi gadis di zaman kuno ini sepertinya menarik, tapi aku ingin kembali ke duniaku! batinnya menggebu - gebu

"Apa kau melupakan sesuatu?" Tanya wanita itu, seperti dugaannya, Jean merasa wanita paruh baya ini memang sudah di takdirkan untuk bertemu dengannya dan memberi informasi yang berguna

"Ya, aku merasa tidak mengingat apapun tentang dunia ini." Jawabnya dengan jujur, ia harus berbicara yang sebenarnya

"Apa yang kau bicarakan? hahaha kau lucu nona." Donna tertawa sambil menepuk pundak gadis itu, Jean bingung dengan respon yang ia terima

HEATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang