[3] jalan-jalan

1K 100 0
                                    

Feliz lectura

'Natha side

Natha, perempuan berusia 22 tahun itu baru saja lulus S1 yang memakan waktu 4 tahun, baginya masa perkuliahan itu membosankan dan hanya menambah beban pikiran, tapi setidaknya ia bisa keluar untuk pertama kali dengan alasan yang amat jelas karena ia berkuliah

malam kemarin adalah kali pertama ia hangout bersama teman sekampusnya, pertama kali ia melihat langit malam, pertama kali ia melihat lampu-lampu jalanan, dan pertama kali ia menaiki kendaraan umum

Natha terpukau saat memasuki perkarangan kafe malam itu, ramai– bahkan sangat ramai, kebanyakan anak muda duduk bersama teman-teman nya

netra indahnya teralihkan saat ia melihat ketua– ah bukan, mantan ketua BEM itu melambaikan tangannya kearah Natha, memberikan gestur untuk bergabung– sejenak jantungnya berdebar dan berkeringat dingin melihat banyak sekali orang yang hadir untuk pertemuan malam ini

maka dengan begitu ia mendudukkan diri di bangku dengan meja dihadapannya bersisi makanan pembuka yang cukup banyak, ia hanya bisa terdiam, tidak berani melakukan apapun

Natha itu introvert, tidak suka keramaian atau mungkin belum, ia hanya tidak terbiasa saja dan terlanjur melakukan segala hal sendiri, kecuali jika harus melakukan kerja kelompok, ia termasuk ke salah satu mahasiswi yang susah di ajak bicara, paling hanya menganggukkan kepala atau menggeleng, jika tidak ia akan mengatakan 'iya / tidak'

sebenarnya sebelum ia datang kemari, Natha melakukan banyak latihan 'berbicara' selama 3 hari, mencoba berbicara sendiri di cermin, melakukan banyak cara agar terlihat tidak kaku dan membosankan, tapi kali ini ia rasa usahanya sia-sia, tidak ada yang mengajaknya berbicara, dan tentu saja ia sangat malu untuk memulai pembicaraan

Natha tersenyum kecut, ia menyadari orang-orang tidak ingin mengajak nya berbicara karena itu hanya membuang waktu dan tenaga, percuma– Natha itu membosankan

berapa kali ia disudutkan tidak mampu merubah sosok pribadi dari Natha, dirinya yang introvert, kaku dan kuno(?)

jika diingat lagi, banyak orang yang menyayangi kecantikan Natha, kulitnya putih bersih menjurus pucat, matanya berwarna coklat terang, hidung mancung, bentuk wajah yang seimbang, rambut hitam panjang sepinggang, tubuhnya ideal benar-benar kriteria cowok kampus

tapi Natha sama sekali tidak bisa didekati, ia bagaikan sosok misterius di angkatannya, ia tidak begitu pintar tapi termasuk anak kesayangan dosen karena sifat rajin nya.

"hai" lamunan nya tersadar dengan tubuh yang tersentak kaget saat seorang laki-laki duduk disampingnya

itu mantan ketua BEM, namanya Adit– cowok terkenal dengan prestasi nya yang menggunung, ramah dan sopan– siapa yang tidak jatuh ke pesonanya? mungkin hanya Natha? haha tentu tidak.. Natha juga salah satu pengagum Adit dari jarak jauh, jadi wajar dirinya saat ini dilanda kebingungan saat mantan ketua BEM itu duduk disampingnya dan menyapa untuk pertama kali dalam jarak dekat

"hai" balas nya sedikit kaku, jemarinya sendiri ia remat melawan gugup saat berbicara

"kenapa tidak dimakan? makanan disini enak-enak btw" Adit tersenyum sambil menarik piring berisikan kentang goreng dengan saus sambal terpisah

"iya, gue mau makan kok" menghembuskan nafas nya sepelan mungkin, lalu menjulurkan tangan nya yang sedikit bergetar untuk mengambil kentang goreng

"kenapa? kok lo kayak kaget gitu?" Natha menoleh sebentar kearah Adit lalu kembali memalingkan wajah sambil terus melanjutkan makannya– ngomong-ngomong ia sedikit risih jika ditatap lama

"temen gue berarti bohong, katanya lo ga bisa diajak bicara, tapi barusan lo bicara" Adit tersenyum, Natha pun ikut tersenyum, bangga pada dirinya karena bisa berbicara lancar walau nyatanya ia masih menutupi kegugupan nya

my girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang