happy reading 💃
keduanya sampai entah dimana, yang Natha tau Reno memarkirkan motornya didepan taman, memamerkan lampu-lampu taman yang kerap kali berubah warna, suara tawa anak-anak yang berlarian juga.. ah sial kenapa ia harus melihat pasangan yang tengah bercumbu, abaikan dan fokus pada pemandangan yang hangat di depan nya
bangku taman yang sudah penuh diduduki, juga tak kalah dengan tikar-tikar yang digelar rapi berserta pemilik nya yang duduk- berbincang hangat sambil menunjuk-nunjuk langit, yang Natha sendiri terpukau, karena jujur ia suka sekali jika melihat langit malam, apalagi yang dipenuhi oleh bintang-bintang
"cantik" celetuk Reno, menopang dagunya dengan posisi masih duduk diatas motor, menatap lurus pada Natha yang reflek menoleh kearahnya
"huh?" fokus nya pecah- sebenarnya dari tadi ia juga peka akan tatapan Reno yang dituju untuknya, tapi memilih tidak peduli dan lanjut mengagumi langit malam
"lo, cantik.. ga nyadar apa?"
perempuan itu memalingkan wajahnya menatap asal yang ada didepan nya sambil mengigit pipi dalam- ini adalah serangan mendadak
"kkk~ gausah malu, gue makin gemes liat lo kak" Reno sendiri salting, sangat mudah jatuh kedalam pesona yang dimiliki oleh Natha
"..makasih" cicit Natha yang masih bisa didengar oleh Reno, begitu menyelesaikan kalimatnya ia langsung menatap segala arah yang terpenting tidak kearah Reno
"hum? haha iya sama-sama" perempuan satunya menggaruk tengkuknya, malu menyadari ucapan nya yang kadang tidak ada rem
"mau lanjut jalan? tapi kali ini pake kaki, street food?" wajah yang tadinya malu-malu, kini langsung berubah total menjadi raut excited dengan cepat mengangguk lucu
"boleh banget" -karena Natha sendiri tidak tau apa itu street food
"pegang tangan gue ya, kak?" pinta Reno, menyodorkan tangan kanan nya untuk di genggam
"gue nolak, tapi lo tetep megang tangan gue kan?" ucap Natha, tetap menyodorkan tangan satunya yang disambut hangat oleh genggaman Reno
"hafal banget, haha iya.. biar ga ilang" makin mengeratkan genggaman nya dan mulai memimpin jalan, sengaja berjalan pelan- tau karena Natha pasti masih ingin menikmati angin malam juga langit yang bertaburan bintang
berjalan sekiranya 15 menit kurang lebih, mereka tiba di tujuan, aroma makanan minuman bercampur, ramai- lampu kuning yang sangat khas untuk pedagang kaki lima menerangi sepanjang jalan, anak-anak yang bermain di tengah orang ramai bukan pandangan yang mengherankan lagi, para keluarga yang tampak sedang menghabisi waktu juga para remaja tanggung yang sedang menikmati malam ini dengan jajanan yang agaknya tidak ada habisnya
mengingat ia bergandeng tangan dengan Reno, membuat Natha bersemu seketika- sial ia malu dan mencoba mengenyahkan pemikiran nya
Reno terus membawa Natha, menunjuk sambil menjelaskan tentang makanan yang sering dinikmati orang-orang, hingga menawarkan Natha untuk mencoba salah satu dari sini
sudah lama sekali Natha memimpikan ini, akhirnya terwujud, tidak buruk juga pikirnya
"lo coba deh bakso bakar ini.. gue jamin enak, aa~" Reno tersenyum gemas, lalu menerima suapan yang Natha berikan dan mengangguk saat melihat ekspresi Natha yang berharap review darinya, itu sungguh lucu apalagi saat dia menepuk tangan nya- melihat Reno mengiyakan rasa enak pada bakso tawarannya
"ih gurita nya keliatan enak, coba satu ayo"
iya masih sama, Reno menurut saja
"cilok nya agak asin, tapi gue suka hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
my girl
Teen Fictionintinya Reno jatuh cinta lagi setelah sekian lama. "kak, izin jatuh cinta sama lo ya" "ck, gue nolak- tapi lo juga bakal maksa ujungnya" [bahasa baku - non baku] [warn! 18+] > jaga-jaga aja [gxg] [fluff] [maybe lil bit angst] [konflik ringan 😷] WA...